Home > Politik

Tiga Nama Mengemuka dalam Bursa Calon Ketua Umum PPP

Salah satu agenda utama Muktamar X, pemilihan ketua umum baru periode 2025-2030.
Sejumlah petinggi Partai Persatuan Pembangunan. 
Sejumlah petinggi Partai Persatuan Pembangunan.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Partai Persatuan Pembangunan menghelat Muktamar, bertajuk Transformasi PPP untuk Indonesia, 27-29 September 2025.

Agenda utama Muktamar X salah satunya pemilihan ketua umum baru periode 2025-2030. Ada tiga nama yang mengemuka dalam bursa calin Ketum 2025-2030.

Yakni Mardiono, Agus Suparmanto, dan Husnan Bey Fananie. Muktamar tahun ini dihelat di Mercure Convention Center Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).

Sekretaris Jenderal PPP M Arwani Thomafi, menyampaikan saat ini sudah ada beberapa nama yang masuk dalam bursa calon ketum PPP periode 2025-2030.

Ada tiga nama yang paling banyak dibicarakan di media massa.

"Kalau di media ada nama Bapak Mohamad Mardiono, ada Bapak Agus Suparmanto, ada Bapak Husnan Bey Fananie. Itu yang di media," katanya, Sabtu.

Arwani berujar, meski tiga nama itu beredar, ia mengaku belum bisa memastikan kepastian calon ketum PPP. Menurutnya, nama-nama yang pasti baru bisa diketahui dalam proses muktamar.

"Saya belum bisa memastikan mereka atau beliau-beliau yang tiga nama disebut itu akan seperti apa nanti di Muktamar, kami belum bisa memastikan. Karena memang mekanismenya di forum pemilihan nanti yang benar-benar menjadi kandidat ya nanti akan disebut-sebut oleh peserta Muktamar," jelasnya.

Menurutnya, hasil pelaksanaan muktamar bakal sepenuhnya diserahkan para peserta. Ia memastikan, tidak ada cawe-cawe dari DPP PPP untuk mengarahkan peserta memilih calon tertentu.

Arwani berujar, Muktamar sebagai forum permusyawaratan tertinggi, mempunyai kewenangan untuk membahas bagaimana partai lima tahun ke depan.

“Mulai kepengurusan, dan juga termasuk anggaran dasar dan anggaran rumah tangga," kata Arwani. Menurutnya, agenda muktamar bukan semata-mata memilih kepengurusan baru.

Dalam muktamar, lanjutnya, juga banyak membahas upaya perbaikan dan pembaharuan dalam tubuh partai Islam tersebut.

Saat Pidato Mardiono Diteriaki Mundur

Pada pelaksanaan Muktamar X PPP berlangsung panas sejak pembukaan. Sejumlah kader sempat bersitegang saat terjadi kericuhan usai pembukaan. Bahkan, Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mendapat sorakan saat memberi sambutan.

Berdasarkan pantauan Republika, sejumlah peserta meneriakkan kata-kata yang mendiskreditkan saat Mardiono memberikan sambutan.

Kata-kata itu dilontarkan untuk mengganti era kepemimpinan Mardiono di partai berlambang Ka'bah itu, karena dianggap gagal meraih kursi di DPR.

Mardiono menilai, adanya perbedaan pendapat itu sebagai hal lumrah dalam demokrasi. Namun, ia menyayangkan penyampaian perbedaan pendapat yang dilakukan dengan tidak semestinya itu.

"Tentu kita berada dalam demokrasi itu ada perbedaan. Namun memang perbedaan itu harus juga mengedepankan asas-asas kepatutan,” ujarnya.

Ia menilai, perbedaan pendapat dapat menjadi perjuangan apabila disampaikan dengan akal sehat. Karenanya, penyampaian perbedaan pendapat semestinya disampaikan dengan cara yang santun.

Mardiono mengatakan, tidak ada seorang pemimpin yang diterima seluruh rakyatnya secara utuh. Begitu pula dengan presiden. Menurutnya, pasti akan selalu ada pihak yang memiliki pendapat berseberangan.

"Apalagi ini di PPP, karena nanti akan ada juga pemilihan ketua umum," ujar dia.

Sebagai Plt Ketum PPP, Mardiono mengaku diberikan amanat oleh partai untuk menyelenggarakan muktamar. Namun, ia mengaku tidak bisa melaksanakannya seorang diri.

Karena itu, ia meminta seluruh kader dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan Muktamar X PPP dengan baik. Diharapkan, hasil muktamar itu dapat membawa PPP lebih baik lagi ke depannya.

Dalam sambutan Mardiono, teriakan-teriakan tak hanya muncul dari peserta yang menentangnya. Sejumlah peserta juga meneriakkan dukungan kepada Mardiono.

Republika

× Image