BBM Langka, Warga Minta Kejagung Telisik Mafia Minyak di Kaltim

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU di Kota Balikpapan mulai berkurang. Meski tetap ada antrean, tapi tidak separah hari-hari sebelumya.
Hal itu tampak dari SPBU di Kebun Sayur, Karang Anyar, MT Haryono. Meski distribusi BBM mulai masuk ke Balikpapan, sejumlah warga masih merasa kesal.
Sebab, baru saat ini Balikpapan mengalami antrean BBM terparah dibanding kasus-kasus sebelumnya.
Hartono, pengendara yang ditemui di sekitar SPBU Karang Anyar, mengaku masih kesal lantaran kelangkaan BBM. Ia merasa heran kilang terbesar di Indonesia ada di Balikpapan, tapi warganya antre.
Ia meminta agar pihak terkait bisa melakukan investigasi atas masalah ini.
“Ini aneh banget. Selama di Balikpapan baru ini antre panjang. Kenapa bisa begini? Mumpung sekarang Kejaksaan Agung lagi galak-galaknya. Semoga mereka mau memeriksa mafia minyak yang ada di Kaltim,” ucapnya, Rabu (21/5/2025) sore.
Menurutnya, di Balikpapan seringkali kasus seperti ini terjadi berulang-ulang. Meski saat ini yang paling parah. “Biasanya di kilo 9 truk-truk kasihan sering antre karena kehabisan BBM. Kemarin-kemarin ini malah hampir semua SPBU kosong sampe antre berjam-jam,” sesalnya.
Hartono mengaku kesal lantaran kota dengan lumbung minyak malah antre BBM. “Dulu kita antre tabung gas 3kg, sekarang BBM. Kota ini kan tempatnya minyak kok bisa warga dibuat susah. Siapa mafianya,” tanyanya.
Keluhan lain disampaikan warga Balikpapan Tengah, Dian, yang mengaku antre di SPBU sejak lepas Isya. Namun usai antre berjam-jam lamanya hingga tengah malam, BBM ternyata habis.
“Sudah antre capek-capek, tau-tau kehabisan,” keluhnya. Dian bingung apa yang menyebabkan lumbung minyak tapi BBM nya langka.
Apalagi, antrean kendaraan di beberapa SPBU bisa mencapai lebih dari satu kilometer. “Parah betul ehh,” uajrnya. Meski begitu, ia mengakui hari ini situasi antrean tidak separah sepeti beberapa hari sebelumnya.
“Walaupun sudah gak separah kemarin-kemarin, tapi tetap harus ada yang bertanggung jawab. Warga Balikpapan itu sabar-sabar tapi kesabaran kita jangan dimanfaatkan seenaknya,” sesalnya.
Antrean Tak Separah Sebelumnya
Sejumlah SPBU telah kembali mendistribusikan BBM. Bahkan, ada 13 SPBU yang beroperasi selama 24 jam. Pengisian BBM di sejumlah SPBU berlangsung lebih tertib, dengan petugas kepolisian dan Satpol PP yang siaga mengatur ketertiban kendaraan yang mengantre.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan telah mengoptimalkan distribusi dengan mengoperasikan beberapa SPBU 24 jam.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Alexander Susilo dalam keterangan resminya, menyampaikan beberapa SPBU beroperasi penuh selama 24 jam.
Adapun 13 SPBU yang buka 24 jam untuk sementara waktu, yakni SPBU Karang Anyar (6176101), SPBU Sepinggan (6176102), SPBU Kebun Sayur (6476105), SPBU Majesty (6476109).
Lalu SPBU Grand City (6376101), Karang Jati (6476127), Batakan (6476118), Stalkuda (6476107). Juga SPBU MT Haryono (6176103), SPBU Modular Lapangan merdeka, Modular Asnawi Arbain BJBJ, SPBU Km 4 (6476112), dan SPBU Km 14 (6476110).
Beroperasi penuhnya 13 SPBU sebagai langkah memastikan akses pemerataan BBM.
“Kami mengaktifkan beberapa SPBU dengan layanan nonstop untuk menghindari antrean panjang,” jelasnya. Dengan langkah ini ia berharap, distribusi semakin merata dan mengurai antrean pengendara.
Selain melayani operasi 24 jam, Pertamina juga memastikan pengawasan lapangan. Tujuannya, mencegah penimbunan atau pembelian berlebihan.
Diwartakan sebelumnya, Ketua DPRD Balikpapan, Alwi Al Qadri, menyampaikan rasa kecewanya atas kelangkaan BBM. Apalagi saat rapat dnegar pendapat, jajaran pimpinan tingginya absen.
Padahal kelangkaan BBM menjadi hal krusial yang dikeluhkan masyarakat se-Balikpapan. "Kami hanya butuh kepastian. Pastikan tidak ada kelangkaan, ke depan jangan sampai terulang lagi," tegas Alwi.
Alwi juga mempertanyakan kontribusi kilang terbesar di Balikpapan yang belum dirasakan masyarakat secara langsung.
"Kilangnya besar, tapi manfaatnya apa? Kita ini kota minyak, tapi harus minta-minta BBM dari kota lain (Samarinda)," heran Alwi.
Yan Andri