Home > News

Pemakaman Umum Gunung Guntur di Balikpapan Longsor

Warga yang memakamkan keluarganya di TPU tersebut diharap melapor untuk nantinya setelah diidentifikasi akan dikuburkan massal.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Tempat Pemakaman Umum di kawasan Jalan Abadi, Gunung Guntur, RT 26 Kelurahan Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah longsor pada Jumat (9/8/2024) pagi. Musibah ini menyebabkan kepanikan warga.

Lurah Gunung Sari Ulu, Balikpapan Tengah, Rendra Hermawan menjelaskan tim gabungan telah melakukan evakuasi jenazah yang ikut terbawa tanah longsor di TPU. Tercatat ada 11 jenazah berasal dari makam yang berhasil dievakuasi.

“Tim gabungan masih terus berupaya melakukan evakuasi menggunakan alat ekskavator dan truk,” jelasnya. Ia meminta ahli waris warga yang memakamkan keluarganya di TPU Gunung Guntur agar melapor ke Ketua RT atau kelurahan untuk didata.

“Kami data dulu semuanya. Kalau susah diidentifikasi nanti dikuburkan secara masal,” papar Hendra.

Longsor terjadi lantaran hujan deras sepanjang hari yang mengguyur Kota Balikpapan. Insiden ini mengakibatkan sejumlah makam rusak, dan rumah warga tertimpa tanah longsor.

Ketua RT 26 Rohani menyampaikan, longsor terjadi ketika kondisi hujan deras. Tiba-tiba terdengar suara keras yang membuatnya refleks untuk mencari sumber suara.

“Hujan deras yang mengguyur Balikpapan sejak dini hari mengakibatkan sejumlah ruas jalan banjir, longsor dan pohon tumbang,” ujarnya.

Bhabinkantibmas Gunung Sari Ulu, Aiptu Erhamsa mengatakan, sejak Jumat pagi ia sudah memonitor sejumlah titik lokasi yang rawan banjir dan longsor.

“Kita sudah evakuasi material tanah dan kayu kuburan yang dibantu warga,” ujarnya. Menurut Erham, akses antar RT 26 dan RT 25 saat ini tidak bisa dilalui karena material tanah menutupi jalan.

Dalam musibah itu, ada korban wanita bernama Wina Kartini, yang saat longsor sempat tertimpa tanah.

“Korban sudah diselamatkan. Ada tiga pengendara motor yang terkena longsor,” jelasnya.

Banjir Kepung Balikpapan

Selain longsor, dari laporan pandangan mata media ini, sejak Jumat (9/8/2024) pagi sejumlah kawasan di Balikpapan juga dikepung banjir. Termasuk di kawasan MT Haryono Balikpapan Selatan, tepat di lokasi proyek penangangan banjir Das Ampal.

Banjir juga melanda depan seberang perumahan WIKA, depan RS Hermina, hingga menyebabkan arus kendaraan lumpuh. Banjir menjebak para pengendara yang tak bisa masuk pekerja. "Sudah parah banjirnya, kalau begini nggak bisa kerja. Sekarang sudah telat," ujar Bambang, yang motornya terjebak di kawasan MT Haryono.

Di kawasan simpang Beller Balikpapan Selatan, kawasan ini lumpuh total sehingga tidak dapat dilalui kendaraan. Namun tampak sejumlah roda dua dan roda empat ada yang tetap menekat menerobos banjir tersebut.

Selain di Balikpapan Selatan, banjir juga mengepung wilayah Balikpapan Utara. Titik banjir berada di kawasan Jalan Batu Ratna bahkan sampai menyebabkan siswa Sekolah Dasar 027 diliburkan.

Sekjen Masyarakat Anti Korupsi (MAKI), Komaryono menyampaikan Pemerintah Balikpapan harus bertanggung jawab dan mencari solusi lain.

Anggaran Rp 136 miliar untuk penanganan banjir itu harus dipertanggung jawabkan. “Berarti proyeknya gagal. Apakah kemungkinan pengerukan tidak terlalu dalam, tidak ada pelebaran dari saluran air atau lainnya. Banjir ini menyebabkan perekonomian terganggu,” ujarnya.

MAKI mempertanyakan kualitas material proyek penanganan banjir Das Ampal. “Kenapa di daerah lain seperti di Surabaya tidak ada masalah. Di Mojokerto juga demikian. Di Balikpapan kok banjirnya malah parah," ujarnya.

Mila

× Image