Antre Makanan Diserang Israel: Lima Warga Gaza Tewas, Puluhan Terluka

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Setelah sekitar 11 pekan Israel memblokir bantuan kemanusiaan, lalu saat bala bantuan diizinkan masuk, yang segera disambut antrean warga Gaza. Tapi tiba-tiba mereka kembali diserang.
Akibatnya, lima warga Palestina syahid dan 50 lainnya luka-luka akibat serangan Israel yang menargetkan orang-orang yang berkumpul di sekitar truk yang membawa tepung di al-Mawasi, Gaza selatan.
Serangan itu dilakukan di tengah kekacauan akibat mininya bantuan masuk ke Jalur Gaza. Tentara pendudukan Israel mengintensifkan serangannya di berbagai wilayah Jalur Gaza.
Serangan itu menyebabkan puluhan orang syahid dan sejumlah warga lain terluka sejak Fajar, hari Sabtu.
Sebuah sumber medis mengatakan kepada Anadolu Agency: empat warga Palestina, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita, syahid dan puluhan lainnya terluka.
Mereka menjadi target serangan udara Israel di sebuah gedung apartemen di lingkungan Al-Amal, sebelah barat Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Saksi mata mengatakan sejumlah warga Palestina terluka dalam serangan Israel yang menargetkan tenda yang menampung pengungsi di kawasan Al-Mawasi, sebelah barat Khan Yunis.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengungkapkan bahwa 30 orang syahid telah tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza sejak fajar hari ini.
Setidaknya 79 warga Palestina syahid dan 211 lainnya terluka di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir akibat genosida Israel yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.
Pernyataan singkat yang dikeluarkan administrasi Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza tengah menyatakan bahwa seorang warga Palestina tewas dan lima lainnya, termasuk seorang anak, terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di dekat Masjid Al-Qassam di Nuseirat.
Dalam pernyataan kedua, pihak administrasi rumah sakit mengatakan bahwa dua warga Palestina, termasuk seorang anak, terluka dalam serangan Israel di sebuah rumah di sebelah timur kota Az-Zawayda di Jalur Gaza tengah.
Di wilayah utara, kendaraan militer dan drone melepaskan tembakan keras di sebelah timur kota Jabalia dan Beit Lahia.
Kantor Berita WAFA melansir, otoritas kesehatan setempat mengonfirmasi bahwa jumlah korban jiwa warga Palestina akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 telah meningkat menjadi 53.901 korban jiwa, dengan tambahan 122.593 orang menderita luka-luka.
Mayoritas korbannya adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut sumber sama, jumlah korban tewas sejak dimulainya kembali genosida oleh Israel pada 18 Maret setelah gencatan senjata selama dua bulan, juga meningkat menjadi 3.747 orang. Lalu ditambah 10.552 orang lainnya terluka.
Layanan darurat masih belum dapat menjangkau banyak korban dan mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan atau tersebar di jalan-jalan di daerah kantong yang dilanda perang.
Sebab pasukan pendudukan Israel terus menargetkan ambulans dan kru pertahanan sipil, menurut otoritas kesehatan.
Serangan genosida Israel terus berlanjut meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak diambilnya tindakan mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.
Direktur bantuan medis di Gaza mengatakan hanya 92 truk bantuan telah memasuki Jalur Gaza dalam tiga hari. Dia menambahkan bahwa situasi layanan kesehatan, air, dan makanan di Gaza sangat sulit, dan tidak ada makanan atau bantuan medis yang mencapai Gaza utara.
Republika