Banyak Kendaraan Terperosok, MAKI Desak Material Proyek Das Ampal Balikpapan Diaudit Forensik
SEKITARKALTIM.ID, REPUBLIKA – Sejumlah kendaraan terperosok di area proyek Das Ampal Balikpapan. Kasus serupa sudah terjadi empat kali dalam sebulan.
Terbaru, sebuah mobil abu-abu tersangkut di Jalan MT Haryono di area proyek tersebut, kemarin. Beberapa hari sebelumnya, truk pengangkut kardus juga mengalami hal sama.
Menanggapi hal itu, Sekjen Masyarakat Anti Korupsi Indonesia aka MAKI, Komaryono mendesak pihak terkait melakukan audit forensik terhadap kualitas material proyek Das Ampal Balikpapan.
“Banyak kendaraan terperosok, kualitas materialnya jelas dipertanyakan. Pihak terkait harus segera melakukan audit forensuk terhadap material proyek tersebut,” tegas Komaryono, Kamis (25/1/2024).
Ia merasa heran proyek andalan Pemerintah Balikpapan ini sering dikeluhkan masyarakat dan pengusaha. Bahkan, proyek ini telah dilaporkan ke KPK dan Polda Kaltim.
“Kami juga yakin dengan kinerja seperti sekarang, masa perpanjangan 50 hari tidak akan selesai. Misalnya titik di jembatan PDAM dan jembatan sekitar hotel Zurich belum disentuh. Proyek ini banyak masalah,” ujarnya.
Komaryono juga mempertanyakan kualitas beton dan besi yang dipakai. Ia mensinyalir ada perbedaan kualitas antara beton dan besi yang tertera di dalam kontrak kerja dan hasil di lapangan.
“Tapi ini harus dibuktikan di lab. Harus ada uji kualitas, karena itu kami meminta dilakukan audit forensik terhadap kualitas materialnya. Kok belum apa-apa taoi banyak kendaraan terperosok,” tegasnya.
MAKI, menurut Komaryono, mendapat informasi dari pihak KPK jika penyidik tengah melakukan pemantauan terhadap proyek tersebut. Ia meyakini Aparat Penegak Hukum tidak tinggal diam terhadap proyek yang dikeluhkan warga Balikpapan ini.
“Kenapa KPK tidak menindak sekarang, mungkin ada pertimbangan politik, apalagi menjelang Pemilu. Atau pertimbangan dikhawatirkannya proyek ini akan mangkrak. Tapi kami yakin KPK tidak tutup mata dan telinga,” jelas Komaryono.
Ia juga menyesalkan keterangan Dinas PU Balikpapan, yang sekaan membela kontraktor. Hal itu terjadi ketika sebuah truk bernopol AG 8841 AH terperosok pada Senin (22/1/2024).
“Kenapa Dinas PU menyuruh kontraktor meminta ganti rugi pada pihak pengusaha truk. Kalau kelebihan beban, harusnya truk itu dilarang melintas. Kok malah nyuruh kontraktor minta ganti rugi ke pihak pengusaha, ini kan kayak PU jadi humasnya kontraktor. Gimana cara berpikirnya,” heran Komaryono.
MAKI meyakini kalau kualitas material proyek bagus, tidak akan ada kasus kendaraan terperosok. Namun di lapangan, yang terjadi sebaliknya.
“Banyak kendaraan tersangkut dari mobil biasa sampai truk. Ini kan bukan beban kendaraannya, tapi kualitas bahannya yang perlu dipertanyakan,” kata Komaryono.
Segendang sepenarian. Wakil Ketua DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecalle, juga meminta proyek itu segera diaudit. Ia mempertanyakan kualitas bahan yang digunakan kontraktor PT Fahreza Duta Perkasa.
“Harus diaudit kembali, tanyakan PU, diaudit kembali. Saya sudah bilang dari awal, ini pekerjaan bukan hanya mengerjakan target capaiannya, tapi itu sudah mengabaikan aspek kualitas,” ujar Sabaruddin ditemui awak media. Ia secara tegas tetap mengawal proyek DAS Ampal sampai tuntas
Redaktur: Rudi Agung