Home > News

Tuntut Ganti Rugi Lahan Tol Balikpapan-Samarinda, Warga Blokir Jalan

Warga akan terus melakukan aksinya sampai haknya dibayarkan.
Warga Manggar Balikpapan Timur, memblokade jalan. 
Warga Manggar Balikpapan Timur, memblokade jalan.

SEKITARKALTIM.ID, REPUBLIKA – Sejumlah warga Manggar Rt 37 Balikpapan Timur, melakukan aksi unjuk rasa menutup jalan. Mereka menuntut ganti rugi pembayaran lahan tol Balikpapan-Samarinda, pada Senin (22/1/2024).

Para warga terdampak pembangunan tol Balikpapan-Samarinda itu, menutup jalan dengan menggunakan batang pohon kering dan beberapa batang bambu yang diletakan memalang jalan.

Hermin Bangri, salah satu warga terdampak mengatakan, penutupan itu buntut kekesalam warga terhadap pihak-pihak yang dianggap tidak memiliki niat baik untuk membayarkan hak mereka yang terdampak pembangunan jalan tol pertama di Kalimantan, itu.

“Sudah delapan tahun tanpa kejelasan, capek kami. Hanya dijanjikan BPN dan Pengadilan Negeri Balikpapan,” ungkapnya.

Ia bilang, selama delapan tahun bersama warga terdampak yang berjumlah 18 orang, telah melakukan apapun yang diminta BPN dan PN Balikpapan.

“Tapi sampai sekarang uang Rp 9 miliar yang dikonsinyiasi pemerintah pusat di PN Balikpapan tidak juga tersalurkan. Totalnya 18 orang, sampai sekarang uang itu di Pengadilan tidak juga terbayarkan. Tanah kami ini tidak sengketa loh. Jadi apa lagi yang ditunggu?” tuntutnya.

Ia juga mengungkap, para warga sempat diminta melakukan gugatan di PN Balikpapan, dan pada minggu lalu para warga Manggar itu telah dinyatakan menang.

“Sudah, tapi katanya ada banding lagi, kasasi apa lah. Lama. Mau sampai kapan?” tanyanya.

Warga mengaku penutupan akan terus dilakukan sampai adanya kejelasan dari pihak terkait. “Sampai ada kejelasan. Ada hitam di atas putih yang menyatakan uang kami dibayarkan,” terangnya.

Ia merinci, 18 orang itu pemilik langsung. Dengan total biaya ganti rugi sebesar Rp 9 miliar. "Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan masalah ini dan membayarkan ganti rugi lahan," jelasnya.

Hermin memastikan, aksi blokade jalan tol akan terus dilakukan warga hingga tuntutan dipenuhi. "Kami nggak toleransi lagi, kami tutup sampai tanggal 30 Januari 2024," tegasnya.

Sejumlah petugas kepolisian dan pihak Jalan Tol Balsam pun telah menemui warga untuk membuka jalan tersebut. Namun warga tetap bersikeras melakukan penutupan jalan.

Andri

× Image