Jelang Ramadhan, Abu Ubaidah Serukan Penuhi Masjid Al Aqsha
SEKITARKALTIM, REPUBLIKA NETWORK – Menjelang Ramadhan 1445 H, Juru Bicara Brigade Al Qassam Abu Ubaidah, kembali muncul dalam video resmi Hamas. Ia berpidato panjang dengan mengajak warga Palestina untuk berduyun-duyun memenuhi masjid Al Aqsha.
Abu Ubaidah menegaskan, “Kami menyerukan seluruh rakyat kami di Tepi Barat, Al-Quds, dan tanah-tanah yang diduduki pada tahun 1948 untuk memobilisasi dan bergerak menuju Masjid Al-Aqsa, untuk berdiri teguh di dalamnya, dan tidak membiarkan pendudukan memaksakan kenyataan di lapangan.”
Ia melanjutkan, “Al-Aqsa adalah milik kita, bagian akidah kita, dan demi itulah Badai Al-Aqsa dilancarkan. Demi kepentingannya, rakyat kami telah memberi semua yang mereka miliki. Tuhan telah memilih untuk menghormati setiap rumah di Gaza dengan kehormatan besar ini. Jadi tidak ada rumah tanpa ada syahid, terluka, atau tawanan demi Al-Aqsa,” tegas Abu Ubaidah.
Pidato Abu Ubaidah termasuk pidato terpanjang sejak awal genosida 7 Oktober silam.
Dalam pidatonya, Abu Ubaidah tidak menghitung jumlah kendaraan militer Zionis yang hancur, sebagaimana kebiasannya. Kali ini, ia menekankan tentang Ramadhan, lebih khusus lagi, apa yang diharapkan Perlawanan Gaza dari saudara-saudara mereka di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang diduduki Israel selama bulan suci.
“Pertempuran Badai Al-Aqsa memasuki hari ini, dan perang biadab terhadap rakyat kita ini sudah memasuki bulan keenam, dan musuh kriminal masih terus melakukan pembantaian Nazi yang nyata terhadap rakyat kita, yaitu pembunuhan, kelaparan, pengetatan, dan penghancuran serta mengabaikan semua hukum di dunia,” ujarnya.
Abu Ubaidah menjelaskan, “Rakyat kita sedang menghadapi agresi Zionis Amerika yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, sehingga pertempuran ini, Insya Allah, akan membentuk satu fase baru tidak hanya di tingkat Gaza dan Palestina tetapi juga di tingkat dunia,” ujarnya.
Ia menyebut genosida ini sebagai fase yang hak hanya dapat diambil dengan kekerasan dan senjata. Sekaligus setiap pencari hak tidak boleh menanti fatamorgana dari kekuatan internasional yang telah menindas masyarakat dan memperbudak bangsa-bangsa”
“Komunitas internasional dan undang-undangnya yang sudah ketinggalan zaman dirancang untuk melindungi ketidakadilan, penindasan, dan agresi dengan kekuatan tirani, yang berada di garis depan pemerintahan Amerika,” tekan Abu Ubaidah.
“Wahai rakyat kami, bangsa kami, dan rakyat merdeka di dunia, kami di Brigade Izzuddin Al-Qassam, awal bulan keenam pertempuran Badai Al-Aqsa dan di ambang bulan Ramadan yang penuh berkah, sampaikanlah keberkahan kita kepada rakyat hebat kita, kepada umat Islam kita, atas mendekatnya bulan suci Ramadan, bulan ketaatan, jihad, dan kemenangan,” jelasnya.
Ia pun menyinggung perbandingan nasib Ramadhan di Palestina dan negara Muslim lain.
Abu Ubaidah mengatakan, “Umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut Ramadan, kami telah mempersembahkan korban kepada Allah dengan darah murni dan jiwa suci, menyambutnya dengan puncak kebanggaan Islam, jihad, ketabahan, dan berjuang.
Wahai kamu yang beribadah di dua Masjid Suci, jika kamu melihat kami pasti kamu tahu bahwa kamu sedang bermain-main dalam beribadah. Saat pipi seseorang mungkin berlumur air mata, leher kami berlumur oleh darah kami.”
Rudi Agung