Abu Ubaidah: Tujuan Israel Melenyapkan Pejuang Pasti Gagal
KALTIMTARA, REPUBLIKA - Juru Bicara Brigade Al Qassam Abu Ubaidah, kembali muncul dalam video resmi Hamas, pada Kamis (21/12/2023) malam. Ia menegaskan tujuan Israel melenyapkan para pejuang Palestina pasti mengalami kegagalan.
Abu Ubaidah juga menegaskan jumlah kendaraan tempur Israel yang ditargetkan sejak dimulainya agresi darat telah mencapai 720 kendaraan tempur.
“Selama seminggu terakhir, mujahidin kami melakukan lebih dari 15 operasi penembak jitu yang berhasil! Penargetan kami terhadap musuh tersebar ke semua poros serangan Zionis,” tegas Abu Ubaidah.
Ia meledek tentara Israel, dengan menyebut musuh yang kalah dan berada dalam krisis tidak belajar dari pengalaman sejarah. Israel, menurutnya, tidak memberi pilihan pada rakyat Palestina selain membalas dendam.
“Mereka terus mengulangi kebodohan dan kesalahan sejarahnya karena tidak terhubung dengan realitas masyarakat kita dan tidak mengetahui betapa bobroknya peradaban mereka. Tujuan musuh untuk melenyapkan perlawanan Palestina pasti akan gagal,” tegas Abu Ubaidah.
Ia juga menegaskan kalau Israell terus melakukan genosida, maka Hamas tidak akan membebaskan para tahanan. Satu-satunya cara membebaskan sandera yang ditahan Israel dan menghentikan genosida. Termasuk membebaskan tiga tokoh penting Palestina.
Yakni Marwan Barghouti, Abdullah Barghouti dan Ahmed Saadat.
“76 hari telah berlalu sejak dimulainya Pertempuran Banjir Al-Aqsa dan agresi teroris Zionis yang biadab terhadap rakyat kita di Jalur Gaza, dan musuh masih melakukan kejahatan perang yang tercatat atas namanya dalam sejarah kejahatan terhadap kemanusiaan,” tandasnya.
Abu Ubaidah memastikan para pejuang Palestina masih berada di lapangan menghadapi tentara Zionis yang menyebabkan kerugian besar pada tentara, perwira, dan kendaraan militer Israel.
“Sekaligus melumpuhkan entitas Zionis meski mereka memiliki persenjataan yang sangat besar.” Penerimaan dukungan militer besar-besaran oleh musuh hanya menunjukkan kelemahan entitas ini, yang terikat pada aliansi yang tidak adil dan menindas yang cepat atau lambat akan terputus.
Pihaknya juga terus menghancurkan kendaraan militer Israel, mengincar para tentara mereka dengan segala jenis senjata yang tersedia. Termasuk menjebak tentara IDF dalam perangkap mematikan, dan mengejar mereka di luar kendaraan dan dalam gedung tempat mereka bersembunyi.
“Serangan kami menyebabkan puluhan tentara musuh tewas dan ratusan terluka, dengan kerugian yang terus meningkat yang hampir tidak dapat dihentikan sama sekali. Insya Allah, waktu akan terus bertambah selama agresi terus berlanjut,” tegas Abu Ubaidah.
Ia juga memastikan jumlah kendaraan militer yang dihancurkan pejuang Palestina selama sepekan terakhir mencapai puluhan kendaraan. Hamas juga bertanggung jawab terhadap penembakan roket ke Tel Aviv.
Adapun jumlah kendaraan militer yang menjadi sasaran sejak dimulainya agresi darat telah mencapai 720 unit, termasuk pengangkut pasukan, tank, buldoser, kendaraan militer dan truk.
Pidato Abu Ubaidah membalas keterangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Sebelumnya, Netanyahu memastikan akan terus menggempur Gaza dan melenyapkan pejuang Palestina.
Dinukil dari media Israel Yedioth Ahronoth, Netanyahu tetap ngotot akan menghabisi Hamas. “Kami tidak akan menghentikan perang sampai tujuan kami berhasil,” ujarnya.
Tujuan yang dimaksudkan, “Menuntaskan pemusnahan Hamas dan membebaskan semua sandera. Saya tidak akan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan Gaza tidak ada lagi,” sesumbar Netanyahu.
Sampai saat ini genosida di Palestina masih terus gencar dilakukan. Warga sipil dan bangunan sipil luluh lantak dihantam bom Zionis Israel.
Pada Jumat (22/12/2023 dini hari, pasukan pendudukan mengeksekusi dokter Akram Abu Hasira dan istrinya dengan menembak mereka dan membakar keduanya hidup-hidup di Jalan Yarmouk di Kota Gaza.
Israel juga terus menangkapi warga sipil tak berdosa. Sedikitnya 4.655 warga Palestina telah ditangkap tentara pendudukan di Tepi Barat sejak 7 Oktober.
Zionis juga menargetkan Jabaliya Medical Center, bahkan membakar ambulans di tempat itu, dan membuat kendaraan tidak berfungsi.
Akibat genosida yang tak berhenti, PBB memastikan 93 persen warga Gaza menghadapi krisis kelaparan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Editor: Rudi Agung