Kemiskinan Kaltim Turun 6,11 Persen
SEKITARKALTIM, REPUBLIKA – Badan Pusat Statistik merilis tingkat kemiskinan Kaltim, yang menunjukan penurunan, dari 6,31 persen menjadi 6,11 persen di tahun 2023.
Penurunan tingkat kemiskinan ekstrem yang signifikan ini menjadi salah satu capaian yang diraih Provinsi Kalimantan Timur. Pencapaian itu tak hanya didukung data statistik, namun juga melibatkan data ril yang dikembangkan dan diverifikasi hingga tingkat desa, kelurahan, dan kecamatan.
Menurut Kepala Dinas Sosial Prov Kaltim Andi Muhammad Ishak, secara umum berdasarkan data BPS tingkat kemiskinan ekstrem terbesar ada di daerah pedesaan.
Ia menjelaskan, ada beberapa wilayah di Kaltim yang memiliki tingkat presentase kemiskinan di atas rata-rata. Yakni Mahakam Ulu, Kubar, Paser, Kutim, dan Kutai Kartanegara.
“Adapun Balikpapan, Samarinda, Bontang dan Berau mencatat tingkat kemiskinan terendah,” ujarnya saat menjadi pembicara Strategi Capai Zero kemiskinan di Kaltim, Jum’at (19/1/2024).
Dijelaskan Andi, ada tiga kebijakan utama yang dikembangkan untuk menangani kemiskinan ekstrem di Kaltim. Yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, mengelola beban pengeluaran dan mengentaskan kantong-kantong kemiskinan.
Ia meyakini dengan pendekatan holistik, pemerintah dapat meredakan dampak kemiskinan.
Di tahun 2024-2026, pemerintah Provinsi Kaltim memprioritaskan program pengentasan kemiskinan ekstrem. Langkah konkret akan diambil memastikan kelangsungan dan keberhasilan upaya tersebut.
Ia menekankan, yang utama bagaimana menurunkan angka kemiskinan tidak hanya menurunkan tapi memastikan masyarakat yang keluar dari kemiskinan secara permanen.
“Jangan sampai sudah diberikan bantuan, setelah itu kondisinya kembali miskin. Ini yang dijaga,” ingatnya.
Mila