Waspada Heatstroke saat di Arafah, Begini Langkah Antisipasinya

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina menjadi masa yang paling dinanti para jamaah haji.
Namun, hal itu juga bagian paling menantang dari rangkaian haji. Dengan jutaan jamaah berkumpul di satu tempat, ibadah haji menjadi aktivitas yang memerlukan energi besar.
Apalagi di tengah suhu udara ekstrem di Tanah Suci yang kerap mencapai titik tertingginya. Tak herang, risiko heat stroke atau serangan panas menjadi ancaman serius.
“Heat stroke itu situasi kedaruratan yang dapat mengancam jiwa, jika tidak ditangani dengan cepat,” ingat Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, melalui laman Kemenkes, dinukil dari Balikpapan, pada Sabtu (31/5/2025).
Ia mengingatkan, heatstroke terjadi saat suhu udara tinggi dan tubuh tidak lagi mampu mengontrol suhunya sendiri.
“Sehingga menyebabkan suhu inti tubuh meningkat drastis mencapai di atas 40 derajat Celsius atau 104 derajat Fahrenheit,” imbuhnya.
Menurut Liliek, kondisi ini dapat merusak otak, jantung, ginjal, dan otot. Gejala umum meliputi:
1. Suhu tubuh yang sangat tinggi,
2. Kulit panas, merah, dan kering (atau terkadang lembap jika masih ada keringat),
3. Sakit kepala berdenyut,
4. Pusing dan kebingungan,
5. Mual dan muntah,
6. Denyut nadi cepat dan kuat,
7. Hilang kesadaran atau kejang.
Kementerian Kesehatan bersama dengan Kementerian Agama terus-menerus mengingatkan jamaah untuk menjaga kesehatan dengan sebaik-baiknya.
Pihaknya tak pernah bosan mengimbau para jamaah haji Indonesai untuk menjaga kesehatannya, diatur minum air putih/zamzamnya hingga dua liter dan mencegah dehidrasi dengan rutin minum oralit.
“Bagi jamaah yang mempunyai riwayat penyakit komorbid harap selalu menyediakan obat-obatannya di tas kecil yang selalu dibawa,” pesannya.
Ia menjelaskan bahwa para jamaah dapat melakukan berbagai upaya pencegahan heat stroke dengan:
Hidrasi Maksimal itu Kunci Utama
Minum air putih dengan teratur, jangan menunggu haus. Minumlah air putih sesering mungkin, sedikit demi sedikit, setiap 15-20 menit.
Manfaatkan Air Zamzam, minumlah air zamzam yang melimpah ruah.
Rutin minum oralit untuk menggantikan cairan elektrolit tubuh yang hilang karena suhu udara yang tinggi
Hindari minuman manis dan berkafein seperti minuman bersoda, kopi, atau teh manis justru bisa mempercepat dehidrasi.
Bawa botol minum pribadi dengan selalu menyediakan botol minum yang dapat diisi ulang.
Lindungi Diri dari Paparan Sinar Matahari Langsung
Gunakan pelindung kepala seperti topi lebar, payung, atau kanebo/handuk basah yang dililit di kepala sangat efektif melindungi dari sengatan matahari.
Cari tempat berteduh, sebisa mungkin, hindari beraktivitas di bawah terik matahari langsung, terutama antara pukul 10.00 hingga 16.00. Manfaatkan tenda atau area yang teduh.
Istirahat Cukup
Prioritaskan istirahat, meskipun semangat ibadah tinggi, tubuh memerlukan istirahat. Tidur yang cukup sangat penting untuk memulihkan stamina.
Kenali batas diri, jika merasa lelah, pusing, atau tidak enak badan, segera beristirahat. Jangan memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang terlalu berat.
Nutrisi Seimbang dan Konsumsi Tepat Waktu
Makan dengan teratur dan konsumsi makanan yang disiapkan tepat waktu.
Perhatikan batas waktu konsumsi, makanan yang diberikan memiliki batas waktu konsumsi yang tertera. Jangan mengonsumsi makanan yang sudah lewat batas waktu karena berisiko terkontaminasi bakteri.
Konsumsi yang bergizi: Pastikan asupan nutrisi seimbang untuk menjaga energi dan daya tahan tubuh.
Manfaatkan Teknologi Sederhana
Semprotan air yang berisi air dingin atau air zamzam sehingga dapat memberikan efek sejuk dan membantu menurunkan suhu tubuh.
Kipas angin genggam/portabel atau kipas manual dapat membantu sirkulasi udara di sekitar tubuh.
Segera Cari Pertolongan
Jangan tunda: lagi, jika Anda atau jemaah lain menunjukkan gejala _heat stroke_ atau merasa tidak enak badan, segera laporkan kepada petugas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk menyelamatkan jiwa.
Sediakan selalu obat-obatan pribadi di dalam tas kecil yang selalu dibawa ke mana pun berada.
Informasikan kondisi kesehatan. Bagi jemaah jika memiliki riwayat penyakit tertentu, informasikan kepada ketua rombongan atau tenaga kesehatan haji kloter (TKHK).
“Semoga dengan tips-tips mencegah heat stroke ini, para jamaah dapat melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji di Armuzna dengan aman, nyaman, dan khusyuk, sehingga memperoleh haji yang mabrur. Ingat, kesehatan modal utama beribadah,” pesan Liliek.
Mila