Home > Regional

Saat Balita Meratapi Keranda Ibunya

Ibu SA, menjadi korban kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak, Balikpapan.
SA, berdiri di dekat keranda ibunya. (dok. Sukwan Ansyar)
SA, berdiri di dekat keranda ibunya. (dok. Sukwan Ansyar)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – SA, usianya baru tiga tahun. Ia berdiri hanya beberapa langkah, dari keranda jenazah ibunya Swt (20).

Itu menjadi perpisahan terakhir, sebelum jenazah sang ibu dikebumikan dalam liang lahad, Kamis (13/2/2025). SA tak lagi bisa berjumpa, selama akhir hayatnya.

SA, balita itu barangkali belum mengerti, kenapa ibunya tak lagi ada di sisi. Tidak lagi menemani dalam kehidupan sehari-hari.

Ia mungkin juga belum tahu, bundanya menjadi korban kecelakaan maut di sekitar Simpang Muara Rapak, Balikpapan Utara, Selasa (11/2/2025) sekitar pukul 14.40 WITA.

Musababnya, Swt bersama rekannya Ys, mengendarai motor. Tapi siapa yang duga, hari itu, menjadi hari akhirnya di dunia. Motor Swt mengalami kecelakaan dengan truk trailer. Akibatnya, Swt meninggal di tempat. Sedangkan rekannya, YS, mengalami luka dan mendapat perawatan medis.

Kabar kecelakaan itu menjadi viral. Menghiasi pemberitaan media lokal di Balikpapan dan media regional Kaltim. Simpang Muara Rapak, lagi-lagi menelan korban.

Di daerah itu memang sudah terkenal rawan kecelakaan. Tidak jarang menelan korban.

Bahkan, belum lekat dalam ingatan masyarakat Balikpapan saat terjadi tabrakan beruntutn tahun 2022 silam. Kecelakaan itu lantaran truk tronton bermuatan 20 ton menabrak beberapa kendaraan. Akibat truk itu rem blong, sedikitnya empat orang tewas dan 13 orang lainnya luka-luka.

Dalam catatan media, sudah ada 13 kali kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak. Seringnya kecelakaan itu juga memantik perhatian pusat. Mencari solusi dengan rencana pembangunan fly over, tapi sampai saat ini belum juga terealisir.

Hingga akhirnya Swt, menjadi salah satu korban kecelakaan maut terbaru, yang terjadi di Simpang Muara Rapak. Swt warga Sulawesi yang bekerja di Balikpapan untuk mencari nafkah.

Jenazahnya dipulangkan ke rumah duka di Desa Dungkait, Kecamatan Tapalang Barat, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, pada Kamis (13/2/2025) pukul 22.30 WITA.

“Dia mencari kerja di Balikpapan, ikut saudara. Banyak sepupu dan tantenya di Balikpapan,” terang kerabat korban, Sukwan Ansyar.

Ia mengisahkan, korban sering bepergian antara Kalimantan dan Sulawesi.

“Saat kejadian, korban baru berangkat sekitar satu bulan,” imbuhnya. Korban meninggalkan seorang anak laki-laki berusia tiga tahun, SA.

Meski masih sangat kecil dan belum sepenuhnya memahami situasi, foto yang dikirimkan kerabat korban menunjukkan ekspresi duka mendalam dari raga SA. Redaksi memperoleh izin mempublikasikan foto itu.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Kaltim, AKBP Bangun Isworo, menjelaskan kecelakaan yang menimpa Swt, bermula saat truk trailer yang dikemudikan SN melaju dari arah Karang Anyar menuju Jalan Soekarno-Hatta. Saat sama, motor yang dikendarai Swt bersama Ys bergerak ke arah yang sama.

Truk melaju di jalur agak sempit lalu mengambil haluan ke kanan, sedangkan motor di sisi kiri. Akibatnya, motor tersenggol dan masuk ke kolong truk trailer, hingga akhirnya Swt wafat di tempat.

Ketua Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Abdulloh, menegaskan komitmennya mengawal percepatan pembangunan empat proyek infrastruktur strategis di Balikpapan. Salah satunya, flyover Muara Rapak.

Ia berharap seluruh proyek dapat direalisasikan paling lambat tahun 2026, dengan dukungan APBD Kota Balikpapan, Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Kaltim, dan APBN.

“Masih proses semua, Bro. Tahapan-tahapannya masih on progress,” ujar Abdulloh, dikonfirmasi via WhatsApp. Namun, dengan adanya pemangkasan anggaran, rencana pembangunan itu masih belum dipastikan kapan akan dimulai.

Rudi Agung

× Image