Home > Regional

Menilik Potensi Teluk Balikpapan sebagai Kawasan ALKI II

Perikanan wilayah pesisir laut Kota Balikpapan menyimpan potensi sumber daya yang terbaharui (renewable resources), khususnya potensi sumber daya perikanan.
Teluk Balikpapan, Kota Balikpapan, Kaltim via drone. (Sekitarkaltim.ID)
Teluk Balikpapan, Kota Balikpapan, Kaltim via drone. (Sekitarkaltim.ID)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan tahun 2012-2032, dijelaskan tujuan dan kebijakan pengembangan pusat pelayanan.

Untuk mewujudkan hal itu, maka diusahakan komoditi unggulan yang dihasilkan masing-masing wilayah, antara lain sebagai berikut:

Perikanan wilayah pesisir laut Kota Balikpapan menyimpan potensi sumber daya yang terbaharui (renewable resources), khususnya potensi sumber daya perikanan.

Selain itu, Kawasan pesisir dan laut juga memiliki potensi yang cukup besar untuk memainkan peran strategis dalam menopang dan membangun pondasi ekonomi kota yang kuat, antara lain sebagai investasi yang memiliki efisiensi dan daya serap tenaga kerja, serta sumber daya laut yang besar baik kuantitas maupun diversitas, bukan hanya di perairan Balikpapan, tetapi juga di perairan Selat Makasar.

Produk perikanan dan kelautan juga memiliki prospek pasar yang baik dengan pangsa pasar yang terus meningkat dan memiliki daya saing yang tinggi sebagaimana dicerminkan dari bahan baku yang dimilikinya serta produksi yang dihasilkannya.

Mengacu Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) Provinsi Kalimantan Timur 2021-2041, kebijakan dan strategi mewujudkan tujuan RZWP3K terdiri atas kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Konservasi.

Selain itu kebijakan dan strategi pengembangan Kawasan Pemanfaatan Umum, kebijakan dan strategi pengembangan Alur Laut, serta kebijakan dan strategi Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT).

Yang dibagi menjadi Zona Inti, Zona Pemanfaatan Terbatas dan zona lainnya yang sesuai dengan peruntukan kawasan. Kebijakan dan strategis rencana zonasi adalah sebagai berikut:

Pengembangan Kawasan Konservasi

Kawasan konservasi ini terdiri dari Kawasan Konservasi Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil, Kawasan Konservasi Perairan, dan Kawasan Konservasi Maritim.

Konservasi Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil yang dikelola berdasarkan rencana pengelolaan zonasi diantaranya, zona inti, zona pemanfaatan terbatas dan zona lainnya yang menyesuaikan dengan pentukan kawasan, Konservasi Pesisir Dan Pulau Pulau Kecil (KKP3K) ini salah satunya adalah KKP3K Teluk Balikpapan-Kabupaten Penajam Paser Utara.

Pengembangan Kawasan Pemanfaatan Umum

Kawasan Pemanfaatan Umum meliputi sub zona Wisata Pantai/Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (KPU-2-P3KP) terdiri atas Pantai Manggar dan Pantai Lamaru. Adapun DLKr dan DLKp yang terdiri atas pelabuhan umum, Tersus dan STS (KPU-PL-DLK) melputi Pelabuhan Balikpapan dan Teluk Balikpapan. KPU-PL-WKO di perairan terdiri atas PPI Manggar Baru, PPI Filial Klandasan dan PPI Kampung Baru Tengah.

Sub Zona Minyak dan Gas Bumi (KPU-TB-MGB) ada pada Blok East Kalimantan di perairan Teluk Balikpapan sampai Selat Makassar Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan dan Blok Mahakam di perairan Teluk Balikpapan sampai Selat Makassar Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan.

Pada zona perikanan budaya dalam sub zona Budidaya Laut (KPU-BD-BL) ada pada Teluk Balikpapan di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara serta Pantai Manggar dan Pantai Lamaru di Kecamatan Balikpapan Timur. Sedangkan pada zona perikanan tangkap dalam sub zona pelagis (KPU-PT0-P) meliputi Selat Makassar-Kota Balikpapan.

Untuk zona bandar udara yaitu Bandar Udara Sepinggan yang terletak di Kecamatan Balikpapan Selatan. Zona jasa/perdagangan terdiri atas Coastal Road berada pada Kecamatan Balikpapan Selatan dan Kecamatan Balikpapan Kota.

Pengembangan Kawasan Alur Laut

Alokasi Ruang WP-3-K untuk kawasan Alur Laut terdiri atas migrasi biota yang selanjutnya disebut dengan AL-AMB, pipa/kabel bawah laut yang selanjutnya disebut dengan AL-APK, dan alur pelayaran yang selanjutnya disebut dengan AL-AP.

Kawasan migrasi biota terdiri dari kawasan Migrasi penyu yang selanjutnya disebut dengan AL-AMB-MP dan kawasan Migrasi mamalia laut yang selanjutnya disebut dengan AL-AMBMM.

Selanjutnya pipa/kabel bawah laut yang terdiri atas kabel telekomunikasi yang selanjutnya di sebut dengan AL-APK-KT dan pipa gas dan minyak yang selanjutnya disebut dengan AL-APK-GM.

Adapun alur pelayaran terdiri dari alur pelayaran dan perlintasan Internasional yang selanjutnya disebut dengan AL-AP-PI, alur pelayaran dan perlintasan Nasional.

Yang selanjutnya disebut AL-AP-PN, alur pelayaran dan perlintasan Regional yang selanjutnya disebut dengan ALAP-PR, dan alur pelayaran dan perlintasan Khusus yang selanjutnya disebut dengan AL-AP-PK.

Pengembangan KSNT

Di Kota Balikpapan tidak terdapat alokasi ruang WP-3-K untuk kawasan KSNT, alokasi ini berada di perairan Pulau Sambit dan sekitarnya di Kabupaten Berau dengan kode KSNT PPKT-01 serta Pulau Maratua dan sekitarnya di Kabupaten Berau dengan kode KSNT PPKT-02.

Posisi strategis dan keunggulan komparatif yang dimiliki Kota Balikpapan menjadikan visi pembangunan kota kedepan sebagai sentra jasa, perdagangan dan industri, sehingga pengembangan kota diarahkan kepada sektor-sektor ekonomi yang potensial dan mempunyai unggulan, termasuk industri kecil/rumah tangga yang tersebar di beberapa wilayah Kota Balikpapan melalui pembangunan sarana dan prasarana.

Selain itu, potensi kawasan industri Kota Balikpapan didukung letak strategis yang berada pada ALKI II dan merupakan pintu gerbang Provinsi Kalimantan Timur serta wilayah Indonesia Bagian Timur.

Dengan posisi tersebut Kota Balikpapan memiliki keunggulan kompetitif yakni sebagai alur lalu lintas kapal laut yang cukup padat sehingga potensial untuk mengembangkan industri maritim seperti shipdocking, sparepart dibidang marine, supply base dan sebagainya.

Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan, telah mengatur terkait kawasan peruntukan Kawasan Industri Perikanan Manggar terletak di Kelurahan Manggar dan Kelurahan Manggar Baru, Kecamatan Balikpapan Timur.

Kawasan Industri Perikanan Manggar termasuk dalam kawasan minapolitan Manggar, yang terdapat 6 blok dalam kawasan minapolitan tersebut. Pertumbuhan IKM mengalami trend kenaikan walupun tidak terlalu signifikan.

Capaian kinerja pertumbuhan IKM pada tahun 2016 sebesar 0,46% meningkat menjadi 0,80%pada tahun 2020. Pertumbuhan ini hanya disumbang oleh kelompok industri Agro, Logam Mesin dan Perekayasaan.

Serta aneka dalam tiga tahun terakhir (2017-2019), sedangkan kelompok industri Hasil Hutan, Pulp dan Kertas, Kimia, Alat Angkut, dan Tekstil jumlahnya tidak berkembang dan cenderung tidak bertambah.

Adapun sektor Kelautan dan Perikanan di Kalimantan Timur memiliki potensi yang sangat besar, namun masih terkendala fasilitas yang belum memadai, dimana masih perlu pengembangan kapal penangkapan ikan dan pangkalan pendaratan ikan.

Rudi Agung

× Image