Home > News

Dari Mimbar ke Media, Kemenag Bekali Takmir Masjid dengan Literasi Digital

Satu unggahan positif di media sosial dapat menjangkau ribuan orang dalam waktu singkat.
Karo Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar. (Kemenag)
Karo Humas dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar. (Kemenag)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Kementerian Agama mendorong para takmir masjid agar tidak hanya terampil mengelola kegiatan ibadah. Melainkan juga mampu beradaptasi dengan perkembangan digital dalam memberdayakan masjid.

Demikian diutarakan Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Kemenag, Thobib Al-Asyhar, pada Kamis (23/10/2025).

Thobib menilai, masjid saat ini harus hadir tak hanya secara fisik, tapi juga di ruang digital.

Dengan literasi digital yang memadai, takmir dapat menjangkau jemaah lebih luas dan menyebarkan nilai-nilai keislaman secara relevan. “Dari mimbar ke media, dari masjid ke masyarakat. Itulah arah dakwah sekarang,” ujarnya, melansir laman Kemenag, Kamis.

Ia menerangkan, saat ini para jamaah mencari informasi dan pencerahan tak hanya melalui ceramah langsung, tetapi juga lewat media sosial.

Untuk itu, masjid perlu memiliki kanal digital agar tetap menjadi pusat aktivitas keagamaan sekaligus ruang komunikasi umat. Kalau dulu jamaah datang ke masjid untuk mendengar informasi, kini mereka juga ingin melihatnya di layar.

Ia mencontohkan, “Pengumuman kegiatan masjid kini dapat disebar melalui grup WhatsApp, unggahan media sosial, atau laman web sederhana,” jelasnya

Thobib menilai literasi digital tidak sekadar kemampuan menggunakan gawai, tetapi juga keterampilan dalam mengelola pesan dengan bijak.

Ia mengingatkan, para takmir, harus mampu memilih bahasa santun, menyampaikan informasi secara jujur, serta menghindari konten yang berpotensi memecah belah.

Pengelolaan media digital, ujarnya, dapat menjadi sarana dakwah yang efektif. Satu unggahan positif di media sosial dapat menjangkau ribuan orang dalam waktu singkat.

“Satu kata bijak di media bisa menjadi dakwah yang menyentuh hati,” pesannya.

Pihaknya mendorong para takmir berkolaborasi dengan remaja masjid yang lebih akrab dengan dunia digital. Kerja sama lintas generasi dapat memperkaya ide dan membuat kegiatan masjid lebih dinamis.

“Anak muda itu kreatif, mereka bisa bantu masjid tampil menarik di media sosial,” ucapnya.

Selain sarana komunikasi, lanjut Thobib, media digital juga dapat digunakan untuk memberdayakan umat. Ia mencontohkan, publikasi kegiatan sosial, pelatihan ekonomi, atau kajian tematik dapat mendorong partisipasi masyarakat lebih luas.

Untuk itu, Thobib berharap setiap masjid ke depan memiliki takmir atau pengurus yang memahami strategi komunikasi publik berbasis digital.

“Masjid harus adaptif terhadap perubahan. Semakin baik komunikasi digitalnya, semakin kuat perannya di tengah masyarakat,” imbuhnya.

Yan Andri

Image
Republika Network

Sekitarkaltim.ID -

× Image