Home > Regional

Pemerintah Pusat Siapkan Benua Etam Jadi Superhub Ekonomi Nusantara

Kaltim juga tengah memperkuat komitmennya untuk beralih ke energi terbarukan.
Kaltim dikenal sebagai daerah penghasil batu bara. 
Kaltim dikenal sebagai daerah penghasil batu bara.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah pusat melalui Kementerian PPN/ Bappenas berupaya menyiapkan Kaltim sebagai superhub ekonomi dengan fokus hilirisasi industri dan infrastruktur.

Selama ini provinsi berjuluk Benua Etam. dikenal memiliki sumber energi primer melimpah. Misalnya, batu bara serta minyak dan gas.

Namun, tantangan besar yang dihadapi Kalimantan Timur masih seputar ketergantungan ekonomi pada sektor pertambangan.

Selain itu belum optimalnya diversifikasi ekspor serta pengembangan hilirisasi industri. Lantaran hal tersebut, Bappenas tengah merancang strategi menjadikan Kaltim sebagai superhub ekonomi Nusantara berbasis hilirisasi industri berkelanjutan.

Langkah tersebut diungkapkan Deputi Bidang Infrastruktur Kementerian PPN/Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris, di acara Indonesia Sustainable Energy Week di Samarinda, Senin.

Untuk mengatasi tantangan ketergantungan ekonomi pada sektor tambang, Bappenas mengarahkan kebijakan pengembangan pusat aglomerasi baru, seiring kehadiran Ibu Kota Nusantara- IKN.

Pembangunan infrastruktur konektivitas, seperti jalan tol trans Kalimantan dan jalur logistik, menjadi fokus utama mendukung kawasan industri.

Bappenas juga mendorong pengembangan pusat industri dan hilirisasi sumber daya hayati, seperti sawit dan kelapa, berbasis teknologi tinggi dan berkelanjutan.

Menurut Malik, diperlukan sinergi tiga kota, yakni IKN sebagai pusat pemerintahan, Balikpapan sebagai jantung industri migas, dan Samarinda sebagai pusat inovasi.

Pentingnya pembangunan jaringan listrik Kalimantan juga menjadi sorotan.

Integrasi sistem kelistrikan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara diharap menciptakan bauran energi yang andal, menggabungkan potensi batu bara di Kaltim dengan hydropower dari Kalimantan Utara.

Dengan terbangunnya infrastruktur kelistrikan yang terhubung, Kaltim diharapkan tidak hanya menarik investasi industri berat yang memerlukan banyak energi, tetapi juga berpotensi menjadi pengekspor listrik di masa depan.

Komitmen Kaltim

Benua Etam yang dikenal sebagai penghasil utama minyak, gas, dan batu bara, kini mulai mengembangkan sumber daya lokal yang lebih ramah lingkungan.

Salah satu contoh nyata adalah hilirisasi industri melalui pemanfaatan cangkang dan limbah cair (POME) dari pabrik kelapa sawit untuk pembangkit listrik. Selain itu, pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) telah dimulai di sejumlah daerah terpencil.

Dengan dukungan penuh dari pusat, Pemerintah Provinsi Kaltim menegaskan komitmennya beralih dari energi fosil seperti batu bara dan gas alam ke Energi Baru Terbarukan (EBT).

Langkah ini dilakukan untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan ramah lingkungan. Itu diutarakan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni di Samarinda, Senin.

Komitmen transisi ini telah dicanangkan sejak 15 tahun lalu dan terus diperkuat hingga kini.

Upaya ini juga mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai kota hijau dengan target nol emisi. “Transformasi ekonomi dan energi telah lama kita gaungkan, namun perlu komitmen kuat seluruh pihak untuk mendukung serta implementasi di lapangan,” ujar Sri Wahyuni.

Republika

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image