Pihak Swasta Bakar Cuan Rp 60 Triliun untuk Investasi di IKN
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM.id – Pihak swasta telah ‘membakar cuan’ untuk menanam investasi mereka bagi pembangunan Ibu Kota Nusantara di Kaltim. Sampai saat ini total investasi yang ditanam swasta ke IKN, mengucurkan dana sebanyak Rp 60 triliun.
Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara, Alimudin menjelaskan pembangunan IKN difokuskan pada penyelesaian prasarana dasar. Ia pun meminta agar masyarakat tidak termakan informasi palsu terkait mangkraknya pembangunan IKN.
"Investasi dari swasta itu hampir Rp 60 triliun. Jangan banyak lihat yang hoaks-hoaks bahwa ini akan mangkrak, ini pembangunan tidak ada, investasi tidak ada. Jadi semua itu saya pastikan tidak benar," tegas Alimudin, akhir pekan kemarin.
Alimudin menerangkan di tahap awal sampai penghujung 2024, pembangunan IKN difokuskan penuntasan prasarana dasar.
Misalnya air minum, jalan tol, pusat perbelanjaan, dan sejumlah fasilitas umum seperti rumah sakit dan pendidikan. "Investasi swasta yang terlibat di antaranya pembangunan hotel, perumahan, mal dan lain-lain termasuk sekolah," terangnya.
Ia memastikan pada 17 Agustus akan dihelat upacara HUT Ke-79 RI pertama di IKN. Selain itu, sistem transportasi lokal yang akan digunakan di IKN akan berbasis tanpa awak, dan digitalisasi menjadi aspek penting dalam pengembangan kota.
Menurut Alimudin dalam waktu dekat akan dilakukan peletakan batu pertama yang juga melibatkan pihak perbankan. "Informasi ini perlu saya sampaikan, karena kalau orang nyinyir-nyinyir seolah-olah IKN itu harus selesai di tahun ini. Enggak, tahun ini penyelesaian prasarana dasar," tegasnya.
Ia mengungkapkan OIKN segera menyiapkan Peraturan Presiden untuk mempercepat pembangunan IKN. Regulasi, lanjutnya, harus disesuaikan kebutuhan agar percepatan pembangunan bisa tercapai sesuai target di tahun 2045.
Alimudin kembali mengingatkan jika proses pembangunan IKN masih panjang dan membutuhkan waktu.
Menurutnya, manfaat hasil pembangunan ibu kota negara akan dapat dirasakan saat sudah 20 tahun berlalu. Pembangunan IKN dinilainya bagian dari sejarah besar yang sedang dibentuk.
Alimudin mengaku bangga bisa menjadi bagian sejarah pembangunan IKN.
"Ini prosesnya masih panjang, menurut teori rohnya ibu kota suatu negara itu akan terasa setelah 20 tahun. Teman-teman semua nanti akan menikmati, kami hanya menjadi bagian history the makingnya Ibu Kota Nusantara," paparnya.
Republika