Pemerintahan Trump Lakukan PHK Besar-besaran

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Presiden AS Donald Trump melakukan PHK besar-besaran terhadap pegawai federal di AS. Tuntutan pemerintahan Trump agar lembaga-lembaga federal melakukan pengurangan secara radikal didorong tokoh kunci gerakan konservatif yang merencanakan langkah ini, Russell Vought.
Di masa jabatan pertama Trump, Vought dikenal sebagai pemain belakang layar yang akhirnya menjadi direktur Kantor Manajemen dan Anggaran yang berpengaruh, namun kurang dihargai.
Ia kembali menjabat di masa jabatan kedua Trump setelah menjadi penulis utama Project 2025, cetak biru pemerintahan konservatif yang Trump tekankan selama kampanye 2024 bukan bagian dari agendanya.
Memo yang ditandatangani bersama Vought pada Rabu sebagai pernyataan paling jelas mengenai kekuasaannya dan tulisan penting terbaru bagi seseorang yang berpendapat birokrasi federal menjadi ancaman nyata dan birokrasi harus dirampingkan secara drastis.
Akibat PHK massal, permohonan tunjangan pengangguran AS naik ke level tertinggi dalam tiga bulan pada pekan lalu. Jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran naik 22.000 menjadi 242.000 untuk pekan yang berakhir 22 Februari, merujuk Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis.
Analis memproyeksikan bahwa 220.000 permohonan baru akan diajukan. Permohonan mingguan untuk tunjangan pengangguran dianggap sebagai proksi PHK.
Rata-rata empat minggu, yang menyeimbangkan beberapa volatilitas minggu ke minggu, naik sebesar 8,500 menjadi 224,000.
Beberapa analis mengatakan mereka memperkirakan PHK yang diperintahkan Departemen Efisiensi Pemerintah akan muncul dalam laporan dalam beberapa pekan mendatang.
Pada Rabu, para pejabat senior AS menggerakkan pemerintah untuk melakukan perampingan melalui memo yang secara signifikan memperluas upaya Presiden Donald Trump untuk mengurangi jumlah angkatan kerja.
Ribuan pegawai masa percobaan telah dipecat, dan kini pemerintahan Partai Republik mengalihkan perhatiannya kepada pejabat karier yang mendapat perlindungan pegawai negeri.
Instansi-instansi pemerintah telah diarahkan menyampaikan rencana mereka selambat-lambatnya pada 13 Maret yang dikenal sebagai pengurangan tenaga kerja. Kebijakan itu tak hanya akan memberhentikan karyawan tetapi juga menghilangkan posisi secara keseluruhan.
Pejabat Fed memantau dengan cermat inflasi dan pasar tenaga kerja untuk mencari tanda-tanda potensi melemahnya perekonomian. Mereka memperkirakan hanya dua kali penurunan suku bunga tahun ini, turun dari proyeksi sebelumnya sebanyak empat kali.
Republika