Home > Regional

Persekutuan Dayak Nilai IKN Tonggak Pembangunan Indonesia

IKN tak hanya kebanggaan warga Kaltim, tapi juga seluruh bangsa.
Ketua Umum Persekutuan Dayak Kaltim, yang juga mantan Walikota Samarinda, Syaharei Jaang. 
Ketua Umum Persekutuan Dayak Kaltim, yang juga mantan Walikota Samarinda, Syaharei Jaang.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM - Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur, Syaharei Jaang menilai pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai simbol tonggak pembangunan Indonesia.

IKN, lanjutnya, yang saat ini pembangunannya terus digencarkan bukan saja membantu membangun Kaltim, tetapi juga seluruh Indonesia.

“IKN akan menjadi tonggak pembangunan yang adil dan merata di tanah air, yang akan dilanjutkan ke seluruh daerah lainnya,” ujar Jaang, dalam diskusi daring, Sabtu.

Hadir dalam diskusi itu, Dirjen IKP Kominfo, Usman Kansong; Deputi IV Kepala Staf Presiden, Wandy N Tuturoong; sampai Budayawan Romo Benny Susety.

Diskusi bertajuk IKN dan Makna Kemerdekaan, itu menjadi momentum bagi Persekutuan Dayak untuk menumpahkan kebanggaannya atas terpilihnya IKN di tanah Borneo.

“Untuk itu kami sangat IKN dengan sukacita dan penuh harapan,” imbuhnya.

Jaang bilang, IKN tak hanya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Kalimantan, melainkan juga seluruh anak bangsa Indonesia. “Saya pikir penghormatan ini bukan hanya untuk Borneo, bukan untuk Kalimantan, tapi untuk kita semua. Karena IKN bukan untuk Kalimantan tapi untuk semua,” ujarnya.

Terlebih, Kalimantan tidak hanya dihuni masyarakat suku Dayak, Kutai, dan Banjar saja, tetapi semua anak bangsa.

Menurut Jaang, secara khusus adanya IKN menjadikan masyarakat di Kaltim dan Pulau Kalimantan bisa mendapat kesempatan sama dengan masyarakat di Pulau Jawa.

Terutama di bidang pendidikan, khususnya pendidikan di lingkungan TNI dan Polri.

“Begitu pun kesempatan warga Kaltim untuk berkarya di lingkungan IKN. Seperti di kementerian dan lembaga akan lebih terbuka,” harap Jaang. Kesempatan itu diharapkan bisa menular ke pelbagai wilayah lain di luar Jawa.

Jaang bilang, saat ibu kota ada di Pulau Jawa, masyarakat di Kaltim seolah belum merasa merdeka. Misalnya di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesempatan berkarir lainnya.

Karena itu, imbuh Jaang, pembangunan IKN menjadi harapan panjang bagi masyrakat Kaltim.

Jaang merasa kehadiran IKN sebagai anugerah yang luar biasa untuk masyarakat di Kaltim dan Pulau Kalimantan. Ia bangga Jokowi berani melakukan manuver untuk memutuskan langkah pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur.

“Padahal pelbagai tantangan di depan mata,” katanya.

Ia kemudian membahas seklumit sejarah pemindahan ibu kota. Yang sejak dulu pernah digagas di era Presiden Soekarno. Namun rencana itu urung dilakukan hingga presiden-presiden berikutnya.

“Hanya Jokowi yang berhasil memberanikan diri mengeksekusi rencana yang telah disusun para pendiri bangsa Indonesia. Ini yang kami lihat,” paparnya. Sehingga pembangunan IKN menjadi penghormatan bagi warga Kaltim dan seluruh bangsa Indonesia.

Syaharie Jaang yang juga mantan Walikota Samarinda dua periode, itu didapuk sebagai Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur untuk periode 2021-2026. Ia dikukuhkan secara adat oleh Ajang Kedung, Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah, pada Sabtu 30 Oktober 2021.

Yan Andri

× Image