Telan Rp 136 Miliar untuk Penanganan Banjir, MAKI: Balikpapan Tetap Dikepung Banjir
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah Balikpapan telah mengucurkan anggaran Rp 136 miliar untuk proyek penanganan banjir Das Ampal. Namun, meski proyek telah selesai kota ini masih dikepung banjir.
Dari laporan pandangan mata media ini, sejak Jumat (9/8/2024) pagi, sejumlah kawasan di Balikpapan dikepung banjir. Termasuk kawasan MT Haryono Balikpapan Selatan, tepat di lokasi penangangan banjir Das Ampal.
Selain itu banjir juga melanda depan seberang perumahan WIKA, depan RS Hermina, hingga menyebabkan arus kendaraan lumpuh.
Banjir yang menjebak para pengendara menjadi keluhan para pekerja yang tak bisa masuk pekerja.
"Sudah parah banjirnya, kalau begini nggak bisa kerja. Sekarang sudah telat," ujar Bambang, yang motornya terjebak di kawasan MT Haryono.
Di kawasan simpang Beller Balikpapan Selatan, kawasan ini lumpuh total sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Namun tampak sejumlah roda dua dan roda empat ada yang tetap menekat menerobos banjir tersebut.
Selain di Balikpapan Selatan, banjir juga mengepung wilayah Balikpapan Utara. Titik banjir berada di kawasan Jalan Batu Ratna bahkan sampai menyebabkan siswa Sekolah Dasar 027 diliburkan.
Bahkan di sekitar kawasan Mufakat 1 dan Mufakat Tengah RT 03 melaporkan banjir sempat mencapai satu meter. “Parah banjirnya, Mas. Dulu tidak begini,” ujar Saleh, warga sekitar. Warga lain melaporkan rumpon bambu roboh ke jalanan di kawasan RT 28 Kelurahan Sumber Rejo.
Selain banjir, ada pula musibah longsor yang terjadi di RT 14 Kelurahan Prapatan. Relawan Balikpapan melaporkan sampai ada ular masuk ke dapur rumah warga. Belum diketahui apakah musibah ini menelan korban jiwa atau tidak.
Sekjen Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Komaryono menyampaikan Pemerintah Balikpapan harus bertanggung jawab dan mencari solusi lain.
Anggaran Rp 136 miliar untuk penanganan banjir itu harus dipertanggung jawabkan. “Berarti proyeknya gagal. Apakah kemungkinan pengerukan tidak terlalu dalam, tidak ada pelebaran dari saluran air atau lainnya. Banjir ini menyebabkan perekonomian terganggu,” ujarnya.
MAKI pun mempertanyakan kualitas material proyek penanganan banjir Das Ampal. “Kenapa di daerah lain seperti di Surabaya tidak ada masalah. Di Mojokerto juga demikian. Di Balikpapan kok banjirnya malah parah," ujarnya.
Kepala BPBD Kota Balikpapan, Usman Ali mengaku pihaknya masih melakukan evakuasi. “Sabar ya, kami masih melakukan evakuasi,” jelasnya.
Hujan deras yang mengguyur Balikpapan, menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di kota ini. Setidaknya ada belasan titik yang terpantau, yakni:
1. Perum Wonorejo Kampung Timur Gunung Samarinda, Balikpapan Utara.
2. Jalan Pattimura dan Perum Sosial, Batu Ampar, Balikpapan Utara.
3. Tanjakan Madza Kel. Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara.
4. Jalan telindung bawah arah SMK Bina Prestasi Batu Ampar, Balikpapan Utara.
5. Perum Graha Indah Kel. Graha Indah, Balikpapan Utara.
6. Jalan Bukit Pelajar Di Bawah SMAN 3 Bpn Barat Kelurahan Baru Tengah, Balikpapan Barat.
7. Jalan Beller, Damai, Balikpapan Kota.
8. Lapangan 1 merdeka sampai Depan RS Pertamina Kecamatan Balikpapan Kota.
9. Jalan Mulawarman Depan PLTD Batakan sampai Depan SBM Manggar, Balikpapan Timur.
10. Jalan MT Haryono Depan RS Siloam, Sungai Nangka, Balikpapan Selatan.
11. Jalan MT Haryono depan kolam renang Mulawarma, Damai Bahagia, Balikpapan Selatan.
12. Tugu Adipura Kel. Gn Sari Ilir Kec. Balikpapan Tengah.
13. Perum Joko Tole Kel. Sumber Rejo Kec. Balikpapan Tengah.
Rudi Agung