Parlemen Kaltim dan Pemerintah Balikpapan Fokus Infrastruktur Prioritas
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Ketua Komisi III Parlemen Provinsi Kaltim, Abdulloh menyebut pihaknya telah menggelar rapat dengar pendapat dengan Pemerintah Balikpapan.
RDP itu membahas banyak hal. Kedua belah pihak fokus pada pembangunan infrastrutur yang menjadi prioritas bagi Kota Balikpapan.
Rapat dengan Pemerintah Balikpapan dilakukan pada awal pekan ini. RDP dihelat di Balikpapan, yang dihadiri seluruh Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, Kepala Bappeda Provinsi Kaltim, Kepala PUPR Provinsi Kaltim, Kabid Bina Marga, perwakilan BPKAD Provinsi Kaltim dan pejabat di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Fokus bahasannya menindaklanjuti beberapa hal yang menjadi perhatian di Kota Minyak.
“Yakni terkait pembangunan costal road, pembangunan fly over Muara Rapak, pembangunan jembatan Somber Kariangau,” ujar Abdulloh.
Selain itu dibahas pula soal rencana pengalihan lahan Puskib milik Pemerintah Provinsi ke Pemerintah Kota, pembangunan Sistem Pembangunan Air Minum, termasuk pelebaran jalan.
“Mulai jalan Sepinggan ke Manggar menuju kilo meter 38,” jelasnya.
Ia berharap apa yang telah dibahas bersama bisa dieksekusi dan dikawal untuk tahap selanjutnya.
Politisi Golkar ini bilang, Komisi III DPRD Provinsi Kaltim juga meninjau kabupaten/ kota lainnya di Provinsi Kaltim. Tujuannya sama, membahas hal-hal yang dibutuhkan di wilayah tersebut.
“Alhamdulillah, kota Balikpapan beruntung bisa lebih dulu difokuskan,” sebutnya.
Alasan Balikpapan menjadi prioritas Komisi III Parlemen Kaltim, lanjut Abdulloh, lantaran kota ini telah menjadi Kota Penyangga IKN.
Apalagi Balikpapan menjadi sorotan Pusat, salah satunya soal kemacetan yang mulai crowded. Sehingga beberapa kali kerap menghambat saat ada kegiatan menuju ke IKN.
“Salah satu yang menjadi konsentrasi saat ini menemukan solusi pemecah kemacetan yang sudah direncanakan Balikpapan sebelumnya, yaitu costal road,” jelas Abdulloh.
Menurutnya rencana pembangunan costal road jalan layang diprioroitaskan untuk memecah arus macet di Balikpapan, terutama di kawasan pelabuhan sampai ke tol Manggar.
Namun, untuk tahun 2025 program yang telah dianggarkan dalam APBD sebatas program perlebaran jalan dari arah Sepinggan menuju Manggar di kecamatan Balikpapan Timur. Pengerjaan pun akan dilakukan bertahap, belum bisa dikerjakan secara keseluruhan.
Ia memprediksi baru di tahun 2026, rencana pembangunan costal road bisa dilakukan.
“Insya Allah pada 2026 sudah ada yang bisa dilaksanakan, tapi harus tetap melihat kajian teknisnya. Kan harus ada pembebasan lahan dan sebagainya untuk propernya,” papar Abdulloh.
Sejak 2012
Mengutip situs resmi Pemerintah Balikpapan, pemerintah telah membentuk badan Percepatan Pembangunan dan Pengelolahan Coastal Road, sejak tahun 2012. Kawasan sepanjang jalan Jendral Sudirman ini, diprediksi akan menjadi kawasan bisnis yang paling menjanjikan.
Balikpapan tengah bersiap menjadi waterfont city pertama di Kalimantan. Pemerintah Balikpapan menawarkan proyek reklamasi pantai sepanjang area Kelandasan. Investasi yang di tawarkan kepada calon investor adalah sebagai pengembangan, sekaligus pengelola coastal road.
Lokasi yang di kembangkan berada di tepi pantai sepanjang jalan Jendral Sudirman, dari pelabuhan Semayang hingga mendekati bandara Sepinggan, atau sepanjang 7,5 km, ke arah pantai sejauh 500 meter dari surut air laut terendah dengan luas sekitar 468 ha.
Proyek Coastal Road di Balikpapan menjadi salah satu inisiatif strategis dalam mengembangkan infrastruktur perkotaan. Pemerintah Balikpapan menargetkan proyek ini dapat meningkatkan aksesibilitas, mengurangi kemacetan, dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menjelaskan bahwa proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan kota modern.
"Coastal Road tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga membuka ruang untuk pengembangan kawasan pesisir yang lebih terintegrasi," ujarnya.
Selain itu, kawasan yang dikembangkan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman juga diproyeksikan menjadi pusat bisnis baru dalam lima tahun ke depan.
Balikpapan mengusung konsep waterfront city dalam proyek ini, menjadikannya kota pesisir modern pertama di Kalimantan.
Proyek ini dirancang untuk menciptakan ruang baru melalui reklamasi pantai. Rencana tersebut mencakup pembangunan pulau buatan, pusat perbelanjaan, hotel, serta fasilitas rekreasi seperti dermaga kapal wisata dan seafood center.
Yan Andri