Dongkrak Daya Saing Penjahit Lokal, Pupuk Kaltim Bekali Skill Menjahit Kualitas Industri

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan pelaku usaha lokal.
Salah satu wujudnya, membekali 25 penjahit binaan keterampilan tingkat mahir, khususnya untuk pembuatan baju seragam sekolah.
Pelatihan selama satu pekan ini, menjadi langkah strategis perusahaan meningkatkan kontribusi sosial menciptakan peluang usaha yang lebih berdaya saing. Tak terkecuali di Kota Bontang, Kaltim.
Pgs VP TJSL Pupuk Kaltim Lendl Wibisana, mengatakan pelatihan ini bagian komitmen perusahaan mendorong keberlanjutan usaha sektor usaha, dengan menciptakan nilai bersama bagi masyarakat.
Dari pelatihan ini, para penjahit lokal tak hanya sekadar bertahan, tetapi mampu naik kelas menjadi penyedia jasa profesional. Sekaligus siap bersaing memenuhi permintaan pasar, terutama kebutuhan seragam sekolah yang terus meningkat setiap tahun.
"Pupuk Kaltim memahami keberlanjutan perusahaan harus sejalan kemajuan masyarakat. Sehingga penguatan kapasitas untuk menciptakan peluang lebih luas menjadi salah satu fokus pemberdayaan masyarakat. Yang dituangkan dalam pelbagai program strategis," ujar Lendl, melalui keterangan resminya, Rabu (16/7/2025).
Salah satu peluang yang bisa disasar yakni program pengadaan seragam gratis bagi pelajar se-Kota Bontang oleh Pemerintah Daerah. Dalam hal ini, pemberdayaan para penjahit lokal menjadi sasaran program.
Sehingga bisa menjadi peluang usaha berkelanjutan bagi mitra binaan Pupuk Kaltim, seiring meningkatnya keterampilan dan daya saing yang dimiliki.
“Ini peluang nyata bagi penjahit lokal agar siap mengisi peluang tersebut. Sehingga perputaran ekonomi tetap ada di daerah,” ucap Lendl.
Pelatihan dirancang intensif dengan menghadirkan instruktur berpengalaman, melalui materi teknis dan praktis. Mulai pembuatan pola seragam sekolah yang sesuai standar, pemotongan bahan yang hemat dan tepat, teknik jahit industri dengan kualitas rapi.
Sampai proses finishing yang memenuhi standar pengadaan. Selain itu, pelatihan juga mencakup aspek manajemen produksi, pengelolaan order dalam skala besar hingga menjaga konsistensi kualitas hasil.
Keberhasilan pelatihan ini tidak hanya diukur dari selesainya materi yang diberikan, tetapi sejauh mana peserta dapat mengaplikasikan ilmu untuk meningkatkan peluang usaha dengan lebih signifikan.
Dengan begitu, diharapkan ke depan siap ikut serta dalam tender pengadaan seragam, hingga membuka lapangan kerja baru seiring makin tingginya permintaan.
"Pupuk Kaltim ingin para peserta bisa memproduksi seragam sekolah dengan kualitas sangat baik. Sehingga keterampilan dengan usaha yang dijalankan makin berdampak terhadap peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” imbuh Lendl.
Dorong Kemandirian Masyarakat
Mewakili Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Bontang, Ahmad Yani Sofyan, menyampaikan apresiasi terhadap peran Pupuk Kaltim.
Terutama dalam mendorong kemandirian masyarakat, dengan menyasar peluang usaha strategis di Kota Bontang.
Ia menilai, hal ini menunjukkan keseriusan perusahaan melakukan pendampingan, melalui peningkatan kapasitas pelaku usaha agar semakin profesional.
"Kami meyakini dengan bekal keterampilan yang diberikan, pelaku usaha dapat mengambil peluang untuk mendorong kesejahteraan dan daya saing UMKM di Kota Bontang," kata Ahmad Yani.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang Saparuddin, turut menyambut positif pelatihan ini. Ia menilai langkah ini sejalan upaya Pemerintah dalam memperkuat sumberdaya manusia secara produktif.
Begitu pun dalam konteks pengadaan seragam sekolah gratis, Pemkot Bontang berkomitmen memberdayakan penjahit lokal. Kesempatan ini bisa turut disasar oleh para peserta seiring peningkatan keterampilan yang dimiliki.
"Sesuai amanah Wali Kota Bontang, pengadaan seragam akan memberdayakan 100 persen penjahit lokal. Ini komitmen Pemerintah agar perputaran ekonomi makin tumbuh, sehingga menjadi kesempatan besar bagi binaan Pupuk Kaltim untuk berkontribusi di dalamnya," tutur Saparuddin.
Salah satu peserta, Misrah, menyampaikan terima kasih atas perhatian Pupuk Kaltim terhadap penguatan kapasitas penjahit lokal. Hal ini mengingat peningkatan keterampilan sangat dibutuhkan, agar mampu bersaing secara profesional untuk membuka peluang yang lebih luas.
Ia optimis dengan bekal keterampilan yang dimiliki saat ini, akan mendorong produktivitas para penjahit dalam memenuhi standar jahitan yang profesional.
"Selama pelatihan kami dibekali berbagai keterampilan menghasilkan jahitan yang kuat dan rapi. Utamanya untuk pesanan dalam skala besar, kini kami bisa mengerjakan dengan percaya diri," papar Misrah.
Taufik Hidayat