Home > News

DPR: Perlu Perluasan Kesempatan Kerja bagi Penyandang Down Syndrome

Sampai saat ini kesempatan ruang kerja bagi mereka masih minim.
Ilustrasi, anak dengan down syndrome menunjukan skillnya. 
Ilustrasi, anak dengan down syndrome menunjukan skillnya.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka menegaskan perlunya perluasan studi dan kesempatan kerja bagi para penyandang Down Syndrome (DS). Tujuannya agar mereka bisa ikut bersosialisasi dan berkarya untuk masyarakat.

Hal itu disampaikan Diag saat melakukan audiensi dengan Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) dan Carys Cares di Ruang Rapat Gedung Nusantara II, pada Rabu (7/8/2024).

Salah satu delegasi POTADS, mengeluhkan kondisi anak dengan DS karena tidak memiliki kesempatan belajar dan bekerja. Sehingga harus membutuhkan perhatian yang lebih dari Pemerintah.

“Mereka mengeluhkan minimnya kesempatan kerja yang diberikan kepada teman-teman Down Syndrome. Padahal di balik itu semua, penyandang DS juga memiliki kemampuan yang bisa disumbangkan untuk kehidupan kita bersama,” ungkap Diah, dikutp dari laman DPR.

Mengutip data Kementerian Sosial via BPS, ada sekitar 287 ribu lebih anak-anak penyandang DS.

Adapun berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010–2018, kejadian down syndrome di Indonesia memiliki kecenderungan meningkat. Tahun 2018, tercatat kelainan sejak lahir untuk anak berusia 24 sampai 59 bulan sebanyak 0,41 persen dan down syndrome dialami oleh 0,21 persen kelompok usia tersebut.

Diah menyampaikan, anak-anak penyandang DS ini membutuhkan perhatian lebih berupa ‘pelukan hangat’ dan ‘gandengan tangan’ dari seluruh pihak untuk menjalani kehidupan. Apalagi, penyandang DS berasal dari latar belakang keluarga dengan tingkat ekonomi berbeda-beda.

Menurutnya harapan orangtua dan keluarga yang memiliki anak DS bisa lebih diberi kesempatan luas ruang kerja dan menjalani kehidupan. Diakuinya kesempatan bagi penyandang DS saat ini masih sangat terbatas.

Padahal tak sedikit penyandang DS yang memiliki keahlian tertentu. Misalnya mereka mampu menghasilkan kerajinan tangan sendiri, bahkan tidak sedikit yang bisa dipekerjakan sebagai penerima tamu atau pekerja yang membagi-bagikan brosur kepada pengunjung.

Secara psikologis, sambung Diah, hal itu juga berpengaruh terhadap kepercayaan diri para penyandang disabilitas intelektual itu. Down Syndrome adalah kelainan genetik atau bawaan yang mengakibatkan penderitanya memiliki kecerdasan rendah dan kelainan fisik yang khas.

Mila

× Image