Home > News

Hasil Sidak Pasar Pemerintah Klaim Harga Pangan Stabil

Presiden selalu memantau perkembangan harga pangan.
Pedagang diminta tak menaikan harga saat Ramadhan. 
Pedagang diminta tak menaikan harga saat Ramadhan.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintahan Prabowo melalui Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Tujuannya, memastikan harga bahan pokok dalam kondisi stabil di tengah meningkatnya permintaan selama bulan Ramadhan. Melalui sidak itu, Mentan memastikan pemerintah akan terus memperkuat pengawasan dan melakukan intervensi jika ditemukan lonjakan harga yang tidak wajar.

Masyarakat diimbau melaporkan jika ada indikasi kecurangan harga di pasaran. Saat melakukan inspeksi mendadak itu, Mentan Andi Amran Sulaiman mengatakan harga pangan saat ini terpantau stabil. Sejumlah komoditas seperti cabai yang sebelumnya mengalami lonjakan harga kini mulai berangsur turun.

"Kita harus menjaga keseimbangan harga, jangan sampai terlalu rendah,” ujar Amran, Ahad (9/3/2025).

Mentan menemukan harga sejumlah komoditas pangan relatif aman.

“Harga pangan pokok secara umum stabil. Cabai memang sempat naik tapi sekarang mulai turun, tadi ibu-ibu bilang turun sekarang Rp 60.000 per kilogram, kemarin sempat Rp 90.000 per kg," ujarnya.

Dari pengakuan para pembeli dan berdialog dengan sejumlah pedagang setempat, harga cabai yang sempat menyentuh Rp 90.000 per kilogram kini turun menjadi Rp 60.000 per kilogram.

Harga telur masih di bawah harga eceran tertinggi sekitar Rp 29.000 per kilogram.

Kendati demikian, Mentan tak merinci harga-harga pangan lainnya. Hanya saja, ia memastikan pihaknya akan terus menjaga keseimbangan dan stabilitas harga pangan.

Mentan juga mengingatkan agar tak ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan dengan menaikkan harga secara tidak wajar, terutama pada bulan Ramadhan.

Menurutnya, stabilitas harga pangan sangat penting agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang.

Ia menyampaikan saat Januari dan Februari sempat jadi masa termahal dalam sejarah Indonesia, harga beras bisa tembus Rp16.000 per kilogram.

“Sekarang kondisinya jauh lebih baik. Tapi tetap harus waspada, jangan ada yang bermain harga, apalagi pada bulan suci ini,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga harga pangan agar stabil, salah satunya melalui operasi pasar yang dilakukan secara berkala.

Presiden Prabowo Subianto, kata Mentan, terus memantau langsung pergerakan harga dan meminta agar distribusi pangan berjalan lancar.

“Bapak Presiden selalu memantau perkembangan harga pangan. Beliau sering menanyakan langsung soal operasi pasar daging dan memastikan harga bahan pokok tetap sesuai HET,” ujarnya.

Gerakan Pangan Murah

Sementara Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) berkoordinasi secara simultan untuk mengadakan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan cabai.

Bapanas bersama Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota melaksanakan kegiatan Gerakan Pangan Murah. Kemudian mendorong Gerakan Jual Cabai Harga Petani yang digagas Kementerian Pertanian, agar merambah ke wilayah yang bukan sentra produksi komoditas tersebut.

"Ini yang kita terus dorong untuk penstabilan cabai, terutama di Lombok Tengah dan Mataram," kata Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi.

Berdasarkan data Panel Harga Pangan, per 7 Maret 2025, indeks harga cabai rawit merah telah berada 49,97 persen melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen.

Rerata harga secara nasional untuk cabai rawit merah berada di harga Rp 85.482 per kilogram (kg).

"Selain GPM, kita juga akan upayakan penstabilan cabai dengan program Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Jadi skema kerja sama antar daerah yang surplus dengan daerah yang sedang defisit bisa dengan FDP ini," kata Arief.

Republika

× Image