SEKITARKALTIM, REPUBLIKA – Kepala daerah di Kaltim, diminta agar mampu mengoptimalkan lahan eks tambang untuk pengembangan pertanian. Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik.

Akmal menilai lahan-lahan eks tambang di Kaltim sangat banyak dan potensial, sehingga laik dikelola menjadi kawasan pengembangan pertanian.

“Kaltim ini provinsi yang kaya sumber daya alam. Dari sektor pertanian, perikanan, kelautan, kehutanan, maupun perkebunan,” ujar Akmal Malik dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (27/1/2024).

Namun, ia menyayangkan selama ini Kaltim masih mengalami ketergantungan pangan dari daerah lain. Terutama kebutuhan sayur-sayuran dan bahan pangan lain dari Sulawesi dan Pulau Jawa.

Padahal, menurut Akmal, melalui greenhouse bisa menjadi salah satu solusi mewujudkan kemandirian pangan di Kaltim.

Akmal mencontohkan kawasan greenhouse SKOI Kaltim yang dikunjungi beberapa waktu lalu, mampu menghasilkan pelbagai jenis sayuran dengan kualitas baik.

Karenanya, ia menegaskan, “Kita minta bupati dan walikota di Kaltim dapat mengoptimalkan lahan yang ada, termasuk lahan-lahan eks tambang.”

Ia mengamini, hal tersebut menjadi tantangan bagi pemerintah daerah melakukan transformasi ketahanan pangan. Namun langkah tersebut harus diupayakan agar mampu memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat Kaltim secara mandiri.

“Salah satu langkah yang diambil dengan mengoptimalkan lahan-lahan, termasuk lahan-lahan bekas tambang untuk dijadikan kawasan pengembangan pertanian melalui teknologi greenhouse,” jelasnya.

Diketahui, greenhouse dikenal dengan suatu bangunan dari kaca atau plastik yang berfungsi menanam tanaman dengan kondisi lingkungan yang mudah dikendalikan.

Melalui greenhouse, penanaman dan panen tanaman bisa direncanakan sesuai kebutuhan, tanpa harus terpengaruh musim atau cuaca.

Akmal memproyeksikan dengan teknologi greenhouse, pemenuhan kebutuhan pangan Kaltim ke depan, tidak lagi bergantung dari luar daerah.

Mila