Stok Pangan Lebaran di Kaltara Dipastikan Aman

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, memastikan stok pangan untuk Lebaran Idul Fitri 2025, dan setelahnya, dipastikan aman.
Plh. Sekprov Kaltara, Dr. Bustan, memastikan menjelang Lebaran Idul Fitri 2025, kebutuhan stok bahan pokok dipastikan aman, harga kebutuhan bahan pokok juga stabil.
Ia menyampaikan hal itu saat melakukan sidak di Pasar Tenguyun dan gudang logistik Toko Sinar Terang Bahagia. Selain mengunjungi pasar, Bustan melakukan pengecekan ketersediaan BBM di SPBU Skip.
Bustan bilang, hampir semua kebutuhan pokok harga masih stabil di Kota Tarakan, seperti bawang merah dan bawang putih. Meski masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, semisal cabai.
Kenaikan harga itu akan menjadi bahan evaluasi pemerintah setempat.
“Cabai yang dihasilkan petani lokal harganya fantastis Rp 200.000. Ini menjadi evaluasi dan PR bersama kita, pemerintah provinsi, pemerintah Tarakan, forkopimda provinsi, forkopimnda kabupaten/kota,” ujar Bustan, dalam keterangan resminya, dinukil Sabtu (29/3/2025).
Terkait ketersediaan bahan pangan di pasar, seperti beras, minyak, dan gula tersedia cukup banyak. Bahkan momentum jelang Lebaran saat ini keperluan minuman kaleng di Tarakan tersedia melimpah.
Ia meminta masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan stok pangan. Bahkan sampai Lebaran tanggal 31 Maret, dari hasil pemantauan di berbagai titik, ketersediaan pangan masih aman.
“Alhamdulillah stok beras banyak, gula masih banyak, minyak banyak, minuman kaleng masih banyak, dan harga tidak naik. Jadi harga stabil seperti sebelumnya, tidak ada kenaikan,” ujarnya.
Adapun harga daging sapi dinilai masih normal sekitar Rp 170 ribu per kg. untuk daging ayam tidak ada kenaikan, dan stoknya tersedia.
Meski demikian, untuk mengantisipasi tingginya lonjakan harga cabai di pasar, ia menyarankan para ASN dan masyarakat mulai mencoba menanam di pekarangan rumah.
Misalnya menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Lebaran di bulan April atau bulan Maret, cabai dapat ditanam tiga bulan sebelumnya. Sehingga momentum saat Ramadhan dan Idul Fitri diharapkan bisa surplus cabai.
“Kalau menanam cabai di rumah, saat harga suplai meningkat dan barang tersedia maka harga turun, ini akan menjadi evaluasi kita dan PR bersama,” imbuhnya.
Menurutnya ini bukan hanya tugas pemerintah saja, tapi diharapkan masyarakat di Kaltara dapat melakukan gerakan menanam cabai di setiap rumah.
“Setiap rumah tangga, termasuk para ASN usahakan menanam cabai di pekarangannya, mungkin minimal 5 pot cabai setiap rumah,” ujarnya. Sehingga saat Lebaran masyarakat tidak berbelanja ke pasar, cukup mengambil dari hasil tanam.
Ia juga mengajak masyarakat Kaltara berbelanja dengan bijak. “Untuk ASN maupun karyawan swasta gunakan THR dengan bijak, jangan dihabiskan tapi ditabung,” saran Bustan.
Yan Andri