Home > Mancanegara

Petinggi Hamas di Lebanon Berhasil Lolos dari Serangan Rudal Zionis

Di sisi lain, warga Palestina mengalami krisis kemanusiaan berkepanjangan.
Kawasan permukiman di Gaza yang hancur akibat serangan bom Zionis.
Kawasan permukiman di Gaza yang hancur akibat serangan bom Zionis.

SEKITARKALTIM, REPUBLIKA NETWORK – Basel Salah, salah satu Petinggi Hamas di Lebanon, berhasil lolos dari maut. Ia sempat dibidik dua rudal Zionis Israel.

Dilaporkan Times of Israel, target yang hendak dibunuh serangan rudal itu adalah Basel Salah. Menurut laporan itu, Basel Salah dinilai sebagai perekrut Hamas di Gaza dan Tepi Barat. Serangan dua rudal itu dilesatkan dari pesawat nirawak Israel di Beirut, Lebanon, pada Sabtu.

Serangan itu menghantam mobil yang membawa target, sekitar 35 km dari pusat Beirut. Namun, Basel salah berhasil menyelamatkan diri. Serangan ini tercatat sebagai serangan kedua di Lebanon sepanjang pekan ini.

“Ini terjadi jauh di Lebanon, sekitar 37 mil dari perbatasan dengan Israel, di luar medan pertempuran,” papar Zeina Khodr, jurnalis Al Jazeera yang melaporkan dari Beirut.

Menurutnya tentara Zionis dan kelompok Hizbullah Lebanon saling baku tembak, yang dipicu genosida di Gaza Palestina. Baku tembak antara Hizbullah dan militer Israel sebagian besar terbatas pada wilayah perbatasan. Sejauh ini belum ada tanggapan dari Hamas di Lebanon atau dari militer Israel.

Menurut laporan AFP, serangan rudal tersebut menewaskan dua warga sipil yang berada dalam mobil. Pejabat Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan kepada AFP, Minggu (11/2/2024), kedua korban tewas itu dipastikan bukan Petinggi Hamas, melainkan hanya warga sipil.

Sumber Palestina, yang enggan disebut namanya karena masalah keamanan, mengatakan serangan itu upaya yang gagal untuk membunuh seorang pejabat senior Hamas.

Warga Gaza Kelaparan

Sementara, warga Palestina yang terjebak di Gaza terpaksa memakan rumput lantaran kelaparan. Israel masih menghambat pengiriman bantuan kepada warga sipil, menurut peringatan ActionAid.

Warga Palestina yang mengalami krisis kemanusiaan kurangnya makanan, air dan perawatan medis di Gaza, terpaksa keluar dari tempat penampungan mereka lagi. Sebab Zionis akan memperluas serangan daratnya ke kota Rafah.

Kota paling selatan Gaza itu telah menjadi tempat mengungsi lebih dari 1,4 juta warga Palestina yang kini tinggal di tenda-tenda darurat.

Di tengah ketakutan terjadinya invasi darat di Rafah, ActionAid memperingatkan setiap peningkatan serangan terhadap wilayah tersebut, akan menimbulkan konsekuensi yang sangat buruk.

“Tidak ada tempat lagi bagi warga Gaza untuk mengungsi. Lebih dari 85% dari 2,3 juta penduduknya terpaksa meninggalkan rumah selama empat bulan terakhir. Banyak di antara mereka yang terpaksa mengungsi berkali-kali,” ungkap pernyataan ActionAid.

Mila

× Image