Home > Regional

Lelang Terbuka di Kaltim Terapkan Aplikasi Sirup

Kontraktor lokal diharapkan bisa meningkatkan kualitasnya.
Pemprov Kaltim gelar Bimtek pengadaan barang dan jasa. 
Pemprov Kaltim gelar Bimtek pengadaan barang dan jasa.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemprov Kaltim menerapkan aturan proses lelang terbuka dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan atau Sirup. Aturan ini terutama difokuskan untuk lelang pengadaan barang dan jasa.

Tujuannya sebagai salah satu upaya meningkatkan efektivitas dan transparansi lelang. Hal itu diutarakan Kepala Bagian Pembinaan dan Advokasi Pengadaan Barang dan Jasa Biro PB Setda Prov Kaltim, Sayid Awaluddin, dalam agenda Bimtek, belum lama ini.

Ia menyoroti pentingnya transparansi pengadaan barang dan jasa yang dilakukan terbuka melalui aplikasi Sirup. Sistem ini memberi kesempatan tender setara bagi seluruh penyedia, baik lokal maupun luar daerah.

“Fokus sistem ini pada peningkatan kualitas dan persaingan yang adil. Kami harap para kontraktor lokal dapat memanfaatkan peluang ini untuk bersaing kompetitif dan memenuhi standar yang ditetapkan,” ujarnya.

Awaluddin menekankan sistem transparansi dan akses lebih luas akan menjadi kunci dalam mendorong perbaikan dan inovasi dalam sektor pengadaan ini.

Menurutnya, transparansi sistem lelang ini dapat memastikan bahwa seluruh penyedia barang dan jasa, dari Kaltim maupun dari luar Kaltim, memiliki kesempatan yang sama. “Sistem lelang memungkinkan penyedia dari berbagai daerah untuk ikut serta,” paparnya.

Ia bilang, meski lelang bersifat terbuka dan dapat diakses siapa saja, termasuk penyedia dari luar Kaltim, pihaknya berharap kontraktor lokal dapat meningkatkan kualitasnya.

Soal kemenangan berulang dalam tender, yang sebelumnya menjadi sorotan perwakilan dari asosiasi kontraktor lokal, Awaluddin bilang hal itu diperbolehkan. Syaratnya, penyedia tidak melebihi kapasitas yang ditentukan.

"Kalau untuk kontraktor lokal agar dapat menang, ya harus meningkatkan kualitas mereka untuk bersaing dengan penyedia dari luar daerah yang juga berkompetisi dalam sistem ini," jelasnya.

Ia menegaskan pentingnya penyedia termasuk kontraktor lokal memperbaiki dokumen penawaran dan peralatan agar memenuhi standar yang ditetapkan.

Dengan adanya sistem digital yang mempermudah akses dan transparansi, ia berharap dapat mendorong kontraktor lokal untuk lebih aktif dan berkualitas dalam setiap tender.

"Era digital ini menawarkan kesempatan besar bagi semua penyedia. Kami berharap kontraktor lokal bisa memanfaatkannya dengan optimal," ujar Awaluddin.

Mila

× Image