Keterbukaan Informasi Publik Kaltim 2025, Bontang Jadi Jawara Disusul Kutai Timur

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Ketua Komisi Informasi Kaltim, Imran Duse memaparkan tingkat keterbukaan informasi publik di Kaltim menunjukkan tren positif.
Jumlah badan publik yang dinilai dalam e-monev kepatuhan badan publik terhadap keterbukaan informasi dengan hasil “informatif” terus meningkat.
Tahun 2023, tercatat 297 badan publik dengan 25 yang berstatus informatif. Tahun 2024 meningkat menjadi 362 badan publik dengan 54 informatif.
Untuk 2025, jumlahnya naik signifikan menjadi 375 badan publik dengan 82 yang berkualifikasi informatif.
Secara keseluruhan, Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Provinsi Kaltim 2025 mencakup sejumlah kategori. Yakni kategori pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal provinsi, penyelenggara Pemilu, perangkat daerah provinsi, instansi vertikal kabupaten/kota, BUMD, perangkat daerah kabupaten/kota, lembaga yudikatif, dan BLUD.
Pemerintah Kota Bontang berhasil menjadi jawara kategori pemerintah kabupaten/kota yang patuh soal keterbukaan informasi publik se-Kaltim.
Pemerintah Bontang meraih peringkat pertama dan mendapat penghargaan bergengsi pada Malam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik Kaltim 2025. Agenda itu dihelat di Pendopo Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (3/10/2025) malam.
Penyerahan piagam penghargaan diserahkan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji kepada para perwakilan Kabupaten/Kota.
Penghargaan diumumkan usai Komisi Informasi Kaltim melakukan evaluasi melalui e-monev kepatuhan badan publik terhadap keterbukaan informasi.
Posisi kedua ditempati Kabupaten Kutai Timur, disusul Kutai Kartanegara di posisi ketiga. Samarinda, Penajam Paser Utara, dan Balikpapan masing-masing menempati posisi keempat hingga keenam.
Gubernur Kaltim, Rudy Mas’ud menyampaikan apresiasi kepada Komisi Informasi Pusat, Komisi Informasi Kaltim, serta seluruh pihak yang mendukung suksesnya penganugerahan ini.
“Kehadiran bupati, walikota, pimpinan DPRD, serta pimpinan badan publik Kaltim menjadi bukti bahwa keterbukaan informasi sebagai komitmen bersama, bukan hanya milik satu institusi,” ujarnya.
Ia berharap para penerima penghargaan menjadikan capaian sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik.
Yan Andri