Mengenal Della Dartyan, Pemeran Puspa di Film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang (Whispers In the Dabbas), menjadi karya terbaru dari sutradara Garin Nugroho.
Film ini hasil kolaborasi antara Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dengan Garin Workshop dan Padi Creative.
Karya ini hadir sebagai medium penting pendidikan politik dan pemberdayaan masyarakat. Sekaligus mendorong untuk bersikap kritis terhadap praktik peradilan di Indonesia.
Nyanyi Sunyi dalam Rantang, menyajikan drama reflektif mendorong kesadaran politik, yang terinspirasi dari kasus nyata di Indonesia.
Sekaligus menggambarkan bagaimana individu rentan menjadi korban ketidakadilan akibat praktik kolusi antara korporasi dan negara.
Pemeran utama film Nyanyian Sunyi Dalam Rantang, diperankan Della Dartyan sebagai sosok Puspa.
Di film ini, sosok Puspa adalah wanita gigih yang berjuang membela para korban ketidak adilan. Mulai petani yang dipersalahkan atas kerugian bisnis jagung hibrida sampai nenek yang dituduh mencuri biji kakao.
Bahkan, saudara kandung Puspa mengalami persekusi lantaran menentang tambak udang ilegal. Puspa pun mengalami pergulatan batin.
Film ini begitu apik memotret kasus nyata lewat sudut helicopter view soal bagaimana penyalahgunaan hukum terjadi dan merugikan masyarakat.
Sebuah ironi di tengah maraknya pidato pejabat tentang jargon-jargon idealis, namun praktiknya hanya mencetak ketidak adilan yang tragis.
Yang bahkan masih terjadi sampai hari ini.
Film Nyanyi Sunyi dalam Rantang, mendapat apresiasi pada pemutaran perdananya di International Film Festival Rotterdam ke-54 dan penayangan terbatas dalam rangka Hari Anti Korupsi Sedunia.
Sebagai film non komersial, Nyanyi Sunyi dalam Rantang memang hanya diputar terbatas di layar lebar. Termasuk di Kota Balikpapan, yang dihelat, Rabu 13 Agustus 2025 sore nanti.
Della sebagai tokoh sentral bernama Puspa, memainkan peran sebagai pengacara muda, yang terus berjuang membela keadilan masyarakat kecil di tengah kompleksitas sistem hukum yang korup.
Puspa menangani berbagai kasus yang terinspirasi dari kisah nyata, mulai dari kriminalisasi petani hingga kolusi antara pengadilan dan korporasi. Ia identik dengan rantang berwarna merah yang selalu dibawa saat hendak bertemu dengan kliennya untuk memberikan harapan.
Dulunya, rantang selalu dibawa ibunya untuk mengantarkan makanan pada ayah Puspa, yang dipenjara tanpa alasan. Della menganggap rantang itu bukan hanya properti, melainkan makna simbolik yang dalam.
Tentang Della
Aktris asal Yogyakarta ini sekarang lebih fokus membintangi sejumlah film populer. Della Dartyan lebih dulu dikenal lewat sebagai mantan finalis Puteri Indonesia, yang kemudian menekuni dunia keartisan.
Di film Love for Sale, Della menuai pujian banyak pihak. Bahkan, ia berhasil meraih dua penghargaan sekaligus. Dalam ajang Indonesian Movie Actors Awards 2019, ia menyabet dua penghargaan: Pendatang Baru Terbaik dan Pendatang Baru Terfavorit.
Selain sebagai artis, Della juga merangkap karier menjadi seorang model. Di tahun 2012 hingga 2013 ia mengikuti ajang Puteri Indonesia Banten dan berhasil menang.
Di tahun sama, ia jadi perwakilan di kontes Puteri Indonesia. Kemudian Della mewakili Indonesa berlaga di Miss ASEAN 2013 dan berhasil menyabet gelar: Miss Photogenic.
Selain bermain dalam film, Della pernah menjajal akting ciamiknya lewat sinteron, serial web, juga FTV.
Della punya nama lengkap, Della Erawati Dartyan. Aktris multitalenta ini lahir di Yogyakarta, 15 Desember 1989. Orangtuanya bernama Yan Dartyan dan Rini Widayati.
Dari penelusuran terbatas, Della diketahui sebagai anak tunggal. Film pertama yang dibintanginya: Arwah Kuntilanak Duyung (2011), ia memainkan peran sebagai Neneng.
Setahun berikutnya, Della muncul di layar kaca lewat sinetron Aladdin dan Tendangan si Madun Season 1. Della juga seringkali membintangi sejumlah FTV, terutama sepanjang tahun 2013, 2016 dan tahun 2021.
Perempuan yang punya tinggi badan 171 centimeter ini pernah mengambil studi di salah satu perguruan tinggi swasta Jakarta dengan pilihan jurusan Public Relation.
Di tahun 2021, Della merilis kumpulan cerita dan prosa bertajuk: Biru Kelana, yang diterbitkan Gagas Media. Ceritanya berkisah perjalanan hidup Della, mulai saat berada di puncak Mahameru, ketika ayah mendadak sakit, cinta yang tak mulus, sampai menemukan dunia barunya menjajal dunia teater.
Pada Juli 2025, buku tersebut relaunch kembali. “Sebuah kejutan manis di awal Juli. Masih nggak percaya, Biru Kelana yang terbit tahun 2021 lalu di tahun ini relaunch lagi,” kata Della, di akun Instagramnya.
Adapun sejumlah judul film populer yang pernah bintangi Della: Love for Sale 1 dan 2 (2018 dan 2019), Gundala (2019), Akhirat: Love Story (2021), Tarian Lengger Maut (2021). Kemudian Arini by Love.inc (2022), Kambodja (2022), Atas Nama Surga (2022), Perjanjian Gaib (2023).
Ia pun begitu ciamik memainkan perannya di film antikorupsi: Nyanyi Sunyi dalam Rantang.
“We're thrilled to annouce that our film Nyanyi Sunyi Dalam Rantang (Whispers in The Dabbas) has been selected to have its World Premier at 54th International Film Festival Rotterdam, as part of the Program Harbour,” tulis Della, lewat sosial medianya, @delladartyan.
Ia juga mengutip pujian dari pihak International Film Festival Rotterdam (IFFR), lewat keterangan Srikanth Srinivasan. “With simplicity and directness, Whispers in the Dabbas raises a voice for the ordinary people crushed by the establishment.”
Nyanyi Sunyi dalam Rantang (Whisper in the Dabbas)
Director: Garin Nugroho
Casts: Della Dartyan, Arswendi Bening Swara, Alex Suhendra, Fajar Suharno, Mirkoen Awali, Nunung Rieta, Agus Becak, Minten, Udik Supriyanta, Gati Handoko, Putri Manjo, Irine Vista.
Producer: Rina Damayanti
Executive Producer: Stranas Pk
Script Writer : Garin Nugroho
Production Designer: Ong Hari Wahyu
Director of Photography: Mandella Pracihara
Art Director: Adih Saputra
Wardrobe & Make Up Artist: Retno Damayanti
Soundman: Sutrisno
Music Director: Charlie Meliala
Sound Engineer: Mangkils Hasan
Editor: Andhy Pulung
Acting Coach: M. N. Qomaruddin
Casting Director: Ibnu Widodo
Co Director: Jihad Adjie
Line Producers: Emmanuel Setawijaya, Syahril Lubs.
Rudi Agung