Home > Regional

Begini Langkah Pembangunan di Kawasan Perbatasan Kaltara Versi Gubernur

Gubernur Kalimantan Utara Zainal Paliwang menngingatkan pentingnya penguatan sinergi.
Gubernur Kalimantan Utara Dr. Zainal Arifin. (Diskomonfo) 
Gubernur Kalimantan Utara Dr. Zainal Arifin. (Diskomonfo)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Gubernur Kalimantan Utara Dr. Zainal Arifin Paliwang, menekankan pentingnya penguatan sinergi antara pemerintah daerah dan TNI.

Terutama untuk mendukung pembangunan dan menjaga stabilitas wilayah perbatasan di Kaltara. Gubernur Paliwang menyampaikan hal itu saat menghadiri Rapat Evaluasi Satuan Jajaran Kodam VI/Mulawarman 2025 di Aula Makodam VI/Mulawarman Balikpapan, pada Selasa (4/11/2025).

Ia menjelaskan Kaltara letaknya sangat strategis karena berbatasan langsung dengan Malaysia, terutama daerah Sabah dan Sarawak.

“Sehingga memiliki posisi penting baik dari sisi pertahanan maupun ekonomi nasional,” ujarnya.

Dalam paparannya, Gubernur Paliwang menyebut beberapa isu strategis yang menjadi perhatian utama pelaksanaan pembangunan daerah.

Antara lain, meningkatkan produktivitas ekonomi daerah hingga mendorong transformasi ekonomi hijau, ekonomi biru serta penyediaan energi baru terbarukan.

Selain itu soal pengembangan Sumber Daya Manusia berkualitas, meningkatkan konektivitas wilayah dan memperkuat tata kelola pemerintahan.

“Serta tata kelola perbatasan yang berkualitas,” jelasnya, lewat keterangannya di laman Pemprov, dinukil Rabu.

Gubernur Paliwang menilai hal ini menjadi sangat penting, agar masyarakat perbatasan dapat merasakan keadilan dan kemajuan yang sama seperti daerah lain yang memiliki fasilitas umum yang lebih mumpuni.

Namun masih ada sejumlah tantangan di wilayah perbatasan yang perlu perhatian khusus. Ia mengingatkan ada delapan permasalahan pokok yang perlu ditangani secara bersama oleh semua pihak.

Pertama, ekonomi masyarakat masih bergantung pada aktivitas lintas batas dengan Malaysia; kedua, terkait akses air bersih yang terbatas; ketiga, fasilitas listrik yang belum merata; keempat, akses jalan masih sulit.

“Kelima, layanan telekomunikasi yang masih minim; keenam, terdapat kesenjangan pendidikan; ketujuh, fasilitas kesehatan yang masih timpang; dan kedelapan, adanya aktivitas ilegal lintas negara,” jelasnya.

Untuk itu, Gubernur Paliwang mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk TNI, khususnya Kodam VI/Mulawarman untuk dapat sama-sama menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan strategis ini.

Pemprov Kaltara terus berupaya meningkatkan konektivitas ke seluruh wilayah perbatasan, ini senada laporan World Development Report: setiap peningkatan 1 persen ketersediaan infrastruktur dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 44 persen.

“Upaya ini kami pandang sebagai investasi jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat dan penguatan pertahanan negara,” ujarnya.

Gubernur Paliwang meyakini, Provinsi Kaltara Beranda Depan di Utara Indonesia. Karena itu dengan membangun Kaltara berarti menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.

“Pemerintah provinsi bersama TNI dan seluruh unsur masyarakat berkomitmen menjadikan perbatasan bukan lagi simbol keterbelakangan, tetapi cermin kemajuan dan kemandirian bangsa,” ujarnya.

Yan Andri

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image