Home > Regional

Kaltim Bakal Bangun Pusat Distribusi Pangan

Nantinya untuk mengakomodir, menjamin ketersediaan dan distribusi pangan.
Beras menjadi salah satu komoditi pangan yang harganya dinamis. 
Beras menjadi salah satu komoditi pangan yang harganya dinamis.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan kebutuhan pokok bagi masyarakat, Pemprov Kaltim membuat gebrakan baru. Salah satunya, rencana pembangunan pusat distribusi.

Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop dan UKM Kaltim Ali Wardana memaparkan pusat distribusi ini nantinya mengakomodir dan menjamin ketersediaan dan distribusi.

“Sekaligus keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif terkait bahan kebutuhan pokok,” papar Ali, melalui laman resmi Pemprov, Selasa (11/3/2024).

Pemprov Kaltim, lanjut Ali, mengimbau masyarakat tidak melakukan panic buying atau pembelian berlebihan. Sebab dapat memicu kenaikan harga dan kekosongan stok di pasar.

Saat ini pihaknya tengah berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat dengan operasi pasar di seluruh Indonesia, termasuk di Kaltim.

“Tujuannya membantu masyarakat mendapatkan bahan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Jadi, jangan panic buying,” pesan Ali.

Masyarakat, lanjutnya, jangan membeli barang yang seharusnya bisa untuk sebulan dibeli dalam satu hari. Hal itu mengakibatkan kekosongan bahan pangan di pasar tersebut.

Karena itu pihaknya akan membangun pusat distribusi. Ali bilang tujuan utama dari pembangunan pusat distribusi ini untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan.

Serta mengantisipasi kenaikan inflasi akibat gangguan pasokan barang pokok.

Selain program jangka panjang, pemerintah juga melakukan langkah-langkah jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Kita lakukan pemenuhan jangka pendek, karena kita belum mampu menghasilkan sendiri,” ujarnya.

Paralel dengan itu, pihaknya bersama sektor terkait seperti dinsa pertanian dan dinas pangan berupaya meningkatkan produksi bahan pokok seperti beras dan cabai.

“Sehingga dapat memenuhi kebutuhan pusat distribusi,” tutur Ali.

Pemprov Kaltim terus memantau harga kebutuhan pokok di seluruh kabupaten dan kota. Pemantauan ini berlangsung setiap hari untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan barang di pasaran.

Dari hasil pantauan, sebagian besar harga kebutuhan pokok terpantau stabil. Namun, ada lonjakan harga pada komoditas cabai, khususnya cabai merah keriting dan cabai rawit merah. Kenaikan harga ini mulai terasa sejak pertengahan Februari.

Ali Wardana menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai sudah terpantau sejak pertengahan Februari. Sebelumnya, harga sempat berfluktuasi menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak pertengahan Februari. Sebelumnya, harga sempat naik dan turun pada akhir tahun,” ujarnya.

Ali menambahkan bahwa setelah intervensi pemerintah melalui pasar murah dan operasi pasar, harga sempat turun hingga Januari. Namun, memasuki Ramadan, terjadi kenaikan kembali yang kini terus dipantau oleh pemerintah.

Yan Andri

× Image