Home > Regional

Lawan Politik Uang, Timsus Isran-Hadi Gandeng 10 Ribu Relawan

Pihaknya menggandeng Kepolisian dan Bawaslu.
Ketua Harian Timsus, Sapta Guspiani.
Ketua Harian Timsus, Sapta Guspiani.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIMBerdasarkan pemetaan Bawaslu RI, Kalimantan Timur masuk dalam daftar 5 provinsi yang rawan di Pilkada Serentak 2024. Kerawanan yang paling utama, salah satunya, terkait politik uang.

Untuk itu, pasangan Pilgub Kaltim 2024, Isran Noor dan Hadi Mulyadi, membentuk Tim Khusus (Timsus) untuk mencegah praktik politik uang. Pasangan ini menegaskan komitmennya menjaga kemurnian suara rakyat.

Ketua Harian Timsus, Sapta Guspiani, menggaungkan ajakan bagi masyarakat untuk turut ambil bagian. Ajakan ini tak hanya sekadar formalitas, melainkan panggilan bagi mereka yang ingin menjadi pejuang demokrasi.

Ia bilang, siapapun yang ingin berkontribusi sebagai relawan pemantau, baik di tingkat Kabupaten/Kota hingga RT, dipersilakan untuk mendaftar.

“Tugas utama tim relawan ini mengawasi dan menangani dugaan politik uang yang mungkin saja terjadi selama proses pemilihan. Kami ingin memastikan Pilgub Kaltim berjalan bersih, jujur, dan adil,” papar Sapta pada media, baru-baru ini.

Sapta mengatakan target timsus bisa merekrut 10 ribu relawan yang akan disebar mengawasi jalannya proses pemungutan suara.

Pihaknya juga melakukan kerjasama dengan aparat penegak hukum dan Bawaslu agar menjadi bagian dari strategi besar Timsus untuk memastikan setiap potensi pelanggaran bisa ditindak sedini mungkin.

“Tim relawan ini bukan hanya untuk mengawasi, tapi juga menjaga keamanan para saksi dari intimidasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami juga sudah menyiapkan tim hukum yang terdiri dari 1.000 pengacara untuk mendampingi setiap pelapor,” paparnya.

Ia menegaskan jika nanti ada yang terbukti melakukan politik uang, tim hukumnya akan segera bertindak.

“Orangnya harus ditangkap,” tegasnya.

Langkah ini, dinilainya bagian dari upaya pasangan Isran-Hadi menciptakan demokrasi yang lebih cerdas dan berintegritas.

Pihaknya berharap masyarakat Kaltim bisa memilih pemimpin dengan bijak, tanpa terpengaruh oleh praktik kotor yang mencederai pesta demokrasi.

“Kami ingin menghentikan politik uang yang seolah menjadi budaya dalam setiap ajang pemilu. Demokrasi harus kita jaga,” ujarnya.

Mila

× Image