Akhlak Pejuang dan Tatapan Tajam Tawanan Al Qassam, Ramaikan Jagat Maya
KALTIMTARA, REPUBLIKA – Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, melepaskan sejumlah tawanan. Satu di antara mereka tampak wanita muda berambut pirang dengan busana gelap.
Dalam tayangan video viral yang dirilis Al Jazeera, akhlak pejuang yang memuliakan tawanan dan tatapan wanita muda yang disebut-sebut sebagai Maya, jadi sorotan.
Netizen pun ramai membahasnya di jagat maya. Video yang dirilis akun @Aljazeeraenglish, itu dipenuhi ribuan komentar dari pelbagai dunia.
“Lihatlah cara mereka tersenyum dan melambaikan tangan satu sama lain. Itu berbicara banyak hal tentang cara mereka diperlakukan,” tulis @oakendoor.
Akun Ferdorosaurus, menimpali, “Para sandera seperti sedang berlibur dan mengucapkan selamat tinggal kepada teman atau saudara mereka. Pemukim Israel pasti marah melihat ini,” ujarnya, dengan emot tertawa.
Salah satu akun centang biru memberi tanggapan. Kata @shazaelsheikh, “Beginilah cara kami merawat para sandera. Bandingkan dengan sandera Palestina. Mereka kehilangan makanan, air dan perawatan medis.”
Di Indonesia lebih heboh lagi. Video pengembalian tawanan dipotong, hanya diambil potongan video Maya, yang menatap tajam pejuang Palestina. Video dibumbui lagu romantisme, Zuzati, yang dinyanyikan Muhajir Lamkaruna dan Ratna Komala. Video yang diunggah @habibieyaqalbu, ditonton 35 ribu viewers, dan telah dibagikan 100 kali.
“Kayakna jatuh cintrong kali ya sama pejuang Al Qassam. Emak-emak juga ukhty-ukhty ken lagi ngidolain beliau-beliau. Aku pun mau ditawan. Tambah saingan jadinya. Udah sama emak-emak, sama ukhty-ukhty, sama si Maya lagi, ah kacaww si Maya,” seloroh @jujuyy_juy.
“Jadi cemburu sama Maya,” timpal sang admin.
Menurut keterangan resmi Kantor Perdana Menteri Israel dan Forum Keluarga Penyanderaan dan Orang Hilang, dilansir Al Jazeera, masing-masing telah merilis nama dan usia 13 sandera Israel yang dibebaskan Hamas.
Mereka dibebaskan saat hari kedua gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Salah satu di antara mereka, memang benar ada yang bernama Maya. Lengkapnya, Maya Regev, yang berusia 21 tahun.
Selain 13 warga Israel, ada pula empat warga Thailand. Pada gelombang kedua pertukaran tahanan, mereka yang dibebaskan Hamas, yakni:
Maya Regev (21 tahun), Noga Weiss (18), Emily Hand (9), Naveh Shoham (8), Yahel Shoham (3 tahun), Sharon Avigdori (52), Adi Shoham (38), Noam Or (17), Alma Or (13), Shoshan Haran (67), Shiri Weiss (53), Hila Rotem (13), dan Noam Avigdori (12).
Sandera Hamas Diberi Makanan Enak
Dalam sebuah wawancara, pengakuan tawanan Hamas yang telah dilepaskan mengatakan jika mereka diperlakukan dengan baik dan bahkan mendapat makanan enak.
Video pengakuan tawanan Hamas itu dirilis Cordova Media. Roongarun Wichanguen, salah satu saudara dari sandera asal Thailand, mengungkapkan selama disandera Hamas, saudaranya dalam kondisi baik.
"Ia bilang tidak disiksa atau diserang tapi diberi makanan enak. Dia juga diberi perlakuan yang baik,” ujar Roongarun. Meski tidak menjelaskan identitas saudaranyayang ditawan, tapi Roongarun menjelaskan, jika kakaknya terlihat seperti bukan seorang sandera.
Dari pengakuan Roongarun, dijelaskan kakaknya tidak terluka sedikit pun. Selain itu ia juga mengatakan jika selama menjalani penahanan mendapatkan makanan enak dan dirawat dengan baik.
Meski dia berada di sebuah terowongan namun pakaiannya tidak kotor. Ia terlihat tinggal di sebuah kota karena penampilannya yang bersih,” ujar Roongarun.
Sandera lain usia, Ras Asher (4), yang disandera bersama ibu dan adiknya juga dibebaskan. Mereka sudah berkumpul bersama keluarga besarnya. Di tayangan video, mereka tampak terlihat gembira. Asher juga terlihat ceria. Ia mengangguk-anggukan kepalanya sambil tersenyum, saat ditanya di pangkuan ayahnya.
Mereka di bawa ke RS Anak di Israel. Pihak rumah sakit menyatakan seluruh sandera dalam kondisi baik. Para sandera ini dibebaskan di gelombang pertama, yang terdiri dari 1 WN Fhilipina dan 10 WN Thailand dan 13 perempuan dan anak warga Israel.
Direktur Pediatri Schneider Children’s Medical Centre, Gilat Livni, mengatakan para sandera menceritakan seluruh pengalamannya. “Dan kondisi mereka baik, tapi saya tak bisa menceritakan pengalaman mereka,” ujar Livni, tersenyum penuh arti.
Berbanding Terbalik
Perlakuan yang diberikan pejuang Palestina terhadap para tawanan atau sandera, berbanding terbalik dengan warga Palestina yang ditahan tentara Isarel.
Voa melansir video pengakuan Jaabish. Wanita Palestina itu mengisahkan penderitaannya selama berada di penjara Israel. “Penderitaan saya, bisa Anda lihat sendiri. Tak perlu kata-kata. Saya juga terluka secara emosional, tapi inilah yang harus dibayar seorang tahanan,” ujar wanita berhijab itu, yang wajahnya tampak rusak. Padahal sebelum dipenjara wajahnya masih terlihat normal.
Foto-foto perbedaan wajah after dan before Jaabish di penjara Israel, beredar viral di sosial media.
Al Jazeera juga merilis pengakuan tahanan yang dipenjara Isarel, Laith Othman, pemuda 17 tahun asal Ramallah. Dalam tayangan video, ia mengungkap situasi di penjara sangat buruk. Bahkan, pihak Israel melarang mereka keluar dari sel. Bahkan mereka hanya diberi waktu singkat untuk mandi.
"Makanannya sangat buruk, " ujar Othman.
Begitupun pengakuan pahit yang diungkap Raghd Al-Fanni. Menurutnya ia tidak mendapat kebutuhan dasar. "Air keran rasanya seperti klorin," ungkapnya.
Editor: Rudi Agung