Home > Mancanegara

UNRWA: Zionis Terus Gempur Kamp-kamp di Tepi Barat Utara

Pasukan Israel terus menghancurkan rumah dan bangunan di kamp Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams.
Zionis Israel terus melakukan penghancuran bangunan di Tepi Barat. (WAFA)
Zionis Israel terus melakukan penghancuran bangunan di Tepi Barat. (WAFA)

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, UNRWA mengatakan bahwa zionis Israel terus menggempur Tepi Barat.

Direktur UNRWA untuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur, Roland Friedrich, mengatakan bahwa meskipun gencatan senjata yang rumit kini berlaku antara Israel dan Iran, tetapi tidak ada jeda bagi Tepi Barat.

Jauh dari sorotan eskalasi regional, kamp-kamp di Tepi Barat utara menghadapi penghancuran terus-menerus, dengan puluhan bangunan dihancurkan dalam dua belas hari terakhir.

Ia mengatakan, sekarang, pasukan Israel terus menghancurkan rumah dan bangunan di kamp Jenin, Tulkarm, dan Nur Shams.

“Karena kehilangan martabat dasar, banyak keluarga bahkan tidak dapat menyelamatkan harta benda mereka sebelum penggusuran yang diantisipasi,” ujarnya, dilansir WAFA, Kamis (26/6/2025).

"Dulunya penuh kehidupan, kamp-kamp pengungsian ini kini hancur menjadi puing-puing. Ini bukan sekadar penghancuran: ini adalah bagian dari pemindahan paksa yang sistematis, pelanggaran hukum internasional, dan bentuk hukuman kolektif," katanya.

“Penduduk kamp-kamp ini harus diizinkan kembali ke rumah mereka dan diizinkan untuk kembali tanpa penundaan.”

Menurutnya sekolah-sekolah UNRWA sedang bersiap menyambut siswa untuk tahun ajaran mendatang, dan pusat-pusat kesehatannya siap menerima pasien.

Ia menekankan perlunya dukungan bagi pengungsi Palestina untuk membantu mereka lekas pulih dari konsekuensi pengungsian dan kehancuran. Sehingga memungkinkan mereka membangun kembali kehidupannya.

Korban Tewas Capai 56.529 Jiwa

Jumlah korban tewas di Jalur Gaza telah mencapai 56.259, sebagian besar wanita dan anak-anak, sejak dimulainya genosida Israel pada Oktober 2023. Setidaknya 132.458 lainnya juga terluka.

Sumber-sumber medis mengonfirmasi dari total korban, 5.936 warga sipil telah tewas dan 20.417 orang terluka sejak 18 Maret 2025, ketika pendudukan Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza setelah melanggar perjanjian gencatan senjata.

Sumber menyatakan sebanyak 103 jenazah dan 219 orang terluka dibawa ke rumah sakit di Gaza selama 24 jam terakhir. Sumber tersebut mencatat jumlah total orang yang tewas oleh pasukan Israel di daerah distribusi bantuan dan dibawa ke rumah sakit telah mencapai 115, dengan lebih dari 1.110 lainnya terluka.

Jumlah korban masih belum lengkap, karena banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan, tidak dapat diakses oleh ambulans dan kru penyelamat.

Dalam serangan terbaru, lima warga sipil Palestina tewas pada hari Kamis. Mereka tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kendaraan di kota Khan Younis, di Jalur Gaza selatan.

Menurut koresponden WAFA, pesawat tempur Israel menyerang sebuah kendaraan sipil di daerah Al-Mawasi, Khan Younis, yang mengakibatkan tewasnya lima orang. Beberapa orang lainnya terluka dalam serangan itu, termasuk wanita dan anak-anak.

Sumber medis di Gaza mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di berbagai bagian Jalur Gaza telah meningkat menjadi 62 sejak dini hari ini.

Agresi Israel yang sedang berlangsung di Gaza sejak Oktober 2023 sejauh ini telah mengakibatkan setidaknya 54.249 kematian warga Palestina yang terdokumentasi, dengan lebih dari 123.492 lainnya terluka.

Ribuan korban dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan, tidak dapat diakses oleh tim darurat dan pertahanan sipil karena serangan Israel.

Serangan genosida Israel terus berlanjut tanpa henti meskipun ada seruan dari Dewan Keamanan PBB untuk gencatan senjata segera dan arahan dari Mahkamah Internasional yang mendesak tindakan untuk mencegah genosida dan meringankan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

Mila

× Image