Home > Mancanegara

Bukti Baru Genosida, PBB: Israel Hancurkan Kapasitas Reproduksi di Gaza

Kejahatan tersebut juga masuk dalam dua kategori tindakan genosida.
Anak-anak Gaza dalam tenda pengungsi Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.
Anak-anak Gaza dalam tenda pengungsi Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIMTentara Zionis terbukti tak hanya melakukan pembunuhan dan penangkapan massal terhadap warga sipil Gaza. Namun, juga sengaja menyerang dan menghancurkan pusat kesuburan utama di wilayah Palestina.

Kejahatan ini, menurut Komisi Penyelidikan PBB, masuk dalam kategori genosida.

Selain itu, Israel juga melakukan pengepungan dan memblokir bantuan, termasuk obat-obatan untuk memastikan kehamilan yang aman, persalinan dan perawatan neonatal.

Menurut laporan Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB, Israel telah menghancurkan sebagian kapasitas reproduksi warga Palestina di Gaza sebagai sebuah kelompok, termasuk menerapkan langkah-langkah yang dimaksudkan mencegah kelahiran.

Tindakan itu disebut dalam laporan tersebut sebagai “salah satu kategori tindakan genosida dalam Statuta Roma dan Konvensi Genosida.”.

Kejahatan tersebut juga masuk dalam “dua kategori tindakan genosida” selama agresi Israel di Gaza.

Dari lima kategori, penyelidikan mengatakan dua pihak yang terlibat dalam agresi Israel “dengan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan kelompok yang diperhitungkan akan menyebabkan kehancuran fisik” dan “menerapkan tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran di dalam kelompok tersebut”.

Ketua Komisi Navi Pillay dalam sebuah pernyataannya, mengungkap pelanggaran ini tidak hanya menyebabkan kerugian dan penderitaan fisik dan mental yang parah terhadap perempuan dan anak perempuan.

“Namun juga dampak jangka panjang yang tidak dapat diubah terhadap kesehatan mental dan prospek reproduksi dan kesuburan warga Palestina sebagai sebuah kelompok,” ujarnya.

Tindakan itu, selain peningkatan angka kematian ibu hamil karena terbatasnya akses terhadap pasokan medis, sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan yaitu pemusnahan, kata komisi tersebut.

Laporan itu mengungkap pasukan keamanan Israel menggunakan tindakan pengupasan paksa di depan umum dan kekerasan seksual sebagai bagian prosedur operasi standar mereka. Tujuannya untuk menghukum warga Palestina sejak awal perang.

Situasi perempuan Palestina semakin memburuk sejak dimulainya genosida Israel di Gaza pada Oktober 2023. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 2.000 wanita kehilangan anggota tubuh karena amputasi, dan 13.901 perempuan menjadi janda.

Selain itu, 17.000 ibu kehilangan anak, dan 50.000 wanita hamil mengalami kehilangan janin secara tragis. Lebih dari 162 perempuan terjangkit penyakit menular, dan puluhan perempuan disiksa di pusat penahanan Israel.

Sementara, warga Palestina melanjutkan pencarian jenazah yang terkubur di Rumah Sakit al-Shifa akibat serangan Israel lebih dari setahun belakangan.

Ini menjadi momen yang melelahkan secara emosional bagi banyak orang yang akhirnya menguburkan orang yang mereka cintai di sini ketika pasukan Israel mengepung Rumah Sakit al-Shifa dan kemudian menyerbunya dan membunuh banyak orang.

Al Jazeera melaporkan, ada hampir 100 kuburan di sekitar rumah sakit tersebut. Dulunya halaman belakang rumah sakit dan sebagian besar berfungsi sebagai tempat parkir sebelum diubah menjadi kuburan.

Beberapa kuburan berisi lebih dari satu jenazah, karena keluarga harus segera menguburkan orang yang mereka cintai karena penembak jitu yang ditempatkan di sekitar rumah sakit.

Republika

× Image