Home > Regional

Stabilkan Harga Pangan, Operasi Pasar Digencarkan

Di Balikpapan harga cabai rawit meroket naik sampai Rp 140 ribu per kilogram.
Pedagang cabai di Pasar Pandan Sari, Balikpapan. 
Pedagang cabai di Pasar Pandan Sari, Balikpapan.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah Kaltim terus memantau harga barang kebutuhan pokok di seluruh Kabupaten dan Kota.

Pemantauan dilakukan setiap hari untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang.

Dari hasil pantauan, sebagian besar harga kebutuhan pokok terpantau stabil. Namun, ada kenaikan harga pada komoditas cabai, khususnya cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Kenaikan ini mulai terasa sejak pertengahan Februari.

Di Balikpapan, harga cabai rawit tembus Rp 140 ribu per kilogram. Harga itu terpantau di Pasar Pandan Sari dan Pasar Rapak.

Pedagang cabai di Pasar Pandan Sari, Balikpapan Barat, Nunung mengaku sejak H-2 bulan puasa, harga cabai mulai naik ugal-ugalan.

Menurutnya kenaikan harga cabai rawit dipicu minimnya pasokan stok barang, sehingga harga di pasaran melambung drastis.

“Ini kosong barangnya. Jadi, Rp 140.000 per kilogram. Itu untuk cabai rawit,” ujar Nunung.

Ia menjelaskan kenaikan hanya terjadi pada harga cabai rawit, sedangkan jenis cabai lain seperti cabai merah, cabai hijau, dan cabai keriting masih stabil.

Kepala Bidang Perdagangan DPPKUKM Kaltim Ali Wardana, mengakui harga Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) melonjak.

"Kenaikan harga cabai ini terpantau mulai pertengahan Februari. Sebelumnya, harga sempat naik dan turun pada akhir tahun menjelang Natal dan Tahun Baru,” ujar Ali melalui keterangan resminya di laman Pemprov, Selasa (4/3/2025).

Ia menuturkan setelah intervensi pemerintah melalui pasar murah dan operasi pasar, harga kembali turun hingga Januari.

“Namun memasuki pekan awal Ramadhan, ada pergerakan naik yang terus kami pantau,” imbuhnya.

Menanggapi kenaikan harga, pemerintah pusat dan daerah telah mengambil langkah-langkah strategis. Salah satunya operasi pasar yang digelar di Kantor Pos. Operasi pasar diadakan di 16 titik Kantor Pos di Samarinda dan 20 titik di Balikpapan.

"Kami berupaya mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah, bahkan menghilangkannya. Ini adalah cita-cita besar kami," imbuhnya.

Koordinasi antar pemangku kepentingan di Kaltim juga terus ditingkatkan, terutama melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah. TPID berperan aktif dalam melakukan langkah-langkah antisipasi inflasi melalui sistem peringatan dini.

Pemerintah Provinsi Kaltim mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tidak melakukan pembelian kebutuhan pangan berlebih. Ia memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok dijamin aman.

Yan Andri

× Image