Home > Regional

UMKM Gelora Mandiri Balikpapan Perkuat Sinergi

Sudah saatnya UMKM lokal memperluas pasar.
UMKM Gelora Mandiri Balikpapan, saat pelatihan peningkatan kualitas produk. (dok.pri)

KALTIMTARA, REPUBLIKA - Gerakan boikot global terhadap produk Israel, terus mengular ke Indonesia. Tak terkecuali di Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ini menjadi satu kesempatan untuk membangkitkan pelaku UMKM dengan menguatkan sinegi dan meningkatkan kualitas produk lokal mereka.

Hal itu disampaikan Syukri Wahid, Pembina UMKM di Balikpapan, Sabtu (25/11/2023). Selama ini ia membina ratusan pelaku usaha kecil di Balikpapan di bawah UMKM Gelora Mandiri.

Syukri mengajak UMKM untuk saling bersinergi, menguatkan jaringan, dan terus mengasah diri untuk meningkatkan kualitas produk. Sekaligus memperluas jangkauan pasaran.

"Momentum boikot yang mendunia itu, harus dimanfaatkan UMKM di Indonesia, termasuk di Balikpapan," ujar Syukri Wahid.

Pembina UMKM Gelora Mandiri Balikpapan, Syukri Wahid, bersama pelaku usaha kuliner.

Menurut Syukri, sudah saatnya UMKM saling bersinergi. Memperlebar pasar dan memperluas konsumen. Ia juga berharap pemerintah Balikpapan bisa menggunakan produk mereka.

"Misalnya, snack-snack untuk rapat di dinas-dinas, acara HUT Balikpapan atau agenda pemerintahan lainnya. Pelaku usaha UMKM ini harus diberdayakan," jelasnya.

Dengan begitu, lanjut Syukri, secara perlahan bisa menggerakan perekonomian daerah.

Syukri sebetulnya bukan pelaku usaha. Ia sehari-hari membuka praktik dokter gigi dan mengisi ceramah Khatib Jumat. Di waktu senggang kerap membuat tulisan untuk pelbagai media, termasuk di Republika.

Beberapa kali menelurkan buku bergenre Islami dan sejarah. Yang bertengger di Gramedia. Meski begitu, ia terpantik untuk menjadi pembina UMKM di Balikpapan.

"Saya menenghubungkan mereka dengan para trainner untuk coaching, dinas terkait untuk legalitas usaha, sertifikat halal dan lainnya," papar Pembina UMKM Gelora Mandiri.

Ia berpendapat sudah saatnya pelaku usaha kecil ikut mengurus legalitas, sertifikat halal dan segala administrasi lain sesuai aturan.

"Misalnya harus punya badan hukum, NIB, sertifikat halal, dan lain-lain. Untuk apa? Untuk memperluas pasar mereka dan meningkatkan kulitas produknya," ujar Syukri.

Dengan begitu, mereka bisa bekerjasama dengan supermarket, retail modern, membuka stand di bandara, dan lainnya.

"Artinya mereka harus tumbuh. Harus berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas. Seperti salah satu pelaku di sini yang pasarnya sudah tembus ke luar negeri," jelasnya.

"Saya berharap UMKM di Balikpapan makin banyak yang produknya go internasional," ujar Syukri.

Editor: Rudi Agung

× Image