REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Hari ini, Rabu 4 Juni 2025, Balikpapan diperkirakan akan mengalami cuaca cerah berawan di pagi hari. Namun, di siang hingga malam hari, ada potensi hujan disertai petir.

Suhu udara berkisar antara 24°C hingga 32°C dengan kelembapan tinggi mencapai 85%. Angin bertiup dari arah barat dengan kecepatan sekitar 4.9 m/s.

Peringatan BMKG

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem.

Terutama hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Kondisi ini berisiko menyebabkan banjir, jalan licin, dan pohon tumbang.

Potensi Pasang Laut Tinggi

BMKG juga memperingatkan adanya pasang laut tinggi yang mencapai 2,9 meter pada periode 1-10 Juni 2025. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat di wilayah pesisir, termasuk nelayan dan petambak. Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan potensi banjir rob dan dampak lainnya.

Cuaca ekstrem yang diprediksi dapat mempengaruhi berbagai aktivitas harian masyarakat Balikpapan. Pengendara diimbau untuk berhati-hati di jalan yang licin, sementara nelayan dan petambak perlu memperhatikan kondisi laut sebelum beraktivitas.

Selain itu, warga di daerah rawan longsor dan banjir diminta untuk waspada dan memantau informasi cuaca terkini.

Anomali Cuaca: Pengaruh La Nina

BMKG mencatat bahwa anomali cuaca yang terjadi di Kalimantan Timur, termasuk Balikpapan, disebabkan oleh fenomena La Nina.

Suhu muka laut di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normal, yang mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik dan meningkatkan curah hujan di wilayah Kaltim. Durasi siang hari di Balikpapan pada bulan Juni relatif konstan, sekitar 12 jam.

Dengan memantau informasi cuaca terkini dan mengambil langkah pencegahan, risiko dampak negatif dapat diminimalkan.

Untuk informasi lebih lanjut dan terkini, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG. Cuaca yang tidak menentu memerlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh lapisan masyarakat.

Dengan kerjasama dan informasi yang tepat, masyarakat dapat menghadapi tantangan cuaca ekstrem dengan lebih baik.

Artikel disusun menggunakan AI dengan sumber data terbuka BMKG