Home > Mancanegara

Indonesia Gabung BRICS, Kuatkan Pengaruh untuk Bela Palestina?

BRICS siap memberi pengaruh terhadap agresi di Jalur Gaza dan membentuk sistem ekonomi global.
Negara anggota BRICS
Negara anggota BRICS

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Brasil mengumumkan Indonesia telah masuk secara penuh dalam keanggotaan BRICS. Pengumuman resmi itu disampaikan pihak Kementerian Luar Negeri Brasil pada Senin, kemarin.

BRICS menyatakan siap memberikan pengaruh terhadap agresi di Jalur Gaza Palestina, membentuk sistem ekonomi global, dan mengupayakan transisi ke energi ramah lingkungan.

Istilah BRICS mulanya diciptakan ekonom Goldman Sachs, Jim O'Neill lewat makalah risetnya tahun 2001. O'Neill menyampaikan pertumbuhan negara-negara yang saat itu disebut “BRIC” (Brasil, Rusia, India, dan Cina) siap menantang negara-negara dominan dan negara-negara kaya di G7.

Menurut lembaga think tank Amerika Serikat Council on Foreign Relation, koalisi ini seperti blok ekonomi non-Barat yang mengkoordinasikan upaya ekonomi dan diplomatik untuk mencapai tujuan bersama.

Negara-negara BRICS berupaya membangun alternatif terhadap apa yang mereka lihat sebagai dominasi sudut pandang Barat dalam kelompok multilateral besar, seperti Bank Dunia, Kelompok Tujuh (G7), dan Dewan Keamanan PBB.

Kementerian luar negeri Brasil dalam keterangannya mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara terpadat di Asia Tenggara itu bersama anggota lain punya ghirah sama mereformasi lembaga tata kelola global dan berkontribusi positif terhadap kerja sama di kawasan Selatan Global.

Brasil yang memegang jabatan presiden bergilir pada 2025, mengatakan tawaran Indonesia untuk bergabung dengan blok ini telah disetujui selama pertemuan puncak di Johannesburg, tahun 2023 lalu.

Adapun BRICS dibentuk tahun 2009 oleh para anggota pendirinya, Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok. Afrika Selatan bergabung di tahun berikutnya. Tahun 2024, kelompok ini berkembang dengan Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh.

Di tahun 2024, ekspansi kelompok ini mempunyai berbagai implikasi geopolitik. Hal ini mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan demografi yang semakin besar, 10 sepuluh negara BRICS mencakup lebih dari seperempat perekonomian global dan hampir separuh populasi dunia.

Apalagi ditambah Indonesia, kekuatannya kian menggurita.

Selama masa jabatan presidennya, Brasil bertujuan meningkatkan kerja sama antara negara-negara di 'Global Selatan' dan mereformasi lembaga multilateral.

Salah satu tujuannya, menurut pemerintahan Presiden sayap kiri Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, adalah 'pengembangan alat pembayaran' untuk memfasilitasi perdagangan antarnegara anggota.

Selama pertemuan puncak BRICS terakhir di Kazan, Rusia pada November 2024, negara-negara anggota membahas peningkatan transaksi non-dolar dan penguatan mata uang lokal.

Dampaknya, menimbulkan kemarahan Presiden terpilih AS Donald Trump, yang mengancam anggota kelompok tersebut dengan 'tarif 100 persen' jika mereka melemahkan dolar AS.

Republika

× Image