Ditjen PHU Selamatkan Dokumen Haji Masa Lampau, Harta Tak Ternilai

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag mengalih-mediakan dokumen-dokumen haji di masa lampau, dalam workshop digitalisasi.
Workshop digelar di Kantor Urusan Haji pada Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah, Arab Saudi. Tujuannya menyelamatkan dokumen-dokumen lawas yang terancam punah.
Sesditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Arfi Hatim, di Jeddah, menyampaikan selama ini dokumen-dokumen tersebut kurang mendapat perhatian memadai.
Padahal memuat informasi penting ihwal sejarah penyelenggaraan haji yang dikelola pemerintah Republik Indonesia dari masa ke masa.
“Dokumen yang didigitalkan mencakup arsip, berkas administrasi hingga catatan tangan sebelum masa penggunaan komputer atau berusia lebih dari 50 tahun,” ujar Arfi, dalam keterangannya, dinukil Selasa.
Ia menambahkan, "Kami telah meninjau gudang penyimpanan dokumen di wilayah Rehab, Jeddah. Ada jutaan dokumen yang tertumpuk begitu saja selama bertahun-tahun,” ujarnya.
Dokumen tersebut, lanjut Arfi, dokumen yang tersisa setelah sebagian tidak terselamatkan saat KUH pindah kantor.
Menurut Arfi, digitalisasi ini sebagai upaya penyelamatan aset negara berupa pengetahuan tentang haji yang tak ternilai harganya.
Hasil digitalisasi akan dikelola menjadi data yang dimanfaatkan para pihak berkepentingan, terutama pengambil kebijakan. Sedangkan dokumen asli akan ditata ulang sehingga mudah diakses.
Plt Konsul Haji pada KUH KJRI Jeddah, Zakariya Anshori, menambahkan bahwa selama ini KUH menyimpan semua arsip dan dokumen penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun.
Hanya saja pengelolaannya belum optimal dan penatannya belum sistematis.
"Karena itu, workshop digitalisasi ini penting bagi kami sebagai bentuk peningkatan kapasitas pengelolaan dokumen. Selain mendapatkan pelatihan teknis alih media digital, kami memperoleh wawasan tentang penyelamatan aset pengetahuan," katanya.
Workshop diikuti sejumlah staf teknis KUH dan mahasiswa studi manajemen haji yang sedang kuliah kerja nyata luar negeri. Kegiatan ini menghadirkan Pakar Filologi dan Alih Media Oman Fathurahman, serta Praktisi Manajemen dan Transformasi Digital, Hadi Rahman.
Yan Andri