Di Google Maps, Kawasan MT Haryono Balikpapan Ditambah Jalan Proyek Keluarga RM
SEKITARKALTIM, REPUBLIKA NETWORK – Warga Balikpapan tengah dihebohkan video viral tentang ditambahnya nama salah satu jalan protokol di kota ini, Ahad (11/2/2024).
Ada tiga penambahan nama jalan, yang dibuat di Google Maps. Yakni Jalan Ganti Wali Kota, Jalan Proyek Keluarga RM dan Jalan MT Fahreza.
Saat media ini membuka Google Maps, memang benar adanya. Kawasan itu ditambah tiga nama jalan baru. Kawasan tersebut diketahui sebagai lokasi proyek penanganan banjir Das Ampal.
Program tersebut menjadi salah satu proyek andalan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Namun proyek Das Ampal sejak awal sering mendapat sorotan publik. Bahkan, proyek itu diasosiasikan sebagai proyek yang digarap keluarga Wali Kota.
Pada Agustus 2023, proyek ini telah dilaporkan ke KPK dan Polda Kaltim.
Penambahan tiga nama jalan baru melalui Google Maps itu, diduga sebagai sindiran atas sengkarut proyek tersebut. Jalan Ganti Wali Kota, diasosiasikan dengan isu yang menolak Wali Kota Rahmad Mas’ud maju dua periode. Isu ini mengemuka sejak proyek tersebut bermasalah, setahun silam.
Adapun Jalan MT Fahreza, yakni nama dari kontraktor yang menggarap proyek DAS Ampal Balikpapan. Kontraktor itu yakni PT Fahreza Duta Perkasa, yang kerap diasosiasikan dekat dengan keluarga penguasa Balikpapan. Saat lelang proyek tersebut, PT Fahreza mengalahkan dua perusahaan BUMN. Padahal dua BUMN itu menggarap salah satu proyek di IKN.
Sedangkan Jalan Proyek Keluarga RM, diasosiasikan sebagai proyek keluarga RM alias Rahmad Mas’ud. Yakni Wali Kota Balikpapan aktif, yang sampai saat ini tidak memiliki wakil. Sebab, wakilnya alm Thohari telah wafat sebelum pelantikan. Sejak dilantik 31 Mei 2021 sampai sekarang, belum ada penggantinya.
Belum diketahui pasti siapa yang menambahkan tiga nama jalan baru di kawasan proyek tersebut, yang tertera di Google Maps. Proyek DAS Ampal adalah proyek penanganan banjir yang menelan biaya Rp 136 miliar. Namun, setiap Balikpapan dilanda hujan lebat, kawasan MT Haryono masih tetap dilanda banjir.
Sekjen Masyarakat Anti Korupsi Indonesia aka MAKI, Komaryono sebelumnya, mendesak KPK agar menelisik proyek DAS Ampal. MAKI menemukan sejumlah kejanggalan dalam proyek tersebut.
“Kami telah melakukan investigasi dan menemukan sejumlah kejanggalan. Seluruh temuan kami telah dilaporkan ke KPK. Kami mendesak agar KPK bisa segera bertindak,” tegasnya.
Proyek DAS Ampal dikerjakan dengan sistem multiyears. Proyek itu dilakukan sejak Agustus 2021 sampai 31 Desember 2023 dengan sumber dana APBD Balikpapan.
Namun, sampai penghujung tahun lalu, proyek itu tidak selesai. Hingga akhirnya Pemerintah Balikpapan memberi penambahan waktu 50 hari sampai 19 Februari 2024.
Rudi Agung