Prakiraan Cuaca Balikpapan 15 Oktober: Berawan, Hujan Lokal Ringan

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Secara umum prakiraan cuaca Kota Balikpapan pada Rabu (15/10/2025) diperkirakan didominasi kondisi cerah hingga berawan.
Namun ada potensi hujan lokal ringan di beberapa kecamatan pada siang–sore.
Suhu rata-rata berada di kisaran 24–30°C dengan kelembapan relatif tinggi (70–95%). Pola ini konsisten antara prakiraan lokal BMKG dan gambaran bulanan/harian The Weather Channel.
Balikpapan Selatan
Di Sepinggan Balikpapan Selatan pagi hari cenderung cerah dengan suhu sekitar 27–29°C dan kelembapan tinggi. BMKG stasiun Sepinggan mencatat kondisi terpantau cerah pada pagi hari dan potensi awan menumpuk menjelang sore.
Balikpapan Barat
Kawasan Balikpapan Barat diprakirakan cerah hingga berawan di pagi hari dengan angin lemah. Pada siang hingga sore ada peluang gerimis/hujan lokal singkat akibat pembentukan awan konvektif.
BMKG merekam kondisi cerah di Baru Tengah pada pembaruan pagi. Pengendara motor disarankan sediakan jas hujan tipis.
Balikpapan Timur
Balikpapan Timur diprediksi berawan dengan kelembapan tinggi; potensi hujan lokal meningkat sore hari terutama di area perbukitan/pemukiman.
Aktivitas industri dan pemukiman padat sebaiknya siapkan perlindungan barang sensitif terhadap hujan tiba-tiba. BMKG menempatkan sebagian wilayah timur pada kategori berawan/udara kabur.
Balikpapan Utara
Balikpapan Utara umumnya lebih sejuk pada pagi hari karena pengaruh pesisir/perbukitan. Prakiraan menunjukkan pagi aman untuk aktivitas luar, namun waspadai awan menebal dan kemungkinan gerimis di siang–sore. The Weather Channel juga menempatkan peluang hujan tersebar untuk Balikpapan pada periode ini.
Balikpapan Tengah
Pusat kota diperkirakan berawan dan relatif panas lembap di siang hari (±29–30°C). Risiko genangan di beberapa titik rendah-datang meningkat jika terjadi hujan deras singkat saat jam pulang kerja; atur jadwal dan waspadai kemacetan. Pantauan BMKG kota menunjukkan pola berawan untuk Balikpapan Tengah.
Balikpapan Kota
Area komersial dan pelabuhan di Balikpapan Kota diprediksi berawan sampai kabur dengan kemungkinan hujan lokal sore dan malam. Pejabat pelabuhan disarankan memantau BMKG menjelang operasi malam.
Perairan
BMKG Maritim merilis prakiraan pelabuhan dan perairan sekitar Balikpapan berlaku 14–15 Okt 2025: kondisi perairan umumnya tenang–sedang, namun hujan petir lokal dapat memicu gust angin dan gelombang sementara.
Nelayan dan operator kapal kecil disarankan cek buletin maritim BMKG sebelum berangkat.
Suhu: 24–30°C, tergantung kecamatan. Kelembapan: 70–95%, membuat suhu terasa lebih lembap.
Angin: umumnya lemah–sedang (~3–10 km/jam), arah variatif; gust pendek mungkin muncul bersama sel hujan. Sumber tren cuaca bulanan The Weather Channel menampilkan kemungkinan badai petir tersebar pada pertengahan Oktober.
Kualitas Udara Balikpapan
Kualitas udara menjadi salah satu aspek vital bagi kesehatan masyarakat, terutama di kawasan perkotaan seperti Balikpapan.
Peraturan BMKG No. 8/2022 menetapkan bahwa Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Indonesia menggunakan banding konsentrasi PM dan polutan lain untuk mengkategorikan udara.
Pada 15 Oktober 2025, berdasarkan data dari platform pemantauan udara global seperti IQAir, Balikpapan berada dalam kategori "Moderate / Sedang" dengan polutan utama PM sebagai penyumbang terbesar.
Kualitas udara di Balikpapan hari ini dikategorikan “Good / Moderate” — artinya masih tergolong layak untuk sebagian besar orang, namun kelompok sensitif perlu lebih berhati-hati.
Platform IQAir menunjukkan bahwa beberapa data historis kota ini berada di angka AQI sekitar 84 (Moderate) dengan konsentrasi PM terukur sekitar 26,7 μg/m³ (sebanding dengan standar US AQI).
Adapun WeatherBug melaporkan nilai AQI sekitar 34 (kategori “Fair”) dengan nilai PM sekitar 11,4 μg/m³ dan PM sekitar 12,2 μg/m³ di pagi hari.
Kategori ISPU
Menurut sistem ISPU BMKG dan standar AQI internasional:
0–50: Baik
51–100: Sedang / Moderate
101–199: Tidak Sehat
200–299: Sangat Tidak Sehat
> 300: Berbahaya
Berdasar data global terkini, Balikpapan berada di kisaran Moderate (nilai antara 51–100).
Artinya udara masih dapat ditoleransi sebagian besar orang tetapi bagi kelompok sensitif seperti anak-anak, orang tua, penderita asma atau penyakit pernapasan, disarankan membatasi aktivitas di luar ruangan ketika nilai polutan meningkat.
Polutan Dominan
PM (Partikulat halus ≤2,5 μm) menjadi polutan paling dominan yang memengaruhi kualitas udara Balikpapan. Karena ukurannya yang sangat kecil, partikel ini bisa masuk ke sistem pernapasan dalam dan memicu iritasi paru, batuk, dan masalah kesehatan lainnya.
Menurut data BMKG, konsentrasi PM di Indonesia dikategorikan:
0–15,5 μg/m³ = Baik
15,6–55,4 μg/m³ = Sedang
55,5–150,4 μg/m³ = Tidak Sehat
Faktor penyebab yang umum: emisi kendaraan bermotor, aktivitas industri, pembakaran sampah, kondisi angin dan kelembapan.
Serta inversi termal atau udara hangat di atas menahan polutan agar tidak naik. BMKG juga melakukan pemodelan numerik sebaran polutan udara memetakan kualitas udara harian berdasarkan parameter suhu, kelembapan, dan angin.
Siapa yang Perlu Waspada
Kelompok sensitif yang sebaiknya berhati-hati:
Anak-anak dan bayi.
Lansia.
Penderita asma, bronkitis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Orang dengan penyakit jantung atau sistem imun lemah.
Rekomendasi praktis:
Kurangi aktivitas fisik berat di luar ruangan saat indeks udara tinggi.
Gunakan masker respirator (misalnya N95) jika harus keluar.
Di dalam ruangan: tutup jendela saat polusi tinggi dan gunakan air purifier bila tersedia.
Hindari membakar sampah atau menggunakan api terbuka di sekitar rumah.
Kolaborasi lintas sektor (transportasi, industri, lingkungan) sangat penting untuk menekan emisi lokal dan memperbaiki kualitas udara jangka panjang.
Pada 15 Oktober 2025, kualitas udara Balikpapan berada di kategori Moderate / Sedang, dengan polutan utama PM dan konsentrasi yang belum melebihi tingkat “Tidak Sehat”. Meski demikian, kelompok sensitif tetap dianjurkan untuk berhati-hati dalam aktivitas luar ruangan.
Artikel disusun dengan bantuan AI dengan data terbuka BMKG dan The Weather Channel