Home > Regional

Ramadhan, Volume Sampah Balikpapan Meningkat 100 Persen

Masyarakat diimbau membuang sampah sesuai waktu yang telah diatur.
Waktu pembuangan sampah antara pukul 18.00 WITA hingga 06.00 WITA.
Waktu pembuangan sampah antara pukul 18.00 WITA hingga 06.00 WITA.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Produksi sampah di Balikpapan selama bulan Ramadhan 2025, mengalami peningkatan 100 persen. Kalau di hari biasa volume sampahnya sekitar 400 ton per hari, pada bulan Suci ini melonjak menjadi 700-800 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, menyampaikan lonjakan ini terjadi akibat meningkatnya aktivitas masyarakat selama bulan puasa.

“Peningkatan ini seiring meningkatnya aktivitas di bulan Ramadan,” ujarnya, Senin.

Sudirman berujar, pada hari biasa volume sampah di Balikpapan berkisar 400 ton per hari. Namun, selama Ramadhan jumlah sampah melonjak hingga 700 hingga 800 ton setiap harinya.

“Biasanya, saat Ramadhan banyak warga yang membeli makanan dalam jumlah besar untuk berbuka dan sahur. Akibatnya, sampah sisa makanan dan kemasan sekali pakai meningkat tajam,” jelasnya.

Ia mengatakan untuk mengatasi lonjakan ini DLH Balikpapan telah menyiapkan langkah antisipasi. Yakni menambah armada pengangkut sampah dan mengatur jadwal kerja petugas agar tetap optimal.

“Kami memastikan sampah tetap terangkut meski volumenya meningkat signifikan,” katanya.

Sudirman mengimbau masyarakat agar lebih bijak mengelola sampah selama Ramadhan. Pihaknya mengajak warga mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan menghindari pemborosan makanan. Tujuannya dalam upaya menekan volume sampah.

“Kami berkomitmen terus menjaga kebersihan kota selama Ramadhan. Kami harap masyarakat bisa lebih peduli lingkungan. Kurangi sampah dari sumbernya. Mulai dari rumah masing-masing,” ujarnya.

Ia mengakui peningkatan volume sampah ini berdampak pada beban kerja para petugas kebersihan. DLH Balikpapan telah menginstruksikan para petugas kebersihan untuk bekerja lebih keras demi memastikan sampah tidak menumpuk.

Untuk itu DLH akan memberi insentif karena petugas kebersihan harus bekerja lebih keras selama Ramadhan. “Insentif lembur karena mereka bekerja menjaga kebersihan Kota Balikpapan saat aktivitas masyarakat sedang tinggi,” imbuhnya.

Selain menjalankan tugas rutin, para petugas kebersihan juga bertanggung jawab menjaga kebersihan di sekitar pasar Ramadhan. Kawasan itu selalu ramai pengunjung. Di situ pemerintah menilai peran petugas kebersihan sangat krusial.

“Terutama setelah pasar Ramadhan selesai beroperasi dan meninggalkan tumpukan sampah. Maka sudah sewajarnya diberikan apresiasi,” jelas Sudirman.

Sebagai bentuk penghargaan, DLH Balikpapan menaikkan insentif lembur bagi para petugas dari sebelumnya Rp 50 ribu per hari menjadi Rp 100 ribu per hari.

Ia menilai kenaikan itu tidak terlalu besar. Namun diharapkan dapat memberikan tambahan semangat bagi para petugas kebersihan yang bekerja ekstra selama Ramadan.

Sudirman juga mengimbau agar masyarakat dan para pedagang di Balikpapan tetap mengikuti aturan waktu pembuangan sampah. Yakni antara pukul 18.00 WITA hingga 06.00 WITA.

“Penting bagi warga mengikuti jadwal resmi membuang sampah agar petugas kebersihan bisa bekerja efektif dan sampah tidak menumpuk sepanjang hari,” jelasnya.

Selain mengikuti jadwal, DLH Balikpapan juga mengingatkan masyarakat agar memastikan sampah telah dikemas rapi sebelum menuju ke TPS. Menurutnya cara ini bertujuan mencegah sampah tercecer yang berpotensi merusak keindahan kota dan menimbulkan bau tak sedap.

Yan Andri

× Image