Aliansi Kota Minyak: Kelangkaan BBM Ganggu Perekonomian Balikpapan

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Aliansi Kota Minyak menghelat aksi unjuk rasa di depan gedung Parlemen Balikpapan, Rabu (21/5/2025).
AKM yang terdiri dari elemen mahasiswa dan masyarakat Balikpapan melakukan protes atas kelangkaan BBM di kota yang berjuluk: Kota Minyak.
Humas AKM, Maha Sanjaya, mengatakan aksi ini lahir dari keresahan masyarakat Balikpapan terhadap kekosongan stok BBM.
Ia menegaskan, dampak kelangkaan ini menimbulkan kerugian bagi warga.
“Masalah ini sudah mengganggu roda ekonomi masyarakat. Banyak masyarakat yang dirugikan dari segi waktu, tenaga, dan finansial,” ujar Maha.
Ia mengaku heran dengan kasus kelangkaan BBM yang kerap kali terjadi di kota ini.
“Kilangnya ada di Balikpapan, bahkan kota kita dijuluki Kota Minyak, tapi selalu mengalami krisis minyak. Ini kan aneh,” ujarnya.
Dalam aksinya, sejumlah aktivis AKM juga memasang spanduk menggelitik yang digantung di jembatan penyeberangan orang kawasan Plaza Balikpapan.
Dua spanduk berlatar putih itu, berisi satir atas kondisi Balikpapan kekinian. Ada yang tulisannya: Kota Kisis Minyak. Spanduk lain bertuliskan: BBM Gak Ada? Naik Kuyang Aja.
Tuntut Sejumlah Poin Penting
AKM, dalam aksi itu, menuntut sejumlah poin penting, yakni mendesak pemerintah mencopot Direktur Utama Pertamina Balikpapan. Selain itu, mendesak Pertamina segera menuntaskan kelangkaan BBM di Kota Minyak, dan mendesak pemerintah menambah sarana prasarana distribusi BBM di Balikpapan.
Kemudian, mendesak pemerintah agar SPBU dibuka selama 24 jam, mendesak pemerintah membuka data pasokan minyak di Kota Balikpapan secara transparan.
Berikutnya menuntut pemerintah dan DPRD Balikpapan melakukan audit terhadap distribusi pasokan minyak. Serta mendesak pemerintah menata kembali lalu lintas kota sampai situasi kembali normal.
“Pertamina di Balikpapan, tapi masyarakatnya justru menjadi korban krisis BBM. Ini ironi,” sesalnya.
Pihaknya mendesak agar tuntutan mereka jangan diabaikan. Jika tidak, pihaknya siap menduduki kantor Pertamina Balikpapan.
Kelompok AKM juga menyampaikan saat ini hanya 18 titik SPBU di kota ini yang melayani penjualan BBM jenis Pertalite, namun dengan berbagai pembatasan.
“Pemerintah harus segera hadir dan menyelesaikan semua persoalan ini. Kami ingin kuota subsidi BBM ditambah dan distribusinya diperbaiki agar tidak berulang kali merugikan masyarakat,” imbuhnya.
Minta Kejagung Telisik Mafia Minyak di Balikpapan
Diwartakan sebelumnya, Hartono, pengendara yang ditemui di sekitar SPBU Karang Anyar, mengaku masih kesal lantaran kelangkaan BBM. Ia merasa heran kilang terbesar di Indonesia ada di Balikpapan, tapi warganya antre.
Ia meminta agar pihak terkait bisa melakukan investigasi atas masalah ini.
“Ini aneh banget. Selama di Balikpapan baru ini antre panjang. Kenapa bisa begini? Mumpung sekarang Kejaksaan Agung lagi galak-galaknya. Semoga mereka mau memeriksa mafia minyak yang ada di Kaltim,” ucapnya, Rabu (21/5/2025) sore.
Menurutnya, di Balikpapan seringkali kasus seperti ini terjadi berulang-ulang. Meski saat ini yang paling parah. “Biasanya di kilo 9 truk-truk kasihan sering antre karena kehabisan BBM. Kemarin-kemarin ini malah hampir semua SPBU kosong sampe antre berjam-jam,” sesalnya.
Hartono mengaku kesal lantaran kota dengan lumbung minyak malah antre BBM. “Dulu kita antre tabung gas 3kg, sekarang BBM. Kota ini kan tempatnya minyak kok bisa warga dibuat susah. Siapa mafianya,” tanyanya.
PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan telah mengoptimalkan distribusi dengan mengoperasikan beberapa SPBU 24 jam.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Alexander Susilo dalam keterangan resminya, menyampaikan beberapa SPBU beroperasi penuh selama 24 jam.
Adapun 13 SPBU yang buka 24 jam untuk sementara waktu, yakni SPBU Karang Anyar (6176101), SPBU Sepinggan (6176102), SPBU Kebun Sayur (6476105), SPBU Majesty (6476109).
Lalu SPBU Grand City (6376101), Karang Jati (6476127), Batakan (6476118), Stalkuda (6476107). Juga SPBU MT Haryono (6176103), SPBU Modular Lapangan merdeka, Modular Asnawi Arbain BJBJ, SPBU Km 4 (6476112), dan SPBU Km 14 (6476110).
Yan Andri