Pemprov Kaltim dan YKAN Kerja Sama Pengelolaan Lestari untuk Hutan dan Laut

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menandatangani kesepakatan bersama dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara- YKAN.
Kerja sama ihwal Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan, Senin, (21/7/2025). Pendantanganan dihelat di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda. Kesepakatan ini akan berlaku untuk periode 2025-2030.
“Kami memberi apresiasi kepada YKAN yang telah lama mendukung upaya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Timur,’’ kata Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud.
Ia menilai kesinambungan kerja sama ini penting untuk memperkuat kolaborasi yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dikenal sebagai organisasi nirlaba berbasis ilmiah yang hadir di Indonesia sejak 2014. YKAN kerap memberi solusi inovatif mewujudkan keselarasan alam dan manusia melalui tata kelola sumber daya alam yang efektif, mengedepankan pendekatan non konfrontatif.
Serta membangun jaringan kemitraan dengan seluruh pihak kepentingan untuk Indonesia yang lestari.
Rudy berharap kolaborasi ini dapat ditingkatkan dan mendukung visi pembangunan Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas. Serta misi mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
Penandatanganan kesepakatan ini pembaruan dari kerja sama serupa dalam kerangka lima tahunan.
Selama kurun 2020-2025, kerja sama telah berjalan dengan ruang lingkup sebagai berikut: Pembangunan Hijau; Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Rendah Emisi dan Berkelanjutan; Pengelolaan Kawasan Lindung, Kawasan Ekosistem Esensial dan Kawasan Konservasi Laut.
Lalu Pengelolaan Pesisir dan Pulau - Pulau Kecil; Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat yang Hidupnya Tergantung pada Sumber Daya Alam; Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia; dan Dukungan terhadap Implementasi Program Karbon Hutan Berau.
Dua Program Utama
YKAN bekerja di Kaltim melalui pelaksanaan dua program utama yang mendukung perlindungan dan pengelolaan secara lestari ekosistem kehutanan dan ekosistem kelautan.
Hutan di Kalimantan Timur yang membentang seluas 13 juta hektare, merupakan rumah bagi setidaknya 1.500 jenis flora dan fauna, sebagiannya endemik.
Hutan juga menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat, muasal pengetahuan dan penjaga keseimbangan lingkungan. Lautan Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Berau, yang sejak 2016 dicadangkan sebagai Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Kepulauan Derawan dan Perairan Sekitarnya (KKP3K-KDPS).
Ini menjadi salah satu kawasan dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia, serta menjadi bagian dari segitiga terumbu karang. Total luas KKP3K-KDPS adalah 285.548,95 hektare.
Kawasan ini dikenal sebagai jalur migrasi biota laut penting dan wilayah perikanan bernilai ekonomis tinggi. Kawasan ini punya hutan mangrove seluas 17.704 hektare dan padang lamun seluas 1.808 hektare.
Wilayah ini juga menjadi habitat bagi setidaknya 397 spesies, termasuk 162 spesies yang diklasifikasikan sebagai Nilai Konservasi Tinggi.
Seperti burung, mamalia, terumbu karang, dan ikan yang terancam punah.
“Potensi keanekaragaman hayati di Provinsi Kalimantan Timur yang begitu kaya, baik di darat maupun laut harus didukung pengelolaan yang lestari. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan dan diwariskan,” kata Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, lewat siaran persnya.
Herlina mengatakan, upaya perlindungan dan pengelolaan secara lestari kekayaan alam di Provinsi Kalimantan ini diuntungkan dengan komitmen dan dukungan dari para pihak.
Mulai pengambil kebijakan, mereka yang bertugas untuk penyadartahuan, hingga para pemangku kepentingan di lapangan. Yang bahu membahu dalam berbagai upaya pengelolaan sumber daya alam ini.
Capaian dan Keberlanjutan
Pada lima tahun terakhir, sederet capaian telah dihasilkan sesuai ruang lingkup kesepakatan bersama. Salah satunya dukungan kepada Provinsi Kalimantan Timur melalui Kesepakatan Pembangunan Hijau atau Green Growth Compact-GGC beserta 13 inisiatif modelnya.
Upaya ini salah satu komitmen pemerintah daerah mempercepat target penurunan emisi dari berbagai sektor.
Upaya penurunan emisi karbon yaitu perlindungan lahan basah dan pengelolaan ekosistem gambut, termasuk sektor yang berperan nyata dalam 13 inisiatif model tersebut.
Perhutanan sosial juga menjadi salah satu kegiatan bersama para mitra yang mengalami perkembangan yang baik.
Mulai peningkatan kapasitas lembaga pengelolanya, target luasan, hingga penyusunan Integrated Area Development (IAD) pertama di Kalimantan Timur.
Bersama Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan Kelompok Kerja Percepatan Perhutanan Sosial, YKAN mendukung tercapainya target perluasan perhutanan sosial sebesar 63 ribu hektare.
Serta penyusunan masterplan IAD di Kabupaten Berau.
Tak ketinggalan pada sektor perkebunan, YKAN mendukung penyusunan peta jalan penetapan Area berNilai Konservasi Tinggi untuk Kalimantan Timur.
Kemudian, pada periode sama dari Hutan Lindung Wehea mengembangkan produk perawatan kulit yang dihasilkan dari zat aktif tanaman pakan orang utan.
Produk kecantikan ini hasil riset bersama dengan Universitas Mulawarman.
YKAN juga mendukung Pemerintah Berau dan Pemerintah Kutai Timur dalam upaya pengusulan status Taman Bumi (Geopark) karst Sangkulirang Mangkalihat.
Dukungan YKAN antara lain membangun lembaga kelola geosite, peningkatan kapasitas, dan kegiatan peningkatan visibilitas serta penyadartahuan publik tentang keberadaan Karst Sangkulirang-Mangkalihat.
Terkait aspek konservasi laut, YKAN mendukung pengelolaan berkelanjutan di KKP3K-KDPS di Kabupaten Berau sejak awal, mulai penetapan kawasan hingga upaya pengelolaannya.
Untuk mendukung pengelolaan KKP3K-KDPS, YKAN mendukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, membentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertugas melaksanakan pengelolaan di KKP3K- KDPS.
Pada perkembangannya, untuk memastikan keberlanjutan pendanaan pengelolaannya, UPTD KKP3K-KDPS telah berproses menerapkan sistem Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Selain itu YKAN juga mendukung pengelolaan pesisir terpadu dan akuakultur berkelanjutan dengan metode Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE) di Kabupaten Berau.
Selain itu, YKAN juga mendukung penguatan kelompok ekonomi masyarakat dan pengembangan mata pencaharian masyarakat.
Semisal ekowisata dan perikanan, termasuk di dalamnya penguatan kelompok perempuan.
Pemerintah Kalimantan Timur juga memberikan ruang untuk meningkatkan tata kelola pembangunan perdesaan. YKAN mendukung pendampingan masyarakat tersebut melalui Akademi Kampung SIGAP.
Upaya pendampingan kepada masyarakat juga dilakukan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Pelbagai hasil positif dari perjalanan kerja sama dalam lustrum ini, semakin meneguhkan komitmen pentingnya pengelolaan sumber daya alam Kalimantan Timur secara lestari.
‘’Sebagai mitra pembangunan, kami siap melanjutkan dukungan kepada Pemerintah Provinsi Kaltim agar alamnya tetap lestari dan memberi manfaat lebih bagi masyarakatnya,” ujar Herlina.
Yan Andri