Mengenal Maya Regev, Sandera Hamas yang Dicemburi Banyak Wanita
KALTIMTARA, REPUBLIKA – Maya Regev, 21, wanita muda yang dibebaskan Hamas, Sabtu (25/11/2023) malam, telah berkumpul kembali dengan keluarganya di Soroka Medical Center, Beersheba.
Maya langsung dibawa ke Soroka untuk perawatan medis. Ia tampak menangis ketika bertemu kembali dengan ibunya di rumah sakit, usai 50 hari disandera. Begitu laporan Times of Isarel, Ahad (26/11/2023).
Maya Regev sempat tertembak peluru nyasar di kakinya, saat festival musik Supernova, 7 Oktober silam, sebelum akhirnya dijadikan sandera Hamas. Adik laki-lakinya yang berusia 18 tahun, Itai Regev, dilaporkan Times of Isarel, masih disandera di Gaza.
Sebelum kejadian 7/10, Maya Regev dan Itai Regev, keduanya menghadiri festival tersebut, menurut orang tua mereka. Saat terjadi penyerangan, situasi runyam. Orang-orang berlarian. Kondisi makin tak terkendali ketika tentara IDF dan Hamas mulai baku tembak.
Menurut ayah Maya, Ilan Regev, Maya sempat menelponnya. “Ayah datang ke sini, mereka menembak. Dia (Maya) berteriak-teriak di telpon, ‘aku mati’,” ujar Ilan menirukan anaknya, Maya.
Ilan segera menyuruh Maya bersembunyi dan pergi ke lokasi festival, namun ia tidak diizinkan masuk. Maya mengirim pesan teks kepada ibunya dan mengatakan, “Aku mencintaimu.” Namun, setelah itu tidak terlihat atau terdengar kabarnya lagi.
Kemudian, lanjut Ilan, ia segera bergegas ke lokasi digelarnya festilval. Saat di lokasi, Ilan tak menjumpai kedua anaknya. “Aku masih di sana dan aku terus menunggu,” ujarnya. Sang ayah terus mencari kedua anaknya di lokasi itu, tetapi tetap tidak menemukan mereka.
Feeling Seorang Ayah
Salah satu keluarganya kemudian mengirimkan video Itay yang disandera. Ilan meyakini bahwa anaknya masih hidup setelah serangan itu, tetapi kemungkinan besar masih menjadi sandera.
“Saya pikir mereka masih hidup,” kata Ilan tentang putra dan putrinya.
"Saya tidak tahu, tapi mereka tidak mati akibat penembakan itu. Mereka memberi tahu kami." Saat itu, Maya dan Itay masih berada dalam tahanan Hamas.
“Apa yang akan terjadi pada anakku? Aku berusaha untuk tidak memikirkannya. Saat aku memejamkan mata, aku melihat Itai dan Maya berjalan ke arahku. Itu yang kulihat, aku tidak bisa melihat yang lainnya,” ungkap Ilan, dalam wawancara video yang dirilis Themessenger.
Apa yang dirasakan Ilan, menjadi kenyataan. Maya selamat, masih hidup. Bahkan, kembali dalam kondisi ceria. Maya Regev, satu dari puluhan sandera yang dibebaskan Hamas beberapa hari lalu, sejak masa gencatan senjata. Selain belasan warga Israel, ada pula empat warga Thailand.
Pada gelombang kedua pertukaran tahanan, mereka yang dibebaskan Hamas, yakni: Maya Regev (21 tahun), Noga Weiss (18), Emily Hand (9), Naveh Shoham (8), Yahel Shoham (3 tahun), Sharon Avigdori (52), Adi Shoham (38), Noam Or (17), Alma Or (13), Shoshan Haran (67), Shiri Weiss (53), Hila Rotem (13), dan Noam Avigdori (12).
Malam itu, Maya dibebaskan bersama para sandera lainnya. Video pembebasan Maya mendunia.
Maya memakai busana gelap dan celana biru, berjalan menuju ambulans Palang Merah. Ia menggunakan kruk, karena kaki kirinya dibalut dan terluka.
Maya dibebaskan Hamas pada Sabtu. Pembebasannya dirayakan keluarganya.
“Saya sangat senang Maya akan bergabung dengan kami. Namun, saya patah hati karena anak saya Itay masih menjadi tahanan Hamas di Gaza,” kata ibu Maya, Mirit Regev, menurut Hostage Families Forum.
“Kami senang dan gembira menyambut kedatangan Maya di rumah kami. Kalian semua menyaksikan video pertemuan emosional tersebut,” imbuh Mirit Regev, dilaporkan Jns.
Direktur Soroka Medical Center Dr. Shlomi Kodesh mengatakan pada hari Minggu bahwa Maya perlu menjalani operasi di masa depan, tetapi diperkirakan akan pulih sepenuhnya.
“Nyawa Maya tidak dalam bahaya, ia akan segera pulih setelah operasi,” ujarnya.
“Kami semua sangat gembira dengan kembalinya Maya kepada kami, bersama dengan korban penculikan lainnya yang telah dibebaskan,” kata keluarga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Maya Bikin Emak-emak, Ukhty dan Bule Cemburu
"Bye Maya," ucap pejuang Hamas, melambaikan tangan kanannya ke Maya.
"Bye Syukron (sampai jumpa, terima kasih, red)," timpal Maya, menjawab kalimat perpisahan itu. Ia juga melempar pandangan mata yang lembut ke arah pejuang. Sekaligus memberi keindahan senyumnya.
Lantas, Maya yang kakinya terluka dibaringkan di kendaraan Palang Merah, dengan senyum menawan.
Momen perpisahan itu, yang hanya berlangsung singkat, tapi mampu membuat cemburu para wanita sedunia. Tak hanya emak-emak dan para ukhty, tapi juga bule-bule di luar sana.
Bahkan momen perpisahan Maya dan pejuang Hamas yang hanya sekian detik itu mampu menciptakan tagar global #KhamasPleaseKidnapMe. Banyak pengguna sosial media yang meminta diculik Hamas.
“Aku mau diculik Khamas, tak usah kembali untuk selamanya,” tulis pengguna sosmed bule.
Tapi ada juga yang terang-terangan berseloroh tidak suka dengan sikap lembut Maya.
“Hey wanita Israel, balik sana ke negaramu. Babang Hamas milik kami. Kesel aku,” tulis netizen Indonesia.
“Kesel apa cemburu mak,” timpal warganet lain.
“Cembokur (cemburu, red) wkwkwkw,” balasnya.
“Ketika wanita-wanita diluar sana terkesima akhlak mereka, mereka mengaguminya. MasyaAllah,” tulis @Queenzara.
Pengguna sosial media Syahrina Upie Mikhayla, berseloroh pula.
Katanya, “Mayaaaaaaa. Jangan jadi saingan neti Indo May. Mending jaga kewasaran,” tulisnya.
“Aku mau jg disandera HAMAS gk dibalikin,” timpal Inuy Sinam Woaini.
“Mase pancane mbaperi owgghhh (Mas nya, pejuang Hamas memang bikin baper, red),” ujar Yuanita.
Tingkah Maya Dianggap Dongeng Disney
Tak hanya wanita yang cemburu pada Maya. Ada pula pria yang menilai perilaku Maya pada pejuang Hamas seperti sebuah dongeng. Itu dikatakan Jackson Hinkle.
Melalui akun Twitter-X centang birunya, ia mengunggah video yang membicarakan perpisahan Maya dengan pejuang Hamas.
“Sandera wanita ini (Maya) menjadi viral di sosial media. Karena mata tak pernah berbohong. Mata tak bisa berbohong. Orang mungkin mengatakan bahwa wanita ini mendapat pandangan pertama pada pria sejati. Wanita ini meninggalkan foto bersama Hamas dan saya pikir matanya berbicara,” ujar Hinkle.
“Bye syukron. Terima kasih? Apa? Mereka pasti tidak akan menanyangkan video ini di CNN, mereka pasti tidak akan memutar video itu di Fox News. Bye syukron. Bye syukron. Itu seperti keluar dari film dongeng Disney Bye Syukron.”
Ia menilai perpisahan itu tidak akan menjadi sebuah cinta, meski mungkin dunia Maya dinilainya terbalik. Antara yang ditemui di kehidupannya di Israel dengan kehidupan saat menjadi sandera Hamas.
“Saya pikir video itu menarik, karenanya saya mentweet: He wont’ marry You. Bye Syukron, dia (Hamas) tidak akan menikahimu, dia tidak akan menikahimu,” sungut Jackson Hinkle.
Editor: Rudi Agung