Home > News

Media Malaysia Soroti Kisruh Tambang Raja Ampat

Terumbu karang di Raja Ampat dianggap sebagai salah satu terumbu karang paling murni di dunia.
Aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua. 
Aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Kisruh pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua, ikut disorot media Malaysia.

Media Malay Mail menyoroti kampanye dari Greenpeace yang menyuarakan kerusakan lingkungan parah tiga pulau di Raja Ampat akibat tambang nikel melalui video.

Malay Mail menilai kawasan Raja Ampat di kawasan segitiga terumbu karang sangat indah. Kawasan itu dianggap sebagai salah satu terumbu karang paling murni di dunia.

"Lokasi perairan biru jernih menjadikannya lokasi menyelam populer," lapor Malay Mail.

Selain itu, media tersebut juga mengingatkan jika Indonesia memiliki cadangan nikel terbanyak.

Termasuk menjadi penghasil logam terbesar yang biasa digunakan untuk produksi baterai kendaraan listrik dan baja. Bahkan, larangan ekspor bahan mentah sejak tahun 2020 telah mendongkrak industri domestik.

Kemudian Malay Mail mengutip pernyataan Menteri Sekretariat Presiden Prasetyo Hadi ihwal langkah pemerintah yang memutuskan akan mencabut izin empat perusahaan tambang di Raja Ampat.

Jaga sampai Kiamat

Sebelumnya Republika mewartakan, Gubernur Papua Barat Daya (PBD) Elisa Kambu mengatakan, pariwisata di Kabupaten Raja Ampat harus dijaga secara baik dari segala bentuk pencemaran.

Karena hal itu bisa merambat kepada pencemaran ekosistem alam di wilayah itu.

"Pernyataan saya tegas saat bertemu Menteri Pariwisata bahwa rakyat Papua, khususnya Papua Barat Daya, ingin pariwisata Raja Ampat yang saat ini kita saksikan akan ada seperti itu sampai dengan dunia kiamat," kata Elisa, Selasa (10/6/2025).

Hal itu berarti ada komitmen bersama untuk tetap menjaga pariwisata Raja Ampat bebas dari segala bentuk ancaman pencemaran lingkungan.

Menurutnya, Raja Ampat yang telah terkenal dengan pariwisatanya dan merupakan kekayaan alam yang dititipkan Tuhan, maka sudah menjadi komitmen bersama menjaga dari sebagai bentuk ancaman.

Pihaknya mengaku telah mengusulkan supaya ada pertemuan besar, baik dari kementerian terkait, dengan melibatkan Pemerintah Papua Barat Daya dan Kabupaten Raja Ampat.

Pertemuan itu, “Untuk menentukan pembangunan di Raja Ampat itu mau dibawa ke pertambangan atau pariwisata," ujarnya. Ia berkomitmen dan terus mendorong supaya Raja Ampat tetap dilestarikan.

Sebab di Tanah Papua bukanlah tanah kosong, tetapi milik rakyat Papua. "Saya minta mari kita berjuang bersama untuk memastikan Raja Ampat bebas dari tambang," imbuh Elisa.

Ia memberi apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah responsif dan cepat mengambil alih persoalan ini dengan memanggil para menteri terkait dalam rapat terbatas dan mencabut empat izin tambang nikel di Raja Ampat. Adapun ada lima perusahaan yang beroperasi di Raja Ampat.

Empat Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang dicabut dimiliki oleh PT Anugerah Surya Pratama, PT Nurham, PT Melia Raymond Perkasa, dan PT Kawai Sejahtera. Elisa mengaku, akan berkunjung ke empat pulau di Raja Ampat untuk memastikan wilayah itu tidak tercemar oleh aktivitas tambang.

Yan Andri

× Image