Haji Isam Tampik Isu Ambil Alih Kendali PPP

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Meski Muktamar Partai Persatuan Pembangunan baru digelar September mendatang, namun isu siapa calon kuat ketua umum PPP sudah berhembus kencang.
Bahkan, nama pengusaha muda asal Banjarmasin Kalsel, Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam ikut terbawa-bawa dalam bursa Ketum PPP.
Haji Isam menampik tudingan dirinya dan Mentan Amran saat ini yang tengah meminta restu dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil alih kendali PPP.
Ia menegaskan isu soal tudingan mengambil alih partai berlambang Ka'bah tersebut tidak mendasar. "Saya tidak tahu," ucap Haji Isam.
Selain itu, ia juga membantah bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketum DPP PPP M Mardiono di Jakarta, usai Pemilu 2024.
Saat itu, Mardiono dikabarkan menawarkan Haji Isam untuk mengambil alih PPP. "Tidak pernah dan saya tidak tahu-menahu soal itu," kata Haji Isam.
Haji Isam juga mengaku, tidak tahu menahu soal masuknya sang kerabat sebagai calon ketum dalam Muktamar PPP pada September 2025.
Selama ini Haji Isam dikenal punya hubungan kekerabatan yang dekat dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Yang namanya masuk dalam bursa calon Ketua Umum DPP PPP.
"Itu haknya Pak Amran, saya tidak tahu-menahu soal itu," kata Haji Isam kepada awak media di Jakarta, Selasa (27/5/2025). Haji Isam menjelaskan, munculnya anggapan ia membawa Mentan Amran untuk menguasai PPP, juga tidak benar.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy alias Rommy mengaku, sempat terbang ke Makassar, Sulawesi Selatan, hanya untuk membujuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersedia maju sebagai ketua umum DPP PPP.
Nama Amran bersanding dengan pengusaha nasional Sandiaga Salahuddin Uno sebagai kandidat ketum PPP. "Saya butuh berkali-kali meyakinkan beliau (Amran) untuk bersedia maju, sampai saya harus ke Makassar meyakinkan beliau," kata Rommy dalam siaran pers resmi, Senin (26/5/2025).
Walau sudah dibujuk dengan beragam upaya, Rommy mengaku, Amran belum bisa memberi keputusan. Rommy menjelaskan, Amran masih disibukkan dengan aktivitasnya sebagai menteri pertanian (mentan).
"Pak Amran masih wait and see. Murni disebabkan kesibukan beliau yang memiliki beban berat sebagai tulang punggung program kedaulatan pangan pemerintah," terang Rommy.
Rommy menegaskan, PPP melihat potensi Mentan Amran karena mempertimbangkan kemampuan dan ketokohannya. Kebetulan, PPP saat ini membutuhkan tokoh yang bersedia mewakafkan sumber daya yang dimiliki untuk membesarkan kembali parpol yang berdiri sejak 5 Januari 1973 tersebut.
Sekilas Haji Isam
Nama Haji Isam sering menjadi perbincangan hangat paska Presiden Prabowo kerap kali membawanya pada agenda-agenda nasional. Namanya juga tersohor kala perusahaannya Jhonlin Group memesan sebanyak 2.000 ekskavator asal China. Yakni Sany Group yang fokus produksi alat berat.
Pesanan itu menjadi pesanan internasional terbesar di dunia untuk ekskavator. Ribuan ekskavator itu digunakan dalam proyek-proyek pertanian di Indonesia.
Namun, bagi warga Kalimantan, nama Haji Isam sudah tersohor sejak lama. Pengusaha muda asal Kalimantan Selatan itu, bahkan dijuluki Crazy Rich Batulicin. Jejak hidupnya penuh liku hingga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Terutama kalangan muda.
Sebelum menggapai kejayaan melalui Jhonlin Group, ia memulai kariernya dari bawah.
Mulai tukang ojek sampai operator alat berat. Kini, namanya dikenal luas tidak hanya karena prestasi bisnisnya, tetapi juga karena hubungan dekatnya dengan sejumlah tokoh kunci di pemerintahan.
Haji Isam dikenal sebagai sosok dermawan yang seringkali membantu masyarakat, terutama warga Kalsel. Ia rutin memberangkatkan ribuan orang untuk menjalankan ibadah umrah, santunan yatim, dan bantuan lainnya.
Adapun bisnisnya melingkupi multi sektor. Dari batu bara, penerbangan sampai biodiesel. Kesuksesannya diawali saat ia bertemu Johan Maulana, pengusaha terkemuka di sektor tambang batu bara.
Pertemuan itu disebut-sebut menjadi titik balik Haji Isam. Sebab, Johan memberi peluang mendalami bisnis tambang. Kini nama Haji Islam tak hanya moncer di kalangan pebisnis, tapi juga politisi.
Bahkan, ia juga diajak Presiden Prabowo bertemu Bill Gates, beberapa waktu lalu.
Republika