Home > Politik

Surya Paloh: Nasdem Totalitas Dukung Pemerintahan Prabowo Subianto

Saat ini Indonesia memerlukan semangat optimisme dalam berbangsa dan bernegara.
Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh. 
Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Partai Nasdem melakukan Rakernas dengan tajuk: Kemandirian Berpikir untuk Kemajuan Bangsa, di Makassar, Sulawesi Selatan.

Tajuk terkait memastikan Nasdem untuk melaksanakan program kebijakan strategis, sebab pemerintahan memerlukan dukungan sepenuh hati dan dukungan yang berpijak fakta objektif.

Untuk itu, Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh menegaskan dukungan penuh partainya terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Surya Paloh juga memastikan dukungan itu dijalankan dengan totalitas, walau Nasdem belum mendapat kursi di Kabinet Merah Putih di bawah Prabowo.

Paloh menyatakan dukungan Nasdem bukan sekadar lip service belaka. "Sejak awal pemerintahan Presiden Prabowo, kami telah menegaskan bahwa Partai Nasdem adalah bagian dari koalisi pendukung.”

“Dukungan secara totalitas, dengan ketulusan dan kesungguhan hati, kita ingin memberikan dukungan penuh," papar Paloh di hadapan peserta Rakernas, Jumat (8/8/2025).

Paloh menyatakan keyakinannya pada kepemimpinan Presiden Prabowo.

Ia berpendapat, saat ini Indonesia memerlukan semangat optimisme dalam berbangsa dan bernegara.

“Optimisme ini harus dijaga, karena tanpa optimisme, mustahil kita meraih kemajuan besar dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi," ujar Paloh.

Paloh mengingatkan para kadernya untuk bersikap objketif terhadap segala kebijakan Presiden Prabowo.

"Yang baik, jangan segan kita katakan baik. Jalankan dan teruskan, Bapak Presiden. Yang kurang tepat, jangan pula ragu untuk menyampaikan agar kita perbaiki bersama," ujar Paloh.

Surya Paloh menekankan, pentingnya menjaga nilai-nilai keaslian bangsa di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Menurutnya, kemajuan teknologi dan kebijakan pembangunan harus tetap berakar pada budaya, adat, dan kearifan lokal Indonesia.

"Nasdem harus menjadi garda terdepan dalam mempertahankan keaslian negeri ini, sekaligus mendorong perubahan cara berpikir sebagai fondasi gerakan restorasi bangsa," ujar Paloh.

Tahu Diri, Legowo Tak Dapat Jatah Menteri

Sebelumnya, Surya Paloh pernah mengungkapkan alasan kadernya tak ada yang mengisi posisi di Kabinet Merah Putih. "Kenapa kami tidak ada dalam kabinet rezim Prabowo? Karena kami tahu diri, ada budaya malulah bagi kami," kata Surya Paloh, Kamis (4/4/2025) silam.

Paloh mengingatkan kepada kadernya bahwa semasa Pilpres 2024 mereka tidak mengusung pasangan Prabowo sehingga tidak etis partainya mendapat posisi dalam kabinet.

"Saat ini Nasdem tahu diri, memahami sepenuhnya Nasdem memang tidak pantas untuk berada di dalam lapisan mengisi anggota kabinet karena memang kami tidak berjuang banyak," ujarnya.

Dalam Pemilu 2024, pihaknya tidak mencalonkan Prabowo sebagai presiden.

"Maka, inilah konsekuensi politik yang harus kami buktikan, NasDem tahu diri, ada budaya malu," sambungnya.

Tidak mendapat kedudukan di dalam pemerintahan Prabowo juga tidak menjadikan partainya sebagai oposisi. Dalam hal ini, Paloh menjamin Partai Nasdem tetap mendukung dan memberi bantuan meski kontribusinya terbatas.

Ia tak ingin masyarakat menyalahartikan tidak masuknya kader Nasdem dalam kabinet. Sebab, dengan menjadi teman, dirasa juga bisa beri pencerahan atau berbagi ilmu pendidikan politik.

"Bukan berarti kami anti, kami tidak suka, melainkan komitmen nilai-nilai moralitas, esensi perubahan kami perjuangkan, perilaku sikap kami buktikan, saya mau pikiran-pikiran ini terus berlanjut," kata Surya Paloh.

Politisi asal Banda Aceh itu juga mengungkap partainya sempat ditawari posisi. Namun, ia tolak sebagai pembuktian bahwa tidak semua partai politik di Indonesia mabuk kekuasaan.

Saat ini posisi partainya bak uang yang memiliki dua sisi. Ia mencontohkan dari sektor ekonomi, ketika stabilitas ekonomi baik, akan didukung.

Namun, ketika stabilitas ekonomi terganggu, tak dapat diam dan harus ikut waspada.

Republika

× Image