Okupansi Hotel di Balikpapan Turun 20 Persen, Dampak Kebijakan Ini
REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan, Sugianto mengakui turunnya tingkat okupansi hotel.
Sugianto memperkirakan penurunan okupansi bisa mencapai 20%. Dari rata-rata 59% di akhir tahun 2024, menjadi sekitar 40% pada awal tahun 2025.
Untuk mengatasi penurunan okupansi, PHRI Balikpapan telah menghelat pertemuan dengan pengelola hotel untuk menyusun strategi baru. Fokusnya, diarahkan untuk tamu-tamu non-pemerintah, dari sektor korporasi dan asosiasi. Termasuk mengadakan event-event mandiri.
Lantas, apa penyebab menurunnya okupansi padahal Balikpapan telah menjadi Kota Penyangga IKN?
Kata Sugianto, penurunan dipengaruhi adanya kebijakan pemangkasan anggaran dari pusat.
Presiden Prabowo Subianto telah melakukan penghematan APBN tahun 2025 sebesar Rp 306,69 triliun. Penghematan dilakukan melalui pemangkasan belanja perjalanan dinas dan honor, dari tingkat kementerian hingga lembaga dan pemerintah daerah.
Kebijakan itu, dinilai Sugianto ikut berdampak pada penurunan okupansi hotel di seluruh Indonesia termasuk Kota Balikpapan.
“Kami sebelumnya banyak fokus ke tamu pemerintah, tetapi dengan situasi ini, kami mulai mendekati korporasi dan asosiasi. Strategi seperti ini akan diterapkan oleh teman-teman hotel,” paparnya.
Selama ini, diakui Sugianto, tumbuhnya okupansi hotel didominasi kegiatan dari instansi pemerintahan. Mulai dari pemerintah daerah hingga Kementerian yang kerap menggelar kegiatan di Ibu Kota Nusantara.
Menurutnya kebijakan pengurangan anggaran yang diinstruksikan Prabowo ikut berdampak signifikan pada industri perhotelan.
Kebijakan serupa pernah diterapkan tahun 2014 saat era Jokowi, tapi kemudian kembali normal setelah evaluasi. “Kami berharap aturan ini juga sementara, karena dampaknya sangat terasa bagi hotel-hotel di Indonesia, termasuk Balikpapan,” beber Sugianto.
Pihaknya berharap tahun 2025, pemerintah pusat bisa kembali menghelat Upacara Peringatan HUT RI di IKN. Hal itu dinilai memberi dampak positif bagi okupansi hotel di Balikpapan sebagai Kota Penyangga IKN.
Sebagai pengingat, sebelum Upacara HUT Kemerdekaan RI yang digelar di IKN tahun 2024, hotel bintang tiga, empat dan lima di Kota Balikpapan sudah penuh. Terutama khusus untuk tanggal 15-18 Agustus tahun lalu. Hotel dipesan sejak jauh-jauh hari. Ia berharap HUT RI tahun ini juga kembali digelar di IKN.
Yan Andri