Home > News

Pemberdayaan Pesisir, Pupuk Kaltim Bekali Warga Gusung Keterampilan Budidaya Mangrove

Salah satu fokus utama pelatihan, yakni pembekalan terkait standar kualitas bibit mangrove yang ideal untuk penanaman massal.
Pupuk Kaltim beri pelatihan warga Gusung, Bontang ihwal Budidaya mangrove. (PKT)
Pupuk Kaltim beri pelatihan warga Gusung, Bontang ihwal Budidaya mangrove. (PKT)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Sebagai salah satu wujud komitmen pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meningkatkan kapasitas 50 warga Pulau Gusung Kota Bontang. Khusunya ihwal budidaya mangrove secara efektif dan efisien.

Hal ini bagian program berkelanjutan Gerakan Lindungi Mangrove sebagai Budaya Jaga Alam dan Dunia (Gelimang Buana), yang digagas Pupuk Kaltim.

Terutama untuk mendukung ekosistem pesisir, serta mendorong terwujudnya ekonomi hijau melalui pelibatan aktif masyarakat mulai tataran lokal.

Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim Lendl Wibisana, mengatakan pelatihan digelar sebagai bentuk dukungan konkret Pupuk Kaltim terhadap potensi budidaya mangrove yang dikembangkan masyarakat Pulau Gusung secara berkelanjutan.

Mengingat wilayah pesisir ini memiliki posisi strategis untuk pengembangan kawasan konservasi berbasis masyarakat, sehingga ia menilai penting ada peningkatan kapasitas melalui transfer ilmu dan keterampilan budidaya mangrove secara teknis.

“Mulai teknik pembibitan, pemeliharaan, hingga penanaman dan strategi pemanfaatan hasil budidaya agar bernilai ekonomi,” ujar Lendl, Jumat (20/6/2025).

Ia menegaskan lewat pelatihan ini, “Pupuk Kaltim memberi pendekatan edukatif secara holistik, sekaligus mengarahkan budidaya mangrove agar lebih berdampak sosial, ekonomi dan ekologi,” imbuhnya.

Salah satunya meningkatkan fungsi mangrove sebagai penahan abrasi di Pulau Gusung.

Salah satu fokus utama pelatihan adalah pembekalan terkait standar kualitas bibit mangrove yang ideal untuk penanaman massal.

Hal ini sejalan dengan inisiatif Pupuk Kaltim melalui program Gelimang Buana, yang setiap tahun menanam setidaknya 50.000 bibit di wilayah pesisir Bontang, sebagai bagian dari program dekarbonisasi dan mitigasi perubahan iklim.

Dengan sumber bibit berkualitas yang dikembangkan masyarakat Gusung, maka kebutuhan perusahaan terhadap bibit mangrove setiap tahun dapat dipenuhi secara lokal, sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

"Pelatihan ini bagian dari visi besar perusahaan dalam membangun ekosistem yang saling menguatkan antara lingkungan, masyarakat dan industri," tutur Lendl.

Mengingat pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri, namun butuh kolaborasi dan sinergi berbagai pihak, khususnya yang hidup berdampingan langsung dengan ekosistem pesisir seperti di Pulau Gusung.

Warga Gusung Bontang Kaltim, mendapat pelatihan dari Pupuk Kaltim. (PKT)
Warga Gusung Bontang Kaltim, mendapat pelatihan dari Pupuk Kaltim. (PKT)

Dengan pendekatan aplikatif dan berorientasi pemberdayaan, Pupuk Kaltim berharap hasil pembibitan mangrove Pulau Gusung akan memiliki nilai jual tinggi dan kualitas yang kompetitif.

Hal ini menjadi penting karena kualitas bibit berpengaruh langsung terhadap tingkat keberhasilan penanaman dan pertumbuhan mangrove.

Selain juga mendorong munculnya kesadaran kolektif untuk menjaga dan melestarikan kawasan pesisir, agar terus berkembang menjadi gerakan yang mandiri dan konsisten. Strategi ini bentuk nyata dari model pemberdayaan berbasis keberlanjutan yang selama ini menjadi prinsip dalam program TJSL Pupuk Kaltim.

"Dari pemberdayaan yang dilakukan, akan memperkuat kapasitas lokal serta membuka peluang ekonomi baru melalui kegiatan lingkungan yang produktif. Hal ini sejalan dengan prinsip ESG yang diusung Pupuk Kaltim dalam operasional dan program tanggung jawab sosial Perusahaan," tutur Lendl.

Mewakili Pemkot Bontang, Kabid Perencanaan Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Andi Hasanuddin, menyambut positif langkah Pupuk Kaltim yang secara konsisten memperluas pemberdayaan masyarakat dalam mendorong pelestarian kawasan pesisir.

Ia menilai hal ini sejalan dengan upaya Pemkot Bontang dalam mendorong pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan, dengan menciptakan kawasan hijau dalam mitigasi perubahan iklim.

"Pelatihan ini menjadi kesempatan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam memaksimalkan potensi budidaya, sehingga tidak hanya berdampak langsung pada lingkungan Pulau Gusung tapi juga menciptakan peluang ekonomi," ujar Andi Hasanuddin.

Andi berharap pemberdayaan dan pendampingan Pupuk Kaltim dapat terus diperluas, sehingga tercipta jejaring komunitas lingkungan yang kuat dan mandiri.

Melalui keterlibatan aktif masyarakat dan dukungan sektor industri seperti Pupuk Kaltim, Pemkot Bontang optimis akan mampu memberikan dampak nyata tidak hanya terhadap kelangsungan lingkungan, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat pesisir.

"Masyarakat menjadi aktor utama dalam menjaga alam, sekaligus menjadikan pelestarian sebagai jalan untuk mencapai kesejahteraan. Inisiatif seperti ini sangat kami apresiasi dari langkah pemberdayaan yang dilakukan Pupuk Kaltim,” ujar Andi Hasanuddin.

Yan Andri

× Image